Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Inikah Pesan Tersirat Jokowi untuk Mega-Paloh?


Presiden Joko Widodo didesak mengambil langkah tegas menyelamatkan KPK di tengah polemik Cicak vs Buaya Jilid III.
Polemik ini sendiri berawal dari ketidaktegasan Jokowi terkait calon Kapolri. Kini semakin banyak pihak yang mendorong Jokowi tegas mengambil sikap, tak perlu takut kepada petinggi KIH.

Rumor santer yang berkembang menyatakan Jokowi terbebani dengan sikap sejumlah elite KIH seperti Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh yang mendukung pelantikan Komjen BG jadi Kapolri. Padahal Komjen Budi sudah jadi tersangka KPK dalam dugaan kasus rekening gendut.

Situasi dilematis ini disebut-sebut menjadi salah satu sebab Jokowi tak mampu tegas mengambil sikap membela KPK. Pada saat Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Polri Jumat lalu, Jokowi hanya mengeluarkan imbauan KPK dan Polri tak boleh saling bergesekan.

Sikap normatif Jokowi tersebut kemudian menuai kritik dari kalangan pro KPK. Kritik tersebut mulai berbuah hasil, meskipun belum ada solusi yang langsung ke sasaran, Jokowi mulai membuka mata hatinya. Isu santer Jokowi sudah membulatkan tekat siap menghadapi risiko apa pun untuk menyelamatkan KPK.

Benar saja, pada Minggu (25/1) malam Jokowi mengumpulkan sejumlah tokoh pro pemberantasan korupsi terkemuka di Istana Negara. Total ada tujuh tokoh yang diundang, minus Syafi'i Ma'arif yang berhalangan hadir karena sedang berada di Yogyakarta. Tujuh orang tersebut kemudian dikenal sebagai tim independen yang bertugas membantu presiden dalam penuntasan polemik KPK dan Polri.

Usai pertemuan tersebut, Jokowi pun menggelar konferensi pers di Istana Negara. Jokowi berbicara di depan enam tokoh pro pemberantasan korupsi yang telah dibentuk jadi tim independen. Posisi pidato ini seolah menunjukkan bahwa Jokowi siap memimpin pemberantasan korupsi. Benar saja, dalam pidatonya Jokowi menegaskan komitmennya dalam pemberantasan korupsi.

Apakah Jokowi juga sedang menyampaikan pesan tersirat kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh terkait hal tersebut? Kedua tokoh tersebut memang semakin sering menggelar pertemuan setelah Komjen Budi ditetapkan KPK jadi tersangka. Kabarnya tekanan politik ke Jokowi cukup berat sehingga dia sulit mengambil keputusan secara independen.

Usai acara tersebut Jokowi juga menegaskan posisinya yang ingin marwah KPK-Polri terjaga. Jokowi tak ingin ada kriminalisasi, sebuah pesan yang meskipun masih tipis tapi seolah menunjukkan dukungan kuat ke KPK. Sejumlah pihak memang menyebut penangkapan dan penetapan tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai kriminalisasii.

"Kita sepakat, institusi KPK dan Polri harus menjaga kewibawaan sebagai institusi penegak hukum, juga institusi penegak hukum yang lain seperti Kejaksaan dan MA. Jangan ada kriminalisasi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (25/1/2015) malam.

Lalu apakah pesan tersebut tertangkap dengan baik oleh Mega-Paloh? Yang jelas saat ini semakin banyak pihak yang mendesak Jokowi berani mengambil sikap tegas tanpa takut kepada siapa pun.

[url]http://news.detik.com/read/2015/01/26/162658/2814303/10/inikah-pesan-tersirat-jokowi-untuk-mega-paloh??991104topnews[/url]

Memangnya berani membangkang pada Sang Ratu???
Diubah oleh nevertalk 26-01-2015 12:47
0
4.7K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan