Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shopishieldsAvatar border
TS
shopishields
Tanda2 apa ini? Beras mahal, BBM naik, Kurs jeblog, Begal marak, Utang menggila!
Beras Mahal, Warga Sumenep Konsumsi Makanan Ternak
"Jadi kami nggak khawatir meskipun harga beras mahal"
Selasa, 3 Maret 2015 | 12:43 WIB


Tanaman Sorgum jadi makanan pokok alternatif warga Sumenep saat harga beras melambung tinggi. (Veros Afif/VIVA.co.id)

VIVA.co.id - Naiknya harga beras yang terjadi beberapa pekan terakhir, tak mambuat panik warga Sumenep, Jawa Timur. Mereka sudah mengantisipasinya dengan beralih ke sorgum. Tanaman sejenis jagung yang biasa dijadikan pakan ternak itu, sudah dikonsumsi warga sebagai pengganti beras. Dengan sorgum, warga Sumenep tidak bergantung lagi dengan beras yang harganya sedang mahal. Di Sumenep, Sorgum, biasa dijadikan makanan ternak.Namun karena harga beras mahal, kini warga beralih mengkonsumsinya.

Hampir di seluruh Pulau Poteran, Sumenep, warga menanam sorgum. Seperti warga Desa Sang, Kecamatan Talango, Sumenep. Sejak lama, mereka sudah menanam sorgum. Junaidi, salah seorang petani sorgum, mengatakan sorgum sudah menjadi makanan bagi masyarakat sekitar. "Kami makan setiap hari. Jadi kami nggak khawatir meskipun harga beras mahal," kata Junaidi, Selasa 3 Maret 2015.

Namun proses pengolahan menjadi masalah. Untuk mengolah sorgum, terutama saat akan mengelupas kulit sorgum, warga masih menggunakan cara tradisional. Merontokkan bulir sorgum, dibungkus plastik dan dipukuli. Setelah rontok, kulit sorgum dikelupas dengan cara ditumbuk. Setelah menjadi beras sorgum, lalu dimasak, layaknya memasak beras.

Kandungan protein sorgum lebih tinggi ketimbang beras. Sorgum memiliki serat yang lebih tinggi karena ditanam di atas lahan kering. Rasa sorgum memiliki kesamaan dengan jagung. Apalagi kalau sorgum disajikan dengan campuran kuah daun kelor dan ikan laut, rasanya cukup nikmat.

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, kini tengah melakukan pengembangan untuk keberlangsungan dan peningkatan tanaman sorgum, sebagai cadangan makanan pokok. Apalagi lahan basah pertanian semakin mengalami penyusutan karena alih fungsi lahan.

"Pertama, ini tidak dilirik sebagai tanaman alternatif pengganti beras. Meskipun dengan tradisional ini sudah menghasilkan beras sorgum. Sorgum bisa menggantikan beras dan bisa menjadi cadangan pangan. Apalagi lahan pertanian kian menyusut karena alih fungsi lahan," ujar Heriyanto, petugas Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep. Pemerintah Sumenep menargetkan minimal 30 ton pertahun produksi beras sorgum untuk tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Sumenep melibatkan berbagai pihak.
http://nasional.news.viva.co.id/news...i-pakan-ternak


BBM Naik Turun, Supir Angkutan Bingung
Selasa, 03 Maret 2015 , 07:32:00


Kenaikan harga elpiji 12 kg bersamaan dengan kenaikan harga BBM menyebabkan banyak pengusaha kesulitan untuk bersaing

CIREBON - Kenaikkan harga premium sebesar Rp200, membuat supir angkutan umum kebingungan untuk menentukan tarif. Salah seorang supir angkutan umum jurusan GS, Sarim (40) mengaku tidak tahu harus berbuat apa. Tidak menaikkan tarif, pendapatan berkurang. Jika menaikkan, penumpang yang protes.

Hal ini, menurutnya, banyak penumpang yang belum tahu adanya kenaikan harga BBM . Pemerintah sendiri juga belum menerbitkan tarif baru untuk angkutan umum. "Kadang anak sekolah suka kasih ongkos seenaknya. Terus juga kadang jatah preman suka lebih besar daripada ongkos penumpangnya," jelasnya, kemarin (2/3).

Sementara, diakui Sarim, harga sparepart kendaraan hingga saat ini tak kunjung turun. Meski waktu itu harga BBM sempat turun dari Rp8.500 menjadi Rp7.600, namun harga sparepart tetap tinggi. Hal itulah yang akhirnya membuat para supir kebingungan. "Sementara ketika turun, penumpang juga ingin bayarnya turun. Padahal sparepart dan kebutuhan pokok lainnya nggak pengaruh. Tetap mahal," lanjutnya.

Setelah kenaikan bahan bakar minyak per 1 Maret 2015 ini, Sarim mengaku akan menerapkan tarif pelajar sebesar Rp2000-2500. Sedangkan untuk umum dikenakan tarif sebesar Rp 3.000 - Rp 3.500. Terpisah, Sekretaris Organda Cirebon, Karsono juga mengaku kesulitan untuk menaikturunkan tarif. Mengingat, harga BBM yang berlaku saat ini tidak pernah menetap dalam kurun waktu yang lama. "Untuk saat sekarang ini benar-benar sulit, karena harga BBM tidak tetap. Bahkan penetapan tarif yang dulu saja masih belum ada legal formalnya, sementara sekarang harga BBM terus berubah," tuturnya.
http://www.jpnn.com/read/2015/03/03/...gkutan-Bingung


Rupiah Nyaris Tembus 13.000 karena Pengaruh Tiongkok
Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah di level 12.993 per dolar AS.




VIVA.co.id - Dampak negatif terhadap kebijakan yang dikeluarkan People Bank of China (PBOC), yang memangkas suku bunga acuannya pekan lalu, tidak hanya dirasakan terhadap mata uang negara tersebut. Hal ini dinilai menjadi salah satu alasan pelemahan rupiah.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Senin 2 Maret, 2015, mengatakan bahwa selain karena pemangkasan suku bunga itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut juga mendorong pelemahan rupiah saat ini. "Jadi mata uang negara-negara yang punya kaitan dengan Tiongkok yang besar, termasuk Indonesia, ya, melemah," tegasnya di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta.

Berdasarkan data Jakarta interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia (BI), rupiah nyaris menembus level 13.000. Pada perdagangan hari ini, rupiah dipatok 12.993 per dolar AS. Koordinasi dengan BI, menurutnya, akan dilakukan pemerintah. "Nanti, BI yang intervensi di pasar, kalau diperlukan," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, melemahnya mata uang garuda, murni karena faktor eksternal. "Ini karena ada sentimen negatif terhadap Tiongkok yang membuat orang spekulasi, ekonomi yang terkait seperti Indonesia akan terganggu," tambahnya
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...garuh-tiongkok

Kapolda Metro Sebut Tiga Daerah Ini Rawan Aksi Begal
Senin, 2 Maret 2015 | 16:05 WIB


illustrasi begal motor

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menyatakan, terdapat empat daerah rawan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah Jabodetabek. Keempat daerah tersebut dinilai rawan karena terletak di pinggir dan minim penerangan.

"Yang paling rawan itu sebenarnya daerah Kabupaten Tangerang, terus nomor dua Jakarta Timur. Ketiga adalah Bekasi Kota, baru kemudian Depok," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Unggung Cahyono, Senin (2/3/2015).

Unggung menambahkan, keempat daerah tersebut tergolong rawan karena letaknya yang berada di pinggiran Jakarta serta kurang pencahayaan.

Unggung mencontohkan, salah satu daerah yang kurang pencahayaan ialah Kabupaten Tangerang. "Pukul 02.00 malam saya ke sana, gelap itu yang arah Kabupaten Tangerang," kata Unggung.

Terkait hal ini, Unggung mengaku bahwa kepolisian telah melakukan pencegahan. Dia juga telah menyampaikan kepada seluruh jajaran polres untuk melakukan upaya serupa.

"Kalau mencegah setiap malam, itu kita lakukan, terutama yang kaitannya dengan patroli. Kekuatannya besar sampai 750 personel, itu hanya dari polda," kata Unggung saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Unggung juga mengimbau para anggotanya untuk menyalakan lampu rotator selama melakukan patroli agar daerah-daerah yang rawan curas mendapat penerangan yang cukup.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...wan.Aksi.Begal

Rakyat dicekik kenaikan harga beras, gas, dan BBM
Gerindra: Utang Bank Dunia Rp50 T, anak buah Jokowi kejar fee broker?
Senin, 02 Maret 2015 13:26 WIB

lensaindonesia..com: Partai Gerindra mempertanyakan alasan Pemerintahan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM di tengah rakyat kecil tercekik harga beras dan gas elpiji 3kg.

“Belum selesai rakyat tercekIk harga beras yang melonjak hingga 30 persen perkilo, Pemerintah Jokowi sudah menaikan harga BBM untuk Jawa-Bali dari Rp6.600 rupiah perliter menjadi Rp6.900 perliter. Sungguh aneh, Pemerintah justru menambah began masyarakat kecil,” kata Arief Poyuono, SE, Ketua DPP Gerindra dalam keteranganya lewat milis kepada licom, Jakarta (2/3/15).

Arief prihatin, dampak menaikan harga BBM premium punya efek terhadap kenaikan biaya transportasi, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap naiknya harga sembilan bahan pokok terutama Beras.

“Bagaimana harga beras akan turun hingga kisaran Rp7900 perkilo kalau biaya angkutan distribusinya mulai dari gabah kering hingga digiling jadi beras ke gudang penyimpanan lalu ke pasar dan sampai ke konsumen sudah dibebani enam Kali biaya transportasi angkutan yang naik akibat Kenaikan harga BBM,” tandas elite Partai Gerindra.

“Jadi cuma omong besar saja, Jokowi mengatakan ketika memasuki masa panen beras akan turun harganya. Yang ada, justru Kenaikan harga BBM premium akan membuat bertambah naiknya harga beras terkait kenaikan harga BBM Premium untuk Jawa dan Bali,” tambahnya.

Sebenar, menurut petinggi Partai Gerindra ini, pemerintah sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp843 perliter dari pajak bahan bakar 5% dan pajak pertambahan nilai 10% dari pengolah crude hingga menjadi BBM.

Sebenarnya BBM dengan harga Crude oil mengikuti MOPS 49,7 US $/ barrel ditambah cost refinary dan distribusi serta fee penjualan sebesar 13.566 US dollar/barel dan menghasilkan 147 liter BBM. Maka, diperoleh harga BBM perliter 49,7 US$ ditambah biaya refinary 13.566 sama Dengan 62,266 US$ dikalikan Rp 13000 sama dengan Rp 5594 sebelum pajak jika ditambah pajak menjadi Rp 6434/ liter.

Pemerintah, tambah Arief, mengambil Untung dari pajak dan penjualan BBM sebesar Rp6900-Rp 6434=Rp464. Ini total keuntungan Pemerintah perliter. Dalam satu tahun, pemerintah untung 54,2 Triliun dengan asumsi kebutuhan BBM 365 juta liter perhari Untuk nasional.

“Di era Jokowi inilah masyarakat dengan pendapatan pas-pasan akan semakin tercekik oleh beban Ekonomi yang tinggi, akibat Pemerintah mengambil Untung dari penjualan BBM yang sudah tidak disubsidi lagi,” ungkap Arief.

Selain itu, keuntungan dari penjualan BBM yang dihimpun di Pertamina rawan dengan korupsi dan juga digunakan untuk Operasi politik rezim Jokowi nantinya.

Dari pengambilan keuntungan jual BBM, menurutnya, juga mengambarkan bahwa Tim Ekonomi Jokowi tidak mampu lagi untuk mencari pendapatan dari sisi fiskal bukan pajak yang diambil dari masyarakat yang akan berakibat tingginya angka inflasi yang akan menambah angka kemiskinan di Indonesia .

Seharusnya, dengan keuntungan 54,2 triliun dari Jual BBM Pemerintah Jokowi tidak perlu menambah hutang sebesar Rp50 triliun selama 5 tahun dari Bank Dunia, untuk menutupi kekurangan pembangunan infrastrutur yang dianggarkan sebesar Rp290 triliun.

“Berhutang Rp50 triliun ke bank dunia dipastikan ada dugaan kepentingan anak buah Jokowi untuk mendapatkan fee broker dan fee proyek infrastruktur Untuk mendapatkan hutang ke bank dunia yang Bukan rahasia umum lagi,” kata elite Gerindra ini, curiga.

“Dari semua ini patut kita pertanyakan dimana Trisakti dan Nawacita Jokowi yang katanya pro pada rakyat miskin. Wong rakyat diperas kok, dari Jual BBM dan Kenaikan harga Beras. Jadi rakyat jangan mau ketipu, ya,” saran politisi Partai Gerindra ini.

Karena itu, pimpinan Partai Gerindra ini menyarankan, DPR harus memanggil semua Menteri terkait Untuk diminta keterangannya soal mengambil Untung dari Jual BBM dan tingginya harga Beras.
[url]http://www.lensaindonesia..com/2015/03/02/gerindra-utang-bank-dunia-rp50-t-anak-buah-jokowi-kejar-fee-broker.html[/url]

------------------------------

Tanda-tanda ada yang mau lengser ....

emoticon-Ngakak:
0
9.8K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan