Sudah memasuki bulan kedua di tahun 2015, batas penyampaian SPT Pajak Tahun 2014 sampai 31 Maret 2015, bagi teman teman yang belum melaporkan pajaknya silakan segera mendaftar agar tidak terkena sanksi.

Kalau dipikir-pikir bahwa hampir semua yang kita punya di Indonesia ini dikenakan pajak,

Punya penghasilan? kena pajak

Punya Kendaraan? kena pajak

Punya Rumah? kena pajak

Makan / minum di restaurant? kena pajak

Menginap dihotel? kena pajak

Pergi naik pesawat? kena pajak

Membeli barang barang sekalipun, tetap kena pajak

Pertanyaannya kenapa begitu? kenapa semua yang kita lakukan harus dikenakan pajak? kemudian kenapa harus ditagihkan ke kita (personal / pribadi).

Misalkan kamu makan di restaurant atau menginap dihotel, maka saat pembayaran maka ada rincian disana pembayaran ppn 10% + tax service 12% .

Saat menerima upah / gaji, pada slip terdapat. potongan pajak 5%, dan semua ditagihkan ke personal / pribadi.

baiklah untuk contoh yang diatas itu adalah hal yang lumrah,

kemudian bagaimana dengan perusahaan tempat kita bekerja? hotel tempat kita menginap dan restaurant tempat kita makan? Tentu saja mereka juga pasti bayar pajak, yang jadi pertanyaan saya disini kenapa pajak yang mereka bayarkan ditagihkan ke kita?

Kenapa kita harus membayarakan pajak pada setiap menu yang dihidangkan? kalau saya tidak salah tangkap, artinya kita membayar pajak untuk restaurant tsb kan?

Mungkin untuk yang ahli perpajakan dan tata negara ada yang bisa membantu menjelaskan kenapa sistem nya demikian.

Hal lain yang lebih miris / mengecewakan adalah penghasilan negara dari pajak pajak diatas pasti luar biasa besar. Mari kita hitung, Misalkan per bulan:

Pajak makan di restaurant Rp. 24.000 x 20 hari (estimasi) = Rp. 480.000

Pajak bandara Rp. 45.000 x 1 kali = Rp. 45.000

Pajak hotel Rp. 125.000 x 1 kali = Rp. 125.000

Pajak Penghasilan Rp. 250.000 x 1 kali = Rp. Rp. 250.000

Maka setiap bulannya kamu akan mengeluarkan pembayaran pajak sekitar : Rp. 900.000 (WOW) luar biasa ya, ingat itu hanya pembayaran pajak saja per bulan. diluar tagihan bill makan, bill hotel, dll.



Kemudian bayangkan bila setiap orang di Indonesia setiap bulan memberikan pemasukan negara Rp. 900,000. Luar biasa pastinya, saya ambil contoh misalkan setiap orang menyumbang Rp. 500.000 per bulan x jumlah penduduk indonesia - jumlah penduduk miskin (saya anggap mereka tidak bayar pajak) = 249,900,000 - 10,357,000 = 239,543,000 ( estimasi penduduk yang membayar pajak)

maka hasil setoran kita ke pemerintah :

Rp 500.000 / bulan x 239.543.000 = Rp. 119,771,500,000,000 (119 triliyun rupiah)

income pemerintah dari pajak 1 bulan = 119 triliyun

income pemerintah dari pajak 1 tahun = 1,428 triliyun








Sebagai info ini hanya perhitungan kasar / perkiraan karena jumlah nya bisa lebih dan juga bisa kurang, tapi saya yakin pasti lebih dari 119 triliyun dengan pertimbangan banyak orang kaya di Indonesia yang sebulan lebih dari Rp. 500,000 untuk pajak penghasilannya saja, belum termasuk pemasukan dari pajak kendaraan, bangunan, perusahaan, pajak barang mewah, dll

kemana uang sebanyak itu dan untuk apa?

Jalanan Jakarta banyak yang berlubang dan rusak, luar daerah Jakarta lebih parah lagi, banyak yang belum di aspal dan tidak layak.

Masih banyak sekolah yang belum layak dan rusak

Fasilitas umum yang belum memadai, transportasi, penerangan, listrik,air, dll.

Pajak yang kita berikan ke pemerintah adalah pemasukan negara dan dikelola oleh negara, lembaga mana?

Kalau saya tidak salah maka alur pemerintahnya adalah DPR-MPR (DPD, Kementrian, dsb)

Mereka akan mengajukan anggaran setiap tahunnya untuk disalurkan ke bidang bidang yang ada (kementrian) yang seharusnya jadi mashlahat umum / kegunaan bersama.

Tapi sekali lagi, kemana anggaran sebanyak itu?

Dan yang lebih parah, kenapa pajak ditagihkan ke setiap kita pribadi? hasil apa yang kita dapatkan?

Apapun hal yang dibuat oleh pemerintah pun kita tetap harus bayar. Luar biasa



saya harap bisa jadi forum diskusi untuk kita semua
ane juga mengarapkan kalau berkenan bisa dikasih