tukang.koprolAvatar border
TS
tukang.koprol
Ini momen panas saat mediasi dengan DPRD hingga Ahok dimaki 'anjing'
Merdeka.com - Rapat mediasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri ternyata berakhir dengan ricuh. Namun kericuhan tersebut bukan berasal dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, melainkan dari anggota DPRD DKI Jakarta.

Merdeka.com mencoba melihat video rekaman yang dimiliki Humas Pemprov DKI Jakarta. Dalam rekaman tersebut, nampak Sekjen Kemendagri Yuswandi Temenggung memberikan kesempatan kepada Ahok untuk memberikan kata penutup.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, dalam pembahasan APBD DKI Jakarta, pihaknya tidak melakukan diskriminasi kepada anggota dewan. Namun dia meminta untuk melakukan pengawasan.

"Saya perlu katakan sekali tidak mendiskriminasi dan meminta SKPD mengawasi pembahasan. Yang saya minta jangan menginput yang bukan hasil pembahasan. Saya mau tanya pada beliau ini, ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan," katanya kepada SKPD yang berada di dalam ruang pertemuan di gedung Kemendagri, Kamis (5/3).

Namun belum dijawab oleh SKPD, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana memotong pembicaraan tersebut. Dia tidak terima karena kemarin, Rabu (4/3), Ahok mengumpulkan lurah dan camat untuk menandatangani angket. Tujuannya untuk memilih mana APBD yang mereka usulkan, apakah versi Pemprov DKI atau DPRD DKI.

"Ini kan setelah bapak kumpulin kemarin. Ini pokoknya hasil pembahasan. Ini sesuai peraturan apa enggak," potongnya.

Dengan santai Ahok menjawab, "Ini sesuai peraturan."

Namun, anggota dewan yang hadir tampak tidak terima. Bahkan mereka membantah semua pernyataan yang disampaikan Ahok hingga Ahok tidak dapat berbicara.

Untuk memecah keramaian tersebut, Ahok meninggikan nada bicaranya dan menunjuk Walikota Jakarta Barat Anas Effendi untuk menjawab pertanyaannya.

"Apakah Anda membahas UPS Rp 4,2 miliar per kelurahan di Jakarta Barat, jawab!" ucap Ahok dengan nada tinggi.

Anas akhirnya berdiri, namun belum sempat menyatakan satu kata pun, anggota dewan yang tidak terima dengan pertanyaan Ahok berteriak dan memintanya lebih tenang.

"Pak Gub Saya kira bapak bisa menahan emosi bapak. Jangan teriak-teriak Pak Gub. Jangan kayak preman Pak gubernur," kata salah satu anggota dewan dengan nada yang tidak kalah tinggi.

"Saya minta tolong ini rapat kita," timpal Yuswandi.

"Bapak gubernur apa preman?!" sahut anggota dewan yang lain.

Berdasarkan pantauan merdeka.com dalam video tersebut, kondisi ricuh tak terkendali. Beberapa anggota dewan berdiri dan meneriaki Ahok tanpa menggunakan alat pengeras suara.

"Saya mohon kita rapat dengan tertib. Saya nyatakan ini proses evaluasi ditutup," ujar Yuswandi.

"Saya kira kami sudah cukup dengan materi yang bapak ibu sampaikan. Jadi terima kasih, pak gub, wagub dan pimpinan dewan dan SKPD. Dan saya sekali lagi terima kasih," tambahnya.

Setelah rapat ditutup, Ahok sempat melakukan jabat tangan dan cipika cipiki dengan Yuswandi. Lalu dia keluar melalui pintu belakang dengan pengawalan.

Seakan tidak terima anggota dewan masih meneriaki Ahok yang coba meninggalkan ruangan.

"Woi anjing!" kata salah satu anggota dewan yang hadir.

"Sangat memalukan. Lawan... lawan..!" sahut anggota dewan lainnya.

Tampak Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Haji Lulung dan anggota Komisi E dari Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar marah kepada kepala SKPD. Namun para kepala dinas hanya tersenyum tidak menimpalinya.

"Hasil pembahasan kok bilang enggak boleh," celetuk Lulung.

"Jabatan itu sementara, ini harga diri," timpal Fahmi dengan emosi.

Sumber

aduh sopannye kelakuan 4njng2 kebon sirih

emoticon-Ngakak (S)

Quote:


Quote:


Diubah oleh tukang.koprol 06-03-2015 01:26
0
19.4K
237
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan