SURABAYA (Surabaya Pagi) – Walikota Surabaya Tri Rismaharini rupanya pintar memanfaatkan momentum. Di saat insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Risma berkali-kali ‘tampil’ di hadapan keluarga korban. Ini terlihat saat posko crisis center masih di Bandara Juanda hingga dipindah ke Polda Jatim. Saat itu, Risma terlihat menenangkan keluarga korban hingga berjanji membantu pengurusan dokumen. Dan kemarin (18/1), Risma kembali mendatangi posko DVI Polda Jatim.

Menariknya, Risma kemarin terlihat "mencak-mencak". Pasalnya, sebagian keluarga korban QZ 8501 dianggapnya tak kooperatif. Ini terkait dokumen guna pengurusan klaim asuransi maupun proses identifikasi korban. Kata Risma, selama ini dirinya dan SKPD sudah bekerja keras, namun tanggapan pihak keluarga hanya begitu saja. Akibatnya, proses identifikasi dan klaim asuransi menjadi terhambat. "Kami mohon, untuk saat ini keluarga bisa koopertif dengan petugas kami yang datang ke rumah. Karena petugas masih membutuhkan banyak data untuk mempercepat identifikasi," ucap Risma.

Melihat sikap keluarga seperti itu, Risma sangat menyayangkannya. Bahkan ada salah satu keluarga berusaha mengaburkan dan sampai menghilangkan data korban. "Ada laporan yang masuk ke saya. Memang ada upaya dari keluarga korban untuk menghilangkan jejak data. Keluarga berupaya mempersulit petugas untuk mengambil data," kata Risma.

Untuk itu, pihaknya terpaksa menggandeng polisi untuk mempermudah proses identifikasi terkait nantinya urusan klaim untuk ahli waris. "Kami meminta bantuan polisi untuk menemui keluarga korban. Sebenarnya malu dengan tenaga asing yang ikut dalam proses identifikasi. Tolonglah kesampingkan itu dulu," papar mantan Kepala Bappeko ini.

Sebelumnya, Bambang DH, mantan walikota Surabaya yang kini menjadi anggota DPRD Jatim, menkritik pedas atas kinerja Risma. Bambang merasa gregetan dengan sepak terjang Risma yang banyak mengklaim keberhasilan pembangunan di Surabaya. Padahal, banyak proyek berhasil di Surabaya tidak lepas dari prakarsa Bambang semasa menjabat Walikota dulu. "Bukan pencitraan atau mengejar popularitas saja, hasil kerjanya bahkan tidak nyata," tandas Bambang kala itu (3/9/2014). n nt

http://www.surabayapagi.com/index.php?read~Risma-Pencitraan,-Manfaatkan-AirAsia;166a3e7c8c1687aa2f79b27d615856173fec260078b7af06494b04dc51b4f951

bambang gendeng kakean ngombe banyu kobokan