Raja Yordania: Perang Dunia Ke-3, muslim-kristen bersatu lawan ISIS
Reporter : Pandasurya Wijaya | Selasa, 3 Maret 2015 07:02
Raja Abdullah II ikut serang ISIS. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Dalam wawancara pertamanya sejak pilot Yordania dibunuh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Raja Abdullah II mengatakan apa yang harus dilakukan buat menumpas habis ISIS.
Desember lalu, ISIS menangkap pilot Yordania Moath al-Kasasbeh setelah pesawatnya rusak mesin dalam sebuah penyerangan.
Awal bulan lalu ISIS merilis video memperlihatkan pilot berusia 29 tahun itu dibakar di dalam sebuah kerangkeng hingga tewas.
Wartawan CNN Fareed Zakaria mewawancarai Raja Yordania untuk membahas sejumlah isu terkait ISIS.
Ketika ditanya bagaimana seharusnya pihak Barat menangani kelompok ISIS, apakah harusnya dunia Arab saja atau muslim saja yang merespon atau justru pihak Barat memimpin respon terhadap ISIS, Raja Abdullah mengatakan semua pihak harus bersatu.
"Saya sudah mengatakan kepada para pemimpin Islam dan Arab dan kepada dunia: Ini adalah Perang Dunia Ketiga. Ini membuat muslim dan Kristen serta agama lain terlibat dalam perang ini dan kita harusnya bersatu," kata dia, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Senin (2/3).
Menurut Abdullah, ini bukan lagi perang negara Barat. Perang ini menyangkut Islam dan seluruh umat harus memerangi ISIS bersama-sama.
Dia marah besar ketika ISIS membunuh pilot tempurnya bulan lalu. Beberapa hari kemudian media-media Timur Tengah ramai mengabarkan bahwa raja ikut terjun menggempur markas ISIS di perbatasan Yordania-Suriah.
Surat kabar An Nahar memastikan Raja Abdullah II ikut berperang. Pada masa mudanya, pemimpin Yordania ini adalah perwira Angkatan Udara, memiliki kemampuan menerbangkan jet tempur.
Sementara Stasiun Televisi Fox News, melaporkan bahwa sang raja kemarin memangkas jadwal lawatan di Amerika Serikat awal pekan ini, setelah dipastikan sandera ISIS asal Yordania dibakar hidup-hidup.
Saat kabar itu dia terima, Abdullah II memutuskan segera pulang ke Ibu Kota Amman. Tiga tahanan teroris yang terkait dengan ISIS dieksekusi mati kemarin subuh.
Operasi militer yang dipimpin langsung Raja Abdullah II itu menghancurkan kurang lebih 20 persen kekuatan militer pejuang khilafah.
"Kami tidak akan berhenti. Kami yakin bisa menghapus (ISIS) dari muka bumi," kata Pemimpin AU Yordania Marsekal Mansyur Al Jabur seperti dilansir Al Arabiya, Senin (9/2).
Yordania adalah pelaksana utama serangan bersama terhadap ISIS sejak September 2014. Selain kerajaan yang masih memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad itu, pasukan gabungan ini terdiri atas Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Hitungan intelijen, lebih dari 7.000 militan ISIS tewas akibat serbuan militer dari banyak negara.