OPFOR : Opposing Force juga dikenal sebagai Red Team
adalah istilah yang digunakan dalam simulasi perang dimana satu pasukan ditugaskan dan bertindak sebagai lawan/sparring partner bagi BLUFOR atau Friendly Forces.

Apabila merujuk kepada DA (Department of Army) mengenai OPFOR training tahun 2004 di deskripsikan sebagai :
"OPFOR is a plausible, flexible militar and/or paramilitary force representing a composite varying capabilities of actual worldwide forces (doctrines, tactics, organization and equipment) use in lieu as a specific threat forces for training and developing U.S. Forces"

Karena ditugaskan sebagai OPFOR/RED Team maka pasukan ini akan mengadaptasi doktrin, prosedur, taktik dan tehnik yang biasa digunakan oleh lawan termasuk (paling tidak menyerupai) penggunaan seragam dan alutsista yang dimiliki lawan (berdasarkan analisa). Tujuannya agar simulasi perang mendekati kondisi real.

Biasanya penamaan OPFOR ini menggunakan nama negara fiksional karena terkait hubungan diplomatik (contoh : penamaan Negara : SONORA)

Di negara maju biasanya personel yang dipilih sebagai OPFOR adalah veteran yang pernah terjun langsung dalam perang, hal ini dipandang perlu karena pengalaman mereka sangat berguna dalam pelatihan dan mereka juga telah terbiasa dengan doktrin militer.

Mengingat pentingnya peran OPFOR dalam latihan perang, maka yang ingin nyubi diskusikan adalah :
1. Perlukah kita membentuk resimen khusus yang berperan sebagai OPFOR, dimana personel yang diambil adalah personel dari semua matra dan dirotasi setiap tahun.
2. Tidak perlu membuat resimen khusus namun skenario latihan diubah, sebagai contoh skenario: Gabungan Paskhas dan Linud ditugaskan merebut pangkalan udara dimana pangkalan udara tersebut di duduki OPFOR yang diperankan oleh Kostrad dan Kodam.

Terima kasih atas sumbang sarannya