Kaskus

Entertainment

theunlearnidAvatar border
TS
theunlearnid
Abundance Mentality, apakah itu? (Recommended Article)
Abundance Mentality, apakah itu? (Recommended Article)


Quote:


Menjadi ‘kaya’ tidak hanya seputar memiliki materi, tetapi juga sejauh mana pola pikir atau mindset kita juga ‘kaya’.Ini yang sering disebut dengan abundance mentality — mentalitas yang berkelimpahan. Sering kali kita mendengar banyak orang yang ingin menjadi kaya, tetapi akhirnya sulit mendapatkan banyak kekayaan, karena pola pikirnya belum ikut kaya. Maksudnya apa?

Pola pikir itu apa? Pola pikir, atau yang sering disebut dengan mindset itu adalah cara kita menyikapi segala sesuatu yang dihasilkan dari kumpulan pemikiran dan kepercayaan. Artinya, semua pengalaman dan informasi yang telah kita kumpulkan secara sadar dan tidak sadar dari kecil itu membentuk pola pikir kita — yang akhirnya juga membentuk pemikiran, tindakan, persepsi dan respon terhadap segala hal. Tergantung dari apa yang kamu pikirkan, rasakan dan lakukan, pola pikir bisa berubah. (Duh berat!)

Quote:


Quote:


Contohnya scarcity thinking seperti apa?

Semua itu permanen: “Ya emang seperti itu keadaannya, gak mungkin berubah.”

Selalu menggunakan bahasa yang melimitasi diri: “Saya gak bisa, Saya gak punya cukup, Gue bokek, Gue tak tau mesti ngapain”

Sulit melihat orang lain sukses. Merasa kalau orang lain sukses, diri kita yang kalah. Cenderung iri. Padahal ketika kita iri, itu artinya kita percaya bahwa apa yang dicapai orang lain itu tidak bisa kita capai.

Semua dikumpulin. Sampai rumahnya penuh. Sulit menyisihkan barang. Semua menjadi sentimental.

Sulit menerima. Dari menerima pujian, hadiah, kebaikan, juga meremehkan achievement. Jadi kalau dipuji jawabnya, “Ah enggak kok, biasa aja…” “Duh gak usah repot-repot.”

Melakukan gestur yang menunjukkan rasa ‘kurang’. Ngasih tips dibawah standar. Mencuri. Menipu. Menutup- nutupi sesuatu. Termasuk pelit ilmu. Takut idenya dicuri orang lain. Takut orang lain lebih jago dari kita. Takut orang lain lebih diuntungkan dari kita. Takut kehabisan jadi pas ada buffet makanannya dibungkusin semua. Mencari jalan pintas.

*jleb* ternyata selama ini banyak pemikiran-pemikiran gue yang masih scarcity. emoticon-Hammer
Contohnya:

Teman mau pinjem buku aja gue suka gak rela, takut hilang. Karena beberapa kali memang hilang. Trus buku kan mahal. Ternyata gue masih hitung-hitungan ya….

Terkadang kesel kalo memesan sesuatu tetapi yang diinginkan gak ada. Di saat itu merasa dirugikan. Padahal kalau gak ada mungkin sebenarnya gue sedang diarahkan ke yang lebih baik, tapi gue malah kesyel.

Terkadang suka ada rasa negatif ketika membaca socmed orang-orang yang sedang menggemborkan nasib baiknya. Eh ternyata itu iri ya. Yang artinya gue sedang percaya bahwa gue gak bisa mencapai itu. Scarcity. Damn!!!!

Life will mirror the same beliefs back to you.

Di sini kita diajak untuk mempertanyakan kembali apa yang kita percayai. Karena apa yang kita percaya akan kembali ke kita. Jadi, kalau kita percaya, “hidup itu susah” maka hidup kita akan susah terus. Kalau kita percaya “kita gak pantas dapat pujian” maka kita akan jarang dapat pujian.


What’s your habit?

Sekarang pertanyaannya, dalam berfikir, yang mana yang sudah menjadi kebiasaan kita? Kalau kita sudah sadar kebiasaan yang mana yang melimitasi diri kita, maka kita bisa mengubah kebiasaan tersebut. Gak mudah. Gak dalam 1 hari berubah. Tetapi bisa.

Quote:


Apa langkah pertama mengubah habit?

Well, ngaku dulu ke diri sendiri bahwa semua yang telah terjadi dalam hidup gue itu sebenarnya karena hasil pilihan gue di masa lalu. Bukan malah menyalahkan situasi, keadaan dan orang lain. Selama kita masih menyalahkan orang lain, gak mungkin bisa berubah. Karena kontrol masih ada di tangan orang lain.


Mengapa Abundance Mentality menjadi penting?

Karena pola pikir mempengaruhi pemikiran, pemikiran mempengaruhi emosi, emosi mempengaruhi tindakan, dan tindakan mempengaruhi hasil. Jadi, kalau kita tidak puas dengan hasil yang kita peroleh, yang kita ubah adalah pola pikir kita. Biasanya yang kita ubah tindakannya. Tetapi apa gunanya melakukan sesuatu kalau kita tidak percaya hal tersebut? Akhirnya hasilnya toh juga tidak maksimal.

Abundance Mentality, apakah itu? (Recommended Article)


You become what you believe.

Apa yang kita percayai akhirnya menjadi kenyataan. Jadi tanyakan ke diri sendiri, belief kita itu limiting atau empowering? Dan abundance mentality didasari oleh empowering beliefs.


Selalu merasa diuntungkan.

Kalau saya ditanya bagaimana menafsirkan ‘Abundance Mentality’ jawaban saya sederhana.. untuk selalu merasa diuntungkan apapun yang terjadi. Saya beruntung kalau orang lain lebih sukses dari saya, karena berarti saya juga bisa sukses. Saya beruntung kalau ada yang mencuri dari saya berarti saya memiliki sesuatu yang diinginkan orang lain. Lucunya, begitu selalu me-RASA diuntungkan, semakin banyak hal-hal yang datang yang memperkuat RASA untung ini.

Gue suka sekali konsep ini. Sederhana, tetapi POWERFUL. Akhirnya sekarang setiap kali memikirkan atau merasakan sesuatu gue berhenti dan bertanya: itu pemikiran Abundance atau Scarcity?

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:



Quote:
Diubah oleh theunlearnid 21-01-2015 12:19
0
85.7K
619
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan