theicemancomethAvatar border
TS
theicemancometh
Lima Peristiwa Misterius Di Abad Ke-20 Yang Belum Terpecahkan Hingga Kini
Kaskuser yang budiman,

Tahun 2014 yang lalu terdapat beberapa peristiwa yang menggegerkan dunia namun belum juga terjawab musababnya, seperti hilangnya pesawat MH 370 atau kebenaran serangan hacker Korea Utara atas diputarnya film Hollywood The Interview yang dianggap mencemooh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Di abad ke-20 ternyata juga terdapat cukup banyak peristiwa misterius yang belum ditemukan jawabannya hingga kini. Beberapa di antaranya bahkan cukup menyeramkan, seperti yang ada di bawah ini. Be prepared, gan!

(dari berbagai sumber)

1. Benedetto Supino, Si Manusia Api

Benedetto Supino masih berusia 10 tahun saat mengunjungi sebuah klinik gigi di kota kelahirannya Formia, Italia, tahun 1982. Kala menanti giliran di ruang tunggu bersama orangtuanya, komik yang tengah ia baca di tangannya terbakar habis tanpa suatu sebab apapun. Untunglah ia tidak terluka.
Pada suatu pagi, Benedetto kecil lari ke kamar orangtuanya dengan piyama yang mulai terbakar! Rupanya, tempat tidurnya sudah lebih dulu habis dilalap api. Ia sendiri menderita beberapa luka bakar ringan. Orangtuanya lalu membawanya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksanya tidak menemukan keanehan apapun dalam diri bocah kecil itu.
Pada kesempatan lain, ia mampu membakar sebuah objek plastik kecil di tangan pamannya hanya dengan memandangi objek tersebut. Sejak saat itu, kemanapun ia pergi, benda-benda seperti perabotan, buku atau kertas lain akan mulai terbakar dengan sendirinya. Beberapa orang bahkan mengakui melihat tangannya mengeluarkan suatu sinar ketika fenomena itu berlangsung.
Ia sendiri amat membenci ketenaran dan perhatian dari seluruh pelosok atas kemampuannya itu. Namun yang pasti, hingga kini belum ada penjelasan ilmiah tentang kasus Benedetto ini.

2. Patung Caroline Walter

Tahun 1867 di kota Freiburg, Jerman, seorang gadis bernama Caroline Christine Walter meninggal dunia di usia 16 tahun. Kakaknya, Selma, yang sangat terpukul atas kematian adiknya itu meminta seorang seniman membuat sebuah patung berukuran badan untuk disimpan tepat di atas makam Caroline, sebagai penghormatan di tempat peristirahatan terakhir adiknya tercinta itu.
Patung berukuran badan yang menggambarkan Caroline yang tengah tertidur itu ternyata disambangi seseorang hampir setiap paginya, bahkan hingga saat ini, untuk menaruh seikat bunga yang masih segar tepat di tangannya.
Tak ada seorangpun yang mengetahui atau mengaku siapa yang menaruh seikat bunga itu di tangan patung Caroline setiap pagi, bahkan sampai kini, lebih dari 140 tahun setelah kematiannya.

3. Anak-anak Keluarga Sodder


Pada malam natal tahun 1945, terjadi musibah kebakaran hebat yang menimpa kediaman keluarga Sodder di Fayetteville, West Virginia, Amerika Serikat. George dan Jennie Sodder mampu menyelamatkan diri beserta empat orang anaknya. Namun lima anaknya yang lain masih terperangkap di dalam rumah. Tanpa daya, mereka hanya mampu menyaksikan ganasnya api yang tanpa ampun melalap rumah beserta seluruh isinya.
Setelah kebakaran dipadamkan, dilakukanlah pencarian korban. Anehnya, tidak ditemukan adanya satupun jenazah kelima anak itu di tengah sisa-sisa kebakaran. Tidak ada tanda-tanda sama sekali adanya bekas tubuh atau pakaian mereka, bahkan yang mengherankan sama sekali tidak tercium aroma daging terpanggang di area kebakaran itu. Hal ini sangat aneh, mengingat api memang berkobar sangat cepat untuk meluluh-lantakkan rumah itu, namun tidak akan cukup cepat untuk mengkremasi tubuh kelima anak itu hingga menjadi abu.
Keterangan resmi pihak yang berwajib menyatakan kelima anak itu tewas sebagai korban dalam peristiwa kebakaran. George dan Jennie hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan tersebut, sambil bertekad terus membesarkan keempat anaknya yang tersisa.
20 tahun berlalu. Pada suatu hari, sepucuk surat yang tidak menyertakan alamat kirim tiba di rumah baru keluarga Sodder. Surat tersebut melampirkan foto dari salah seorang anak yang menjadi korban peristiwa kebakaran 20 tahun lalu, yaitu Louis Sodder. Dibalik foto, terdapat tulisan ini:
“Louis Sodder. Saya sayang Saudaraku Frankie. Anak laki-laki Ilil. A90132 atau 35”
Keluarga Sodder seolah mendapatkan harapan baru untuk menemukan anak-anak mereka yang telah dinyatakan tewas dalam peristiwa kebakaran hebat 20 tahun lalu itu. Mereka segera mengupayakan investigasi kembali atas kejadian itu. Sayangnya, usaha mereka tidak membuahkan hasil apapun. Bahkan pihak berwenang mengisyaratkan tidak adanya penemuan baru dalam kasus tersebut.
Pada akhirnya, George dan Jennie Sodder meninggal dunia. Hingga kematiannya, mereka tetap tidak mengetahui apa yang terjadi dengan kelima anak mereka itu.

4. Insiden Terusan Dyatlov (The Dyatlov Pass Incident)

Bulan Februari 1959, sekelompok pendaki gunung senior beranggotakan sembilan orang, tujuh pria dan dua wanita, di bawah pimpinan Igor Dyatlov dinyatakan hilang di pegunungan Ural yang bersalju tebal di Uni Soviet.
Keluarga para pendaki dan pihak Institut Politeknika Ural dibantu aparat militer dan kepolisian mulai melakukan upaya pencarian. Tanggal 26 Februari 1959, tenda-tenda tempat mereka menginap ditemukan dalam keadaan rusak, seperti dirobek paksa dari dalam. Tenda-tenda itu ditinggalkan dalam keadaan kosong, sementara pakaian dan sepatu para pendaki ditemukan berpencaran di dalamnya. Ditemukan pula jejak-jejak kaki telanjang yang mengarah ke sebuah hutan, dimana ditemukan dua sosok mayat pendaki pria dalam keadaan hanya mengenakan pakaian dalam saja di dekat dengan sebuah pohon besar. Tiga sosok mayat lainnya, termasuk mayat Igor Dyatlov, ditemukan pada jarak kl. 300, 400 dan 600 meter dari pohon tersebut.
Keempat mayat lainnya berhasil ditemukan di sebuah tebing pada posisi kl. 75 meter ke pedalaman hutan, kl. dua bulan kemudian. Mereka diperkirakan terlebih dahulu melucuti pakaian teman-teman mereka yang mati lebih dulu guna melawan cuaca ekstrim di kawasan tersebut.
Catatan dan foto-foto yang ada menunjukkan luka-luka mengerikan di tubuh para korban. Sebagian dari mereka kehilangan lidah, bibir dan mata, sementara yang lainnya mengalami kehancuran tempurung tengkorak meski tidak ditemukan kontak senjata dengan kulit. Selain itu, investigator juga menemukan adanya jejak-jejak radioaktif pada pakaian para korban.
Beberapa spekulasi bermunculan untuk menjelaskan kematian para korban yang mengenaskan itu. Diantaranya adalah serangan Yeti (manusia salju), serangan orang Mansi (penduduk asli daerah itu) hingga serangan pihak militer yang tengah melakukan ujicoba senjata nuklir di wilayah itu. Namun hingga kini, kematian para korban dinyatakan secara resmi sebagai akibat hypothermia belaka, dimana suhu tubuh menurun drastis hingga tidak mampu melakukan fungsi metabolisme normal.

5. Kapal Laut “Ourang Medan”


Bulan Juni 1947, beberapa kapal yang tengah berlayar di perairan Selat Malaka menerima pesan darurat yang berbunyi:
“Para awak kapal ini, termasuk sang kapten, mati di ruang kemudi dan di geladak. Kemungkinan besar seluruh awak telah mati”.
Selang beberapa saat setelah mendapat pesan itu, kapal-kapal di perairan itu kembali menerima sebuah pesan SOS singkat yang berbunyi:
“Saya mati” (“I die”).
Kapal Silver Star yang berbendera Amerika Serikat juga menerima pesan-pesan itu, lalu merapat ke kapal Ourang Medan untuk melakukan penyelidikan. Beberapa kru Silver Star menaiki badan kapal berbendera Belanda itu. Seluruh awak kapal Ourang Medan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Yang mengejutkan, hampir seluruh mayat menghadap ke atas, dan wajah mereka menunjukkan ekspresi ketakutan yang luar biasa. Ditambah lagi, beberapa mayat ditemui tengah menjulurkan tangan ke depan, seolah-olah berusaha menggapai sesuatu. Selain itu, ditemukan pula bangkai seekor anjing dalam keadaan telah rusak.
Para awak Silver Star kemudian berinisiatif menarik badan kapal Ourang Medan ke pelabuhan terdekat. Namun tiba-tiba, bagian bawah kapal naas itu terbakar hebat. Para awak kapal Amerika itu mengurungkan niatnya dan bergegas menyelamatkan diri, meninggalkan kapal Ourang Medan yang terbakar hebat, kemudian meledak dan perlahan-lahan tenggelam ke dasar laut.
Sampai hari ini, tak seorangpun yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di atas kapal Ourang Medan.
Jikapun ada yang tahu, tampaknya mereka tidak ingin kita mengetahuinya.
0
15.9K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan