Banyak jalan menuju Roma. Memang, peribahasa seperti itu adakalanya memang tepat bagi agan yang mau berbisnis. Bisnis tak hanya satu, ada banyak model bisnis yang bisa agan geluti.

Di sini saya mau sedikit mengupas, kalau sebenarnya bisnis kuliner itu jauh lebih menjanjikan. Ketimbang kita harus bergelut dengan bisnis aneh atau investasi bodong lainnya, bisnis kuliner akan jadi mesin uang yang setiap harinya, siap mengguyur agan sekalian dengan rezeki yang halal.

Orang awam pun tahu, ada perputaran uang yang deras di bisnis ini. Hanya saja terkadang mereka sering dibohongi oleh yang namanya modal dan pasokan bahan. Saya tegaskan, modal hanyalah pelengkap, yang jauh lebih penting bukanlah modal berupa uang, tapi kemauan yang keras, gan. Jadi bagaimana? Sudah siap bermitra dengan saya? Kalau sudah siap berarti agan cukup cerdas dalam membaca peluang. Karena di sini, semua pasokan bahan, promosi dan pemasaran tidak perlu lagi dipikirkan. Semua sudah saya atur sedemikian rupa. Agan hanya tinggal action and stay calm saja.

Oke, masuk ke penjelasan.

Makanan yang jadi komoditas agan dan saya di sini adalah “Mie Jibreg”. Mie kering yang saya kemas khusus agar tahan berbulan-bulan. Nantinya mie inilah yang akan jadi tumpuan kita dalam bermitra. Tak hanya mienya saja, dalam segi bumbu saya juga tidak main-main. Saya memikirkan dan meracik semuanya sampai presisi yang saya anggap pas. Pertama di Indonesia, dan tentunya, juga berani beda dari yang lain.

Cara bisnisnya sederhana. Disarankan agan memiliki tempat/rumah di pinggir jalan raya, atau tempat strategis lainnya. Karena selanjutnya kita akan masuk tahap bisnis yang benar-benar serius dengan perbandingan fee 25% saya, 75% buat agan (setelah dipotong pasokan bahan dan bumbu khusus). Setelah tempat ditentukan, dirikan warung kuliner sesuai selera agan. Mau lesehan atau tidak, itu terserah agan. Karena di sini posisi saya hanya sebagai mitra yang bekerja sebagai pemasok bahan, pelaku promosi dan pihak marketing.

Selengkapnya bisa agan lihat di thread ane yang ini.