tukang.jonru.1Avatar border
TS
tukang.jonru.1
Jika Berani Labrak KPK, Polisi Harus Berhadapan dengan Kopassus, Kophaskas dan Denjak


Buntut dari ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Ketua KPK Abraham Samad merasa perlu untuk meningkatkan penjagaan keamanan gedungnya. Terlebih Samad mendengar kabar bahwa sewaktu-waktu polisi akan melakukan penggeledahan terhadap ruang kerja dan Gedung KPK.

Gedung KPK memang menyimpan banyak data soal koruptor, dan ini asset yang sungguh bernilai dimana banyak pihak yang tersangkut kasus korupsi akan mencoba menghilangkannya.

Untuk itu Samad, sebagaimana dikatakan sumber KPK yang tidak mau disebutkan namanya, telah mengontak Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk mengirimkan anggota TNI menjaga keamanan gedung institusinya. Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP, telah membenarkan bahwa gedung KPK akan mendapat pengamanan dalam jumlah banyak. Pengamanan itu akan dilakukan oleh aparat keamanan di luar institusi kepolisian.

memang benar. KPK akan diback up oleh tim pengamanan yang jumlahnya cukup banyak di luar institusi Polri," kata Johan.

Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, Jenderal Moeldoko akan mengirimkan tiga unit pasukan elit TNI dari tiga matra yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan terhadap gedung KPK. Yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU.

Namun demikian, berapa jumlah personel pasukan elit TNI itu belum diketahui. Yang pasti, pasukan elit TNI tersebut sudah disiapkan untuk pengamanan di Gedung KPK

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Fuad Basya mengatakan TNI telah diterjunkan untuk mengawal konflik antara dua institusi negara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dan Polri.

"Kan ada petunjuk presiden kepada pimpinan KPK dan Kapolri bahwa jangan sampai ada gesekan antara dua institusi. Kalau intitusi sipil yang terlibat itu kan Polri yang mengamankan. Tapi karena ini permasalahan Polri dan KPK, Polri terlibat, maka panglima TNI merasa punya kewajiban mengamankan," kata Fuad Basya, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (24/01/15).

Fuad menjelaskan, sejak kemarin personel TNI sudah diterjunkan untuk mengawal konflik dua institusi penegak hukum tersebut. Di antaranya Kopassus dan intelijen. "Ya, Kopassus kita siagakan, ada intelijen juga. Intinya ini untuk menjaga internal," ujarnya.

Pengawalan konflik antara KPK vs Polri yang dilakukan TNI ini, dia melanjutkan, sesuai dengan tugas-tugas TNI misalnya membantu tugas presiden, melindungi wilayah NKRI dan keselamatan bangsa. Bisa dibayangkan kalau memang benar ada gesekan antara KPK vs Polri.

"Anda bisa bayangkan bagaimana pandangan dunia internasional pada Indonesia," ujarnya menegaskan. Dia melanjutkan, "yang jelas mengamankan instruksi presiden (KPK vs Polri). Jangan sampai gesekan. Inisiatif TNI tentu ada yang mengamankan."

Sumber

TNI mem-backup KPK emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)

Bakalan pecah perang darat antara TNI VS POLRI emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)
0
28.9K
237
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan