TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya cara ampuh untuk menjadikan Jakarta sebagai tempat teraman. Ahok mengatakan akan memasang CCTV (closed circuit television) di penjuru ibu kota. ”CCTV akan dipasang untuk memonitor setiap sudut Jakarta,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu, 28 Januari 2015.

Ahok menanggapi hal ini berkaitan dengan hasil survei The Economist Intelligence Unit yang menyatakan bahwa Jakarta sebagai ibu kota dinilai sebagai kota yang tidak aman di seluruh dunia. Menurut lembaga yang melakukan survei kelayakan hidup global, dari 50 ibu kota yang diriset, Jakarta atau yang dulu dikenal Jayakarta menempati posisi buncit.

Menurut Ahok, kegunaan kamera pengawas itu untuk meredam tindak kejahatan di Jakarta. Selain kamera pengawas, pihaknya juga akan menempatkan penembak jitu. ”Jadi, kalau macam-macam dan ketahuan bersenjata, kami akan langsung lumpuhkan,” ujar bekas Bupati Belitung Timur itu. (Baca: Tiga Jurus Ahok Perangi Preman Jakarta).

Selain memasang CCTV dan menempatkan penembak jitu, Ahok juga bakal menggunakan kekuatan polisi untuk mengamankan ibu kota dari tindak kejahatan. Untuk mendukung kepolisian, Ahok mengatakan telah menyumbang sebanyak 300 motor kepada polisi dan tentara. Motor-motor itu untuk mengejar pelaku kejahatan yang kerap menggunakan kendaraan saat beraksi. (Baca: Ahok Perketat Pengawasan Makanan dan Obat).

The Economist Intelligence Unit merupakan lembaga yang berdiri selama 67 tahun dan memproduksi laporan berkala tentang kelayakan hidup global dan biaya hidup di kota-kota besar di dunia. Cakupan penelitian mereka secara luas bersumber dari berita-berita internasional, dengan merangkum, meneliti, dan mencatat kembali serta melaporkannya dalam bentuk indeks kualitas hidup.


SOLUSI



Mudah2an ga sekedar bacot aje tapi langsung di laksanain