- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Berita Sepi] Anggota DPRD Mukomuko aniaya guru, politisi PKS minta jalan damai
TS
onta.wannabe
[Berita Sepi] Anggota DPRD Mukomuko aniaya guru, politisi PKS minta jalan damai
Quote:
Anggota DPRD Mukomuko aniaya guru, politisi PKS minta jalan damai
Reporter : Marselinus Gual | Jumat, 13 Maret 2015 03:05
Ilustrasi Penganiayaan. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Seorang anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menganiaya seorang guru. Namun menurut, anggota DPRD, peristiwa penganiayaan itu bukan untuk melecehkan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Itu kan insiden bukan direncanakan. Karena saat itu dia emosional, bukan merendahkan guru," kata Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Andi Suheri di Mukomuko, seperti dilansir Antara, Kamis (12/3).
Dia mengatakan hal itu menanggapi permintaan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) agar pimpinan DPRD setempat memberikan sanksi kepada wakil rakyat yang menganiaya guru dan meminta maaf melalui media massa selama 14 hari berturut-turut. Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, penganiayaan hanya insiden sesaat seharusnya masalah ini cukup diselesaikan dengan jalan damai.
Apalagi, katanya, berdasarkan keterangan dari kepala sekolah menengah atas negeri 7, setelah kejadian itu kedua belah pihak berdamai. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko Wisnu Hadi mengatakan sebenarnya dalam masalah ini PGRI memediasi jangan justru dia yang memperuncing masalah.
Apalagi, katanya, sampai membuat organisasinya mogok kerja secara massal dan aksi demonstrasi. "Sikap seperti itu bukan mencerminkan seorang guru yang memberikan contoh yang baik,"ujarnya.
Dia menyarankan, agar PGRI tidak memperpanjang masalah tersebut. Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko Sudarman mengatakan tindakan oknum DPRD setempat yang menganiaya guru saat jam kerja telah melecehkan profesi guru.
Untuk itu, dia minta, agar pimpinan lembaga itu memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada anggota DPRD tersebut. "Guru yang dianiaya itu juga telah melapor ke polisi. Namun itu urusan pribadinya. Kami dari PGRI mengenai perbuatan oknum DPRD itu saat jam sekolah," ujarnya.
Reporter : Marselinus Gual | Jumat, 13 Maret 2015 03:05
Ilustrasi Penganiayaan. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Seorang anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menganiaya seorang guru. Namun menurut, anggota DPRD, peristiwa penganiayaan itu bukan untuk melecehkan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Itu kan insiden bukan direncanakan. Karena saat itu dia emosional, bukan merendahkan guru," kata Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Andi Suheri di Mukomuko, seperti dilansir Antara, Kamis (12/3).
Dia mengatakan hal itu menanggapi permintaan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) agar pimpinan DPRD setempat memberikan sanksi kepada wakil rakyat yang menganiaya guru dan meminta maaf melalui media massa selama 14 hari berturut-turut. Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, penganiayaan hanya insiden sesaat seharusnya masalah ini cukup diselesaikan dengan jalan damai.
Apalagi, katanya, berdasarkan keterangan dari kepala sekolah menengah atas negeri 7, setelah kejadian itu kedua belah pihak berdamai. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko Wisnu Hadi mengatakan sebenarnya dalam masalah ini PGRI memediasi jangan justru dia yang memperuncing masalah.
Apalagi, katanya, sampai membuat organisasinya mogok kerja secara massal dan aksi demonstrasi. "Sikap seperti itu bukan mencerminkan seorang guru yang memberikan contoh yang baik,"ujarnya.
Dia menyarankan, agar PGRI tidak memperpanjang masalah tersebut. Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko Sudarman mengatakan tindakan oknum DPRD setempat yang menganiaya guru saat jam kerja telah melecehkan profesi guru.
Untuk itu, dia minta, agar pimpinan lembaga itu memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada anggota DPRD tersebut. "Guru yang dianiaya itu juga telah melapor ke polisi. Namun itu urusan pribadinya. Kami dari PGRI mengenai perbuatan oknum DPRD itu saat jam sekolah," ujarnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ang...lan-damai.html
Terus gebukin orang mencermin jati diri seorang anggota DHewan ya sangat memberikan contoh yang baik anggota DHewan ini
Quote:
Cekik Wakepsek, Oknum Anggota Dewan Dipolisikan
Posted by: redaksi4 Maret 2015Balas
17-peragakan (foto a) xxx
Tak Terima Telinga
Belakang Berdarah
MUKOMUKO – Kalau biasanya kekerasan dialami anak didik, kali ini di SMAN 7 Mukomuko justru wakil kepala sekolah (wakepsek) yang jadi korban. Tak tanggung-tanggung tindakan dugaan penganiayaan dilakukan oknum anggota Komisi I DPRD Mukomuko, Al. Tak terima, sang wakepsek Thirda Putra, S.Pd melaporkan oknum tersebut ke Polres Mukomuko kemarin (3/3). Thirda tidak terima kerah bajunya ditarik (seperti dicekik) Ketua DPD PKPI tersebut sehingga telinga bagian belakangnya terluka.
Kepada wartawan Thirda mengaku peristiwa tersebut terjadi Senin (2/3) pukul 10.03 WIB lalu. Mirisnya lagi dia dicekik di depan salah seorang siswa, guru dan Kepala SMAN 7 Mukomuko. Sementara latar belakang penganiayaan itu dia menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai guru yang membidangi masalah kesiswaan. Dia merasa harkat dan martabatnya sebagai seorang guru diinjak-injak oleh Al. Apalagi Al adalah seorang anggota DPRD yang merupakan pejabat negara. Tidak semestinya berbuat yang demikian.
“Ini bukan masalah pribadi saya yang dianiaya. Tapi masalah profesi saya sebagai seorang guru. Saya merasa harkat martabat saya sebagai guru dilecehkan oleh Al,” kata Thirda usai melapor ke Polres Mukomuko.
Thirda menceritakan awal mulai masalah tersebut terjadi saat di sekolah dia memanggil salah seorang murid yang kedapatan merokok dan main kartu di kelas. Siswa itu merupakan keponakan Al. Kejadian pertama (10/2) lalu, murid itu ditegur dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Siswa itu membuat surat pernyataan siap disanksi jika mengulangi hal serupa, bahkan siap dikeluarkan dari sekolah. Namun pada Kamis (26/2) siswa itu kembali kedapatan merokok.
“Saat itu dia (Al) mewakili orang tua siswa menghadap kepala sekolah. Ada solusi siswa itu bisa belajar kembali. Kepala sekolah minta pendapat saya. Saya mengutarakan niat kami sebagai guru hanya ingin mendidik siswa. Supaya bisa disiplin. Saya katakan, kalau setiap kesalahan selalu dibela, nanti siswa itu salah memandang masa depannya,” beber Thirda.
Sayangnya Al tidak terima atas masukan tersebut dan langsung mencengkram kerah bajunya. Kerah baju Thirda ditarik ke atas, hingga dia berdiri dari duduknya. Kemudian pengakuan Thirda tubuhnya dihempaskan ke dinding sambil kerah bajunya diangkat ke atas.Tangan kanan Al juga kata Thirda sudah mengepal seperti siap hendak meninju.
“Saking kerasnya mencengkram dan menarik kerah baju saya, tanggannya sampai ke telinga. Akhirnya telinga bagian belakang saya lecet dan berdarah. Awalnya saya tidak merasakan luka itu. Setelah suasana mencair, saya merasakan telinga panas, saat dipegang ternyata sudah berdarah. Saya tidak terima. Sehingga saya melaporkan ke Polres Mukomuko. Penyidik menjeratnya dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan ringan,” sambung Thirda.
Sementara Al saat dikonfirmasi via hand phone membantah tuduhan tersebut. Apalagi sampai melukai telinga belakang Thirda. Pengakuan Al, dia hanya memegang kerah baju Thirda saja tidak sampai menarik dan menempelkan ke dinding. “Kalau saya menilai belum layak dia melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Namun itu kan haknya. Kita akan upayakan perdamaian. Apalagi saya dan dia masih ada hubungan keluarga. Perdamaian tinggal menunggu saya pulang saja,” katanya.
Dia mengaku terpancing emosi lantaran Thirda emosi duluan. Apalagi masalah ini dilatarbelakangi sekolah hendak mengeluarkan keponakannya yang kedapatan merokok. Harusnya anak merokok didik bukan dikeluarkan. Al juga mengakui sudah membuat surat jaminan ke sekolah supaya keponakannya bisa kembali ke SMAN 7 Mukomuko.
“Belum selesai kepala sekolah bicara dia (Thirda, red) menyela. Saya bantah dia lalu emosi. Masa disegak-segak (bentak, red) oleh guru. Saya hanya memegang kerah bajunya saja,” demikian Al.(del)
Posted by: redaksi4 Maret 2015Balas
17-peragakan (foto a) xxx
Tak Terima Telinga
Belakang Berdarah
MUKOMUKO – Kalau biasanya kekerasan dialami anak didik, kali ini di SMAN 7 Mukomuko justru wakil kepala sekolah (wakepsek) yang jadi korban. Tak tanggung-tanggung tindakan dugaan penganiayaan dilakukan oknum anggota Komisi I DPRD Mukomuko, Al. Tak terima, sang wakepsek Thirda Putra, S.Pd melaporkan oknum tersebut ke Polres Mukomuko kemarin (3/3). Thirda tidak terima kerah bajunya ditarik (seperti dicekik) Ketua DPD PKPI tersebut sehingga telinga bagian belakangnya terluka.
Kepada wartawan Thirda mengaku peristiwa tersebut terjadi Senin (2/3) pukul 10.03 WIB lalu. Mirisnya lagi dia dicekik di depan salah seorang siswa, guru dan Kepala SMAN 7 Mukomuko. Sementara latar belakang penganiayaan itu dia menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai guru yang membidangi masalah kesiswaan. Dia merasa harkat dan martabatnya sebagai seorang guru diinjak-injak oleh Al. Apalagi Al adalah seorang anggota DPRD yang merupakan pejabat negara. Tidak semestinya berbuat yang demikian.
“Ini bukan masalah pribadi saya yang dianiaya. Tapi masalah profesi saya sebagai seorang guru. Saya merasa harkat martabat saya sebagai guru dilecehkan oleh Al,” kata Thirda usai melapor ke Polres Mukomuko.
Thirda menceritakan awal mulai masalah tersebut terjadi saat di sekolah dia memanggil salah seorang murid yang kedapatan merokok dan main kartu di kelas. Siswa itu merupakan keponakan Al. Kejadian pertama (10/2) lalu, murid itu ditegur dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Siswa itu membuat surat pernyataan siap disanksi jika mengulangi hal serupa, bahkan siap dikeluarkan dari sekolah. Namun pada Kamis (26/2) siswa itu kembali kedapatan merokok.
“Saat itu dia (Al) mewakili orang tua siswa menghadap kepala sekolah. Ada solusi siswa itu bisa belajar kembali. Kepala sekolah minta pendapat saya. Saya mengutarakan niat kami sebagai guru hanya ingin mendidik siswa. Supaya bisa disiplin. Saya katakan, kalau setiap kesalahan selalu dibela, nanti siswa itu salah memandang masa depannya,” beber Thirda.
Sayangnya Al tidak terima atas masukan tersebut dan langsung mencengkram kerah bajunya. Kerah baju Thirda ditarik ke atas, hingga dia berdiri dari duduknya. Kemudian pengakuan Thirda tubuhnya dihempaskan ke dinding sambil kerah bajunya diangkat ke atas.Tangan kanan Al juga kata Thirda sudah mengepal seperti siap hendak meninju.
“Saking kerasnya mencengkram dan menarik kerah baju saya, tanggannya sampai ke telinga. Akhirnya telinga bagian belakang saya lecet dan berdarah. Awalnya saya tidak merasakan luka itu. Setelah suasana mencair, saya merasakan telinga panas, saat dipegang ternyata sudah berdarah. Saya tidak terima. Sehingga saya melaporkan ke Polres Mukomuko. Penyidik menjeratnya dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan ringan,” sambung Thirda.
Sementara Al saat dikonfirmasi via hand phone membantah tuduhan tersebut. Apalagi sampai melukai telinga belakang Thirda. Pengakuan Al, dia hanya memegang kerah baju Thirda saja tidak sampai menarik dan menempelkan ke dinding. “Kalau saya menilai belum layak dia melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Namun itu kan haknya. Kita akan upayakan perdamaian. Apalagi saya dan dia masih ada hubungan keluarga. Perdamaian tinggal menunggu saya pulang saja,” katanya.
Dia mengaku terpancing emosi lantaran Thirda emosi duluan. Apalagi masalah ini dilatarbelakangi sekolah hendak mengeluarkan keponakannya yang kedapatan merokok. Harusnya anak merokok didik bukan dikeluarkan. Al juga mengakui sudah membuat surat jaminan ke sekolah supaya keponakannya bisa kembali ke SMAN 7 Mukomuko.
“Belum selesai kepala sekolah bicara dia (Thirda, red) menyela. Saya bantah dia lalu emosi. Masa disegak-segak (bentak, red) oleh guru. Saya hanya memegang kerah bajunya saja,” demikian Al.(del)
http://harianrakyatbengkulu.com/ver3...n-dipolisikan/
Yang tak percaya pada calon penghuni syurga pastilah antek dajjal
Diubah oleh onta.wannabe 13-03-2015 03:57
tien212700 memberi reputasi
1
3.3K
Kutip
36
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan