JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut kinerja paling menonjol sepanjang 2014 adalah penjualan Bank Mutiara. Seperti diketahui, LPS telah menjual 99 persen saham Bank Mutiara kepada perusahaan investasi asal Jepang J-Trust senilai Rp4,41 triliun.
"Tahun 2014 kemarin salah satu kinerja yang paling menonjol itu penjualan bank mutiara yang recoverynya kita anggap cukup baik dan kami harapkan bisa diterima publik dan bisa jadi satu batu loncatan buat LPS," ungkap Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Selain itu, Kartika berharap pada 2015 ini kinerja LPS yang baru berumur sembilan tahun ini bisa meningkat. Sehingga, kepercayaan nasabah terhadap jaminan yang diberikan LPS semakin baik.

"Tapi selain itu juga kita banyak melakukan perbaikan antara lain kecepatan bayar klaim recovery dari masyarakat maupun juga dalam likuidasi dan juga meningkatkan kualitas penjaminan kita ke masyarakat, Jadi harapan kami di 2015 kualitas penjaminan keamanan nasabah akan semakin baik," tukasnya.

(mrt)
sumber

terbukti sudah bahwa kebijakan untuk berbuat(bail out) pada waktu itu lebih baik ketimbang sekedar menutup BC.
dengan terjual seharga 4,4T, maka biaya riil yg dikeluarkan pemerintah adalah 2,3T (6,7-4,4).
belum ditambah dapat duit gugatan diluar dari pemilik lama sekitar 1,8T, yg berarti biaya riilnya hanya 500M.
bandingkan kalau waktu itu justru hanya memilih menutup BC yg biayanya sekitar 5,4T menurut LPS (dan gak akan bisa balik modal)