Jakarta - Ribuan penumpang Lion Air berbagai tujuan mengamuk di Terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno Hatta, Kamis (19/2) kemarin. Mereka ditelantarkan hingga belasan jam tanpa ada kepastian kapan terbang. Bahkan, penyebab keterlambatan pun masih misterius.

Misalnya penumpang yang seharusnya pergi pukul 07.00 WIB, Kamis (19/2), terpaksa harus terbang ke Lombok pada pukul 23.00 WIB. Bahkan Penumpang yang kadung marah memblokir akses ke boarding lounge di terminal 3.

Di tengah emosi penumpang yang urung berangkat dan tidak adanya kompensasi makanan dari pihak maskapai, seorang perwakilan Lion Air memberikan penjelasan sekedarnya setelah belasan jam menunggu kepastian terbang. Walhasil, petugas bernama Darmadi itu sempat 'disandera' penumpang.

Tidak hanya di situ. Derita penumpang yang berhasil diterbangkan ke Lombok tidak berhenti begitu saja. Tiba Jumat (20/2) dini hari, para penumpang transit di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, karena bandara di Lombok ditutup. Bahkan, setibanya di Ngurah Rai, para penumpang sempat berada satu jam di dalam pesawat.

Namun, ketika turun dari pesawat, para penumpang pun ditelantarkan begitu saja. Sampai beberapa jam kemmudian mereka dibawa dengan menggunakan bus dan taksi ke tiga hotel yang telah disiapkan, sembari menunggu penerbangan ke Lombok pukul 09.00 WIB pagi ini.

Sempat terjadi adu mulut antara penumpang dengan salah satu petugas Lion Air Bandara Ngurah Rai. Petugas itu beralasan tidak ada koordinasi dengan pihak Lion Air Jakarta terkait nasib 213 penumpang yang ditransitkan di Denpasar.

Penderitaan mereka belum kunjung berakhir karena pihak hotel tak dapat menyediakan sarapan pagi bagi mereka.
Pantauan detikcom di Vihan Suite, yang menjadi salah satu hotel transit bagi para penumpang, hingga Jumat (20/2/2015) pukul 08.30 WITA, petugas hotel tak dapat menyediakan sarapan pagi karena banyaknya jumlah tamu yang tiba-tiba datang ke hotel mereka.

Akibat menunggu belasan jam serta mengalami kelelahan yang luar biasa, para penumpang akhirnya protes dan emosi kepada petugas Lion Air yang ikut bersama mereka. Beberapa penumpang anak-anak bahkan terlihat muntah karena masuk angin dan belum makan sejak kemarin malam.

Akhirnya beberapa penumpang berinisiatif untuk mencari sendiri sarapan pagi bagi mereka dan keluarga yang sudah kelaparan sejak kemarin malam. Karena untuk teh atau kopi pun, petugas hotel enggan menyediakan.

Pihak Kementerian Perhubungan sendiri belum mengetahui penyebab delay hebat Lion Air. Kemenhub akan memanggil perwakilan maskapai untuk mencari tahu penyebab molornya waktu pemberangkatan yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

"Hari ini kita akan panggil sesuai mekanisme di lapangan," kata Juru Bicara Kemenhub JA Barata, saat dihubungi detikcom, Jumat (20/2/2015).

http://news.detik.com/read/2015/02/2...asih-misterius

Dr dulu smpe skrg ane cinta naik Garuda Indonesia ..... Ada Harga Ada Rasa Prinsip ane