Sebagai seorang yang hobi mainin gitar sempet saya terseok-seok dalam mendalami cara bermain gitar, dari awal saya otodidak tidak ada guru/pengajar khusus dalam membantu saya bergitaria, hanya dari kakak-kakak sayalah saya pertama kali mendapatkan pelajaran memainkan gitar.

Setelah saya mulai tertarik untuk nge-Band, saya sangat tergila-gila dengan tehnik lead atau solo gitar. Mati-matian saya mendalami segala macam tentang nge-lead, dan pada akhirnya saya dihadapkan pada satu persoalan, yaitu: nge-lead atau nge-rhythm. Masalah tersebut muncul dikarenakan band hanya memiliki satu gitaris dan band dalam masa persiapan materi untuk pembuatan demo album.

Cemen memang mendengarkan materi lagu terutama bagian gitarnya, seperti tidak ada catchy-nya sama sekali dan kelihatan kosong disana-sini. Akhirnya saya mendapatkan filosofi dari seorang musisi senior di negeri ini yaitu Yudis Dwikorana yang pada saat itu ia berniat untuk memproduseri album band saya, filosofi itu adalah :

RHYTHM : bagaikan sebuah RUMAH

LEAD/SOLO: bagaikan PERABOTAN RUMAH

dari filosofi itu saya di kasih pertanyaan oleh Yudis Dwikorana, “bila kamu hanya mempunyai kesempatan atau kemampuan untuk memiliki, kamu akan pilih beli Rumah atau beli Perabotan dulu?”…. kontan secara naluriah saya menjawab Rumah, betul sambung Yudis. “Kamu akan merasa aman didalam rumah milik kamu sendiri dan bila ada kesempatan dan kemampuan lagi barulah kamu melengkapi rumahmu itu dengan perabotan yang kamu anggap cocok untuk mengisi rumah milikmu” kata Yudis lagi.

Bila diterjemahkan dalam musik kurang lebih menurut saya sbb:

Pelajari dan pahami cara nge-Rhythm, sebab Rhythm adalah dasar dalam bermain gitar, dengan Rhythm sebuah lagu lebih bisa dimainkan dari pada hanya dengan Lead. Rhythm dalam kondisi tertentu bisa mewakili lead dalam komposisi sebuah aransemen, contoh yang bisa kita lihat di lagunya Red Hot Chili Peppers dengan judul “Give It A Way”. Di lagu tsb John Frusciante memainkan sebuah pattern Rhythm yang bisa dikategorikan mewakili sebuah lead tapi dengan balutan sebuah beat yang konsisten. Beda dengan kalau dalam mengiringi sebuah lagu kita dari awal isi dengan lead terus tanpa ada rhythm sama sekai, kedengarannya akan berebutan dengan suara vokalisnya.

Tulisan ini hanya berlaku bila kita sebagai seorang gitaris harus memilih dengan kondisi dalam satu formasi band hanya memiliki satu gitaris……selainnya terserah anda, bisa jadi karena kepiawaian seorang gitaris dengan hannya diiringi lead tanpa rhythm sebuah komposisi lagu enak untuk didengarkan, tapi menurut saya lagi seorang gitaris tsb pasti telah piawai, mengerti, memahami banget cara nge-Rhythm yang benar.

Semoga tulisan ini bisa membantu para gitaris yang kategorinya mungkin masih beginner/pemula agar bisa bijaksana dalam bermain gitar.

By.Pipic

Original Post : Pilih nge Lead atau Rhythm

Sekian trit pertamax ane di Kaskus, Terimakasih Agan n Sista menyempatkan diri membaca trit tsb dan mohon maaf bila trit ane di atas tidak berkenan di Agan n Sista.