nocrivailleeAvatar border
TS
nocrivaillee
Seorang Wanita Bisa Menyeret 4 Pria Bersamanya ke Neraka



Bismillahirrahmanirrahim...

Rasulullah SAW pernah bercerita tentang pengalaman beliau ketika Isra' Miraj, yaitu melihat penghuni neraka yang didominasi oleh kaum wanita. Rasulullah SAW juga berkata bahwa penghuni surga yang paling sedikit adalah kaum wanita. Serem banget nggak sih, kita para wanita mempunyai resiko yang sangat besar untuk masuk neraka.

Kok bisa gitu ya?

Jawabannya bisa kita mulai dengan melihat pantulan diri kita sendiri di cermin. Perhatikan baik-baik, fisik kita memiliki kemampuan untuk membangkitkan nafsu pria yang melihatnya. Apalagi jika kita mengeksposnya secara gratis dengan pakaian serba minim.
Kita juga bisa melihat ke sekitar kita, kebanyakan orang menjual diri demi uang adalah wanita. Wanita juga sering menjadi rebutan oleh kaum lelaki, sehingga tingkahnya semakin jadi. Sungguh miris sekali. Inilah tanda-tanda bahwa kita hidup di akhir zaman. Walaupun diperintahkan untuk diam di rumah saja, aku pun walaupun nggak melakukan hal yang bukan-bukan, tetep saja males kalau cuma di rumah seharian. Apalagi wanita-wanita yang hobi clubbing, dan lain sebagainya...

Buat kaum lelaki, jangan lantas senang dulu karena merasa penghuni neraka paling banyak bukanlah kaum lelaki. Karena sesungguhnya, lelaki justru memiliki resiko hampir sama besar atau bahkan lebih besar daripada wanita. Kenapa? Karena kenyataannya, seorang wanita bisa menyeret paksa 4 lelaki sekaligus bersamanya jika dia masuk neraka. Nah lo??!!

Kita semua sudah tahu, bagaimana Islam benar-benar melindungi wanita. Salah satunya adalah seorang wanita adalah tanggungjawab paling tidak 1 lelaki selama hidup di dunia. Apapun yang terjadi pada wanita itu, semua adalah tanggungjawab lelaki tersebut. Wanita juga diperintahkan untuk menutup auratnya agar ia tidak menjadi bahan pelecehan, dan lain sebagainya.

Siapa saja pria yang akan diseret oleh seorang wanita jika dirinya masuk neraka?
1. Ayahnya
2. Saudara lelakinya
3. Suaminya
4. Anak lelakinya



Ada sebuah kisah, ketika seorang wanita
dipanggil oleh Allah SWT untuk ditimbang amalannya, ternyata wanita tersebut memiliki timbangan amal buruk lebih berat daripada amal baik.
Kemudian ia ditanya, "Menurut catatan kelakuanmu selama hidup di dunia, kamu tidak menutup auratmu hingga kamu meninggal. Kamu juga menghabiskan masa mudamu dengan berpacaran dengan orang yang bukan muhrimmu. Apakah betul?", tanya Allah SWT.

"Benar, ya Tuhanku", jawabnya tanpa bisa berbohong.
"Amalan burukmu lebih berat daripada amalan baikmu, maka masuklah kamu ke dalam neraka", kata Allah SWT.
"Aku keberatan, ya Tuhanku! Aku tidak ikhlas untuk masuk ke neraka!"
"Mengapa demikian?"
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak menutup auratku, aku tidak beribadah kepada-Mu, adalah karena AYAHKU tidak pernah mendidikku untuk mengenal agama. Dia membiarkanku bodoh tentang agama, tidak pernah ia memaksaku untuk belajar agama, tidak mengajariku sholat, mengaji, atau berpuasa. Bagaimana dengannya?"

Kemudian Allah SWT memanggil ayah dari wanita tersebut dan ditanya, "Benarkah demikian, kamu tidak pernah memperkenalkan agama pada putrimu?"
Ayahnya menjawab, "Benar demikian, ya Tuhanku"
"Maka masuklah kamu bersamanya ke neraka", perintah Allah SWT. "Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka bersama ayahmu?", tanya Allah SWT.

"Aku keberatan, ya Tuhanku! Aku masih belum ikhlas untuk masuk ke neraka!", jawabnya.
"Mengapa demikian? Bukankah ayahmu juga masuk neraka bersamamu?"
"Ya Tuhanku, aku mempunyai SAUDARA LELAKI yang setiap hari bertemu denganku, dia mengetahui kelakuanku, dia mengetahui aku berpacaran dengan yang bukan muhrimku, tetapi dia tidak melarangku. Dia melihat aku tidak menutup aurat, tetapi dia tidak melarangku. Dia tahu aku tidak mengerjakan sholat, tetapi dia tidak menegurku. Dia tidak juga mengajarkan agama kepadaku. Bagaimana dengannya?"

Kemudian Allah SWT memanggil saudara lelaki dari wanita tersebut dan ditanya hal yang serupa dengan ayahnya. Saudara lelakinya pun mengakui bahwa yang dikatakan oleh saudara perempuannya tersebut benar, Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama dengan ayah dan saudara perempuannya.
"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka?", tanya Allah SWT.

"Belum, ya Tuhanku! Aku belum ikhlas masuk ke neraka!", jawabnya lagi.
"Mengapa demikian? Bukankah ayah dan saudara lelakimu juga masuk neraka bersamamu?"
"Ya Tuhanku, selama di dunia, aku menikahi seorang pria yang menjadi SUAMIKU. Tetapi dia tidak menegurku karena tidak menutup aurat atau pun berdandan untuk orang lain selain dirinya. Dia juga tidak mengajariku untuk menyembahmu. Dia tidak mengajarkan agama padaku sebagai istrinya. Yang dia inginkan hanyalah untuk meniduriku. Bagaimana dengannya?"

Allah SWT memanggil suami dari wanita tersebut dan ditanya. Suaminya pun mengakui semua yang dikatakan istrinya. Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama dengan ayah dan saudara lelaki istrinya.
"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka?", tanya Allah SWT lagi.

"Belum, ya Tuhanku! AKu masih belum ikhlas!"
"Mengapa demikian? Bukankah ayah, saudara lelaki, dan suamimu juga masuk neraka bersamamu?"
"Ya Tuhanku, di dunia aku melahirkan seorang ANAK LELAKI yang kukandung 9 bulan lamanya dan kubesarkan. Tetapi dia tidak pernah menegurku, ibunya ketika aku melakukan hal yang tidak baik walaupun dia tahu. Dia membiarkanku mencela orang lain, membicarakan orang lain, menyakiti orang lain, padahal dia tahu. Bagaimana dengannya?"

Sekali lagi Allah SWT memanggil anak lelaki dari wanita tersebut, dan anaknya mengakui bahwa yang diaktakan oleh ibunya adalah benar. Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama ayah, saudara lelaki, dan suami dari ibunya.
"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk neraka?", tanya Allah SWT.
"Ya, Tuhanku. Aku sudah ikhlas untuk masuk neraka sekarang"

Mendengar hal ini, menjeritlah para lelaki yang sedang menanti gilirannya dihisab amal perbuatannya. Mereka menangis, menyesal, tetapi sudah sangat amat terlambat untuk menyesal.


Begitulah ceritanya.
Seorang AYAH yang alim, ahli ibadah sekalipun akan ikut putrinya masuk neraka ketika ayahnya tidak memenuhi tanggung jawabnya untuk menjamin putrinya mengenal agama. Semiskin-miskinnya keluarganya, tidak ada alasan untuk tidak bisa menjamin ajaran agama bisa didapat putrinya. Seorang ayah harus mengajarkan putrinya sholat, berpuasa, dan menutup auratnya begitu putrinya mendapatkan haid pertama. Ayahnya harus tegas untuk mendidik putrinya, menjaga amanah yang telah diberikan Allah SWT.

Seorang SAUDARA LELAKI yang alim, ahli ibadah sekalipun akan ikut saudara perempuannya masuk neraka ketika ia tahu saudara perempuannya tersebut tidak beribadah kepada Allah SWT, tidak menutup aurat, tetapi ia membiarkannya. Ia membiarkan saudara perempuannya bersama pria yang bukan mahramnya, mengenakan pakaian terbuka, meninggalkan sholat, lupa pada Tuhannya, dan tidak mencontohkan hal baik bagi saudaranya tersebut.

Seorang SUAMI yang alim, ahli ibadah sekalipun akan ikut istrinya masuk neraka ketika ia tidak mengajarkan istrinya untuk bersujud kepada Allah SWT. Jika ia tahu aurat istrinya tidak ditutup sehingga lelaki lain selain muhrimnya bisa melihat, walaupun hanya sehelai rambut yang sengaja diperlihatkannya, dan suaminya tersebut tidak menegur istrinya, atau suaminya tidak mengajarkan istrinya untuk patuh kepadanya sehingga menjadi seorang istri yang membangkang, maka kelak istrinya akan membawanya serta ke neraka.

Seorang ANAK LELAKI yang alim, ahli ibadah sekalipun akan ikut ibunya masuk neraka ketika ia tahu ibunya berbuat hal yang tidak baik, seperti mencela orang lain, membicarakan orang lain, menyakiti orang lain, meninggalkan sholat, tidak mau menutup auratnya, tidak mau berpuasa, dan lain sebagainya, tetapi anak tersebut tidak mau menegur ibunya, melainkan membiarkan ibunya begitu saja, sehingga ibunya semakin jadi.


Kalau menurutku, yang diwajibkan adalah setidaknya berusaha untuk memberitahu wanita yang menjadi tanggung jawab mereka. Ayah memberitahu putrinya, saudara lelaki memberitahu saudara perempuannya, suami memberitahu istrinya, anak lelaki memberitahu ibunya. Jika sudah diberitahu berkali-kali tetapi tetap bandel, itu sudah tanggung jawab wanita itu sendiri. Padahal sudah diberitahu, tapi tidak mau mendengarkan.
Seperti pada kisah Nabi Nuh yang istri dan anaknya tidak mau mendengarkannya walaupun beliau sudah mengajak mereka. Akhirnya ketika mereka tenggelam Allah SWT berkata bahwa mereka bukan keluarganya, dan Nabi Nuh harus mengikhlaskan mereka.

Rasanya jika seorang ayah memberitahu putrinya, seharusnya bukan sebuah masalah. Karena seharusnya seorang anak perempuan hormat dan patuh pada orang tuanya. Begitu juga suami kepada istrinya, atau saudara lelaki kepada saudara perempuannya.
Yang menjadi masalah adalah jika seorang anak harus memberitahu ibunya. Yakin deh, anak tersebut pasti bakal mikir seribu kali, takut membuat ibunya marah, menyakiti ibunya. Tetapi ingat, dengan membiarkannya, justru semakin banyak dosa ibunya.

Sebagai contohnya, ada seorang ibu yang ingin punya anak perempuan, sedangkan ia hanya memiliki seorang anak lelaki. Kemudian ibu tersebut mengangkat seorang anak perempuan untuk dibesarkan. Ternyata cara ibunya membesarkannya adalah dengan memaki-maki gadis tersebut, memukul, dan kekerasan-kekerasan lainnya sehingga anak gadis tersebut menangis karena tersakiti dan terdzalimi. Namun anak lelakinya hanya diam saja. Dalam hatinya ia tidak suka melihat ibunya memperlakukan saudara angkatnya seperti itu, tetapi ia tidak berani menegur ibunya, karena takut durhaka.

Menurutku sih, itu nggak benar! Memberitahu hal yang benar ketika orang tua kita salah, bukan berarti kita durhaka pada mereka. Allah SWT maha tahu mana yang benar-benar durhaka, mana yang bukan. Jika seandainya orang tua kita sudah kita tegur tapi malah marah, ya kita bisa meminta maaf dengan cara baik-baik, bicaranya juga baik-baik. Jangan membentak dengan perkataan kasar. Beritahu saja baik-baik, pelan-pelan. Kalau orangtua kita tetap marah ya sudah, biarkan saja. Allah SWT maha tahu, kok.

Jangan sampai sudah beribadah siang malam, tapi hanya karena tidak bertanggung jawab kepada seorang perempuan membawa kalian para lelaki ke neraka.

sumber :http://everythingisforgod.blogspot.c...et-4-pria.html

Walaupun sumber link diatas kurang kuat untuk menjelaskan sumber kitabnya walaupun sumbernya kurang kuat tapi ada hadist shahih sebagai buktinya / penguat dari Hikmah Kisah di atas

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang isteri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.

(Shahih Muslim No.3408)

dan juga Firman Allah di Surat At-Tahrim ayat ke enam:

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)


Quote:

bukan gan tetep wanita yang menjadi penghuni neraka paling banyak menurut Hadist Nabi

bukan berarti setiap wanita yang ada di dunia maka dia bisa menyeret 4 orang yg ada di keluarganya


misalnya kya gini apabila ayahnya, kakaknya, suaminya, dan anaknya sudah memperingatkan bahwa si wanita ini ( si pelaku ) sudah diperingati waktu ketika dia masih di dunia tentang belajar untuk mengenal agama. perintah sholat, perintah mengaji, dan perintah berpuasa.lalu si pelaku ini menolaknya maka si pelaku ini tidak punya hak untuk menyeret sanak familinya ( ayahnya, kakaknya, suaminya, dan anaknya ) jadi si wanita ini ( si pelaku ) masuk ke neraka sendirian gan tanpa bawa bawa sanak famili-nya

Diubah oleh nocrivaillee 02-02-2015 15:52
0
58K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan