Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xenovalkryiumAvatar border
TS
xenovalkryium
**Kuliah Di Jerman Dgn Biaya Sendiri Lebih Murah di Banding PTS Dalam Negeri**
Ternyata Kuliah di Jerman Biaya Sendiri Lebih Murah di Banding PTS (Perguruan Tinggi Swasta) populer di dalam negeri. Ya pernyataan ini ternyata benar. Dan opini bahwa kuliah di luar negeri itu semuanya mahal, adalah kurang tepat. Para alumni Jerman di Lembaga Alumni Eropa (LAE) telah membuktikannya. Dan sekarang saat nya mereka berbagi informasi kepada anda semua yang berminat untuk kuliah di Jerman.

Kuliah di Jerman Dengan Biaya Sendiri Yang Murah ternyata membuat semakin banyak calon mahasiswa asal Indonsia yang tertarik untuk Kuliah di Jerman. Selain karena kualitasnya, faktor lain banyaknya mahasiswa asing kuliah di Jerman adalah karena kuliah di Jerman tergolong murah dibanding negara lain, bahkan ada yang tidak dipungut biaya kuliah sama sekali.

Biasanya, mahasiswa hanya dibebani iuran semester untuk dapat menggunakan fasilitas seperti perpustakaan, kantin, hingga angkutan umum di negara bagian tempat perguruan tinggi itu berada, atau untuk keanggotaan klub perpustakaan atau olah raga, yang dengan ongkos relatif murah, fasilitasnya bisa dimanfaatkan mahasiswa. Di Bonn, yang terletak di Nord-Rhein Westfallen misalnya, iuran semesternya sekitar 230 Euro atau tiga juga rupiah untuk setiap enam bulan.

Lalu bagaimana caranya agar dapat mendaftar untuk kuliah di Jerman? Sebelum mendaftar ke universitas di Jerman, pemerintah Jerman melalui kedutaan besarnya di setiap negara, mensyaratkan bahwa setiap mahasiswa asing yang akan kuliah di Jerman harus memilki kemampuan bahasa jerman dengan kualifikasi tertentu.

http://www.alumnieropa.org/kuliah-di...-dalam-negeri/


Kuliah Murah Ke Eropa

Melanjutkan kuliah ke luar negeri, tak selalu menguras banyak biaya. Kalau tak percaya atau penasaran, cobalah datang ke Euro Management Indonesia di Gedung Jaya Lt. 7 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta.


Mau kuliah ke luar negeri, tapi dana pas-pasan. Jangan khawatir, ada jalan keluarnya. Tentu asal tahu cara dan ke negara mana yang akan dituju. Kalau meneruskan kuliah ke Amerika, Australia, Jepang, Inggris, Belanda, Singapura, Malaysia dan lainnya sudah pasti minta ampun mahalnya.


Anggaran awal yang telah disiapkan bisa-bisa jebol di tengah jalan. Bukan cuma karena biaya kuliahnya mahal, tapi living cost (biaya hidup) di negeri tersebut juga tidak ada yang murah. Apalagi negeri Paman Sam, Amerika yang semuanya harus ditebus dengan dollar AS. Itulah makanya, kebanyakan mahasiswa Indonesia yang bertahan hingga selesai disana, rata-rata kalau bukan dari kalangan anak orang kaya raya, biasanya karena dapat beasiswa. Karena itu, bagi kalangan menengah pas-pasan, jangan terlalu banyak berharap disana.


Tapi jangan putus asa. Ada alternatif yang lebih menarik, yaitu studi ke negara Eropa, khususnya Jerman dan Perancis. Kenapa negara Eropa? Selain karena sebagai negara maju, kuliah di negara itu dijamin tak akan menguras biaya karena bebas biaya alias gratis, hanya ada biaya administrasi sebesar 75-250 euro/semester untuk studi di Jerman, 150-175 euro/tahun untuk studi di Prancis. Hal ini tidak hanya berlaku bagi warga negaranya, tetapi juga berlaku untuk warga pendatang sekalipun. Praktis bagi mahasiswa pendatang tinggal menanggung hidup juga tidak terlalu mahal, kurang lebih sama dengan di negara-negara lain termasuk di Indonesia. Bahkan biaya hidup selama kuliah di Jerman dan Perancis relatif lebih murah, sekitar 450-650 euro/bulan (± Rp 5 juta/bulan) bisa lebih ringan jika si mahasiswa mau mencari pekerjaan partime. Sebab tahun kedua kuliah, biasanya sudah bisa sambil kerja dan peluang kerja banyak tersedia disana.


“Melanjutkan kuliah ke luar negeri, pasti yang pertama terbayang adalah biaya mahal, sehingga belum apa-apa sudah nyerah duluan. Padahal sejatinya tak selalu demikian. Contohnya kuliah ke negara Eropa seperti Jerman atau Perancis karena semua jenjang sekolah disana gratis. Ini saya alami sendiri. Cuma sayang selama ini banyak calon mahasiswa Indonesia yang tidak mengetahui peluang ini. Padahal syaratnya juga nggak sulit, yang penting ada ijazah SLTA dan lulus tes bahasa Jerman/Prancis,” ungkap Bimo Sasongko, MSEIE, MBA, President Director and Chief Executive Officer (CEO) Euro Management Indonesia, kepada Eksekutif di kantornya baru-baru ini.


Menurut pria yang sedang menempuh program doktoral (S3) bidang Bisnis Manajemen di Universitas Indonesia (UI) ini, terdapat banyak pilihan studi yang dapat dipilih, seperti Manajemen & Bisnis (Keuangan, Akuntansi, Pemasaran, dan lain-lain), Ilmu murni (Biologi, Matematika, Fisika, Kimia, dan lain lain), Ilmu Komputer, Teknik (Industri, Penerbangan, Arsitektur, elektro, mesin), Kedokteran, Ilmu Sosial dan Politik, Sastra, Seni&Desain (fashion, musik, film, advertising), Psikologi, pendidikan, dan masih banyak program lainnya. Soal kualitas katanya, tak perlu diragukan karena Jerman dan Prancis merupakan negara maju. Perkembangan teknologi dan bisnis sangat pesat, saat ini bersaing ketat dengan negara Amerika Serikat dan Jepang. Semua peralatan dan pendidikan tersedia lengkap, sehingga lulusannya dijamin berkualitas dan memiliki wawasan global. Daya tarik lain, setelah lulus kuliah dan kembali ke tanah air, para alumni pun biasanya mendapatkan bantuan dari pemerintah Jerman caranya dengan mengajukan permohonan batuan ke Kantor Balaikota Jerman tiga bulan sebelum kepulangan mereka ke tanah air. Bantuan tersebut berupa transport dan tiket pulang, buku-buku senilai 100 Euro pertahun, gaji sebesar 200 Euro perbulan selama 12-18 bulan, dan diberikan kesempatan mengajukan bantuan peralatan kerja untuk usaha senilai sebesar 10.000 Euro.


Ia mengaku, awalnya juga tidak percaya. Ceritanya, setelah selesai mendapatkan beasiswa pendidikan S1 dan S2 di Amerika Serikat dari BPPT, pria kelahiran 4 Februari 1972 ini, berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3. Semula, ia ingin kembali ke Amerika Serikat. Namun tiba-tiba, ia mendengar informasi bahwa kuliah di Jerman gratis. Karena penasaran, ia pun mencari info lewat internet, dan Kedutaan Besar Jerman. Ternyata memang benar, biaya pendidikan di Jerman benar-benar gratis. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengajukan aplikasi dan diterima di program MBA di Fachhochschule (University of Applied Science) Pforzheim, Jerman.


Pengalaman menyenangkan selama belajar di Jerman, membuat Bimo merasa terpanggil mensosialisasikannya kepada masyarakat Indonesia. Karena itulah, tahun 2002, ketika masih berada di Jerman, ia menyusun business plan untuk mendirikan konsultan manajemen pendidikan yang akhirnya diberi nama Euro Management Indonesia. Konsultan ini bersifat profesional yang bergerak di bidang jasa terpadu dan terintegrasi untuk membantu calon mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang ingin melanjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi di negara-negara Eropa, khususnya di negara Jerman dan Prancis.


Biaya yang dibutuhkan hanya Rp 24,9 juta untuk program pengurusan studi, dimana jasa yang akan disediakan meliputi banyak hal seperti konsultasi pendidikan dan universitas di Jerman, legalisir dokumen akademik di kedutaan, psikotest, konseling psikologi, motivation building, pengurusan dokumen passport, visa studi, workshop pendidikan dan lain sebagainya. Pelatihan program bahasa pun disediakan yaitu Jerman dan Perancis. Program bahasa ini mematok harga Rp 15,9 juta untuk pelatihan bahasa Jerman/Perancis secara intensif selama 6 bulan.


Euro Management Indonesia telah berpengalaman selama 6 tahun sejak 2003 dalam memberangkatkan lebih dari 500 alumni lulusan SMA/sederajat di seluruh Indonesia, dan merupakan konsultan manajemen pendidikan di Indonesia yang paling banyak dalam sejarah mengirimkan mahasiswa ke luar negeri untuk studi khususnya ke negara Jerman dan Pesrancis. Bagi Anda lulusan SMA/sederajat tahun 2011 yang tertarik untuk mengikuti program studi gratis di Jerman atau Prancis silahkan datang langsung ke kantor Euro Management Indonesia, tapi perlu menjadi perhatian program ini dibatasi oleh waktu yang terbatas yaitu sampai akhir bulan Juli 2010 untuk tahun ajaran 2010/2011 dan quota pendaftaran siswa hanya dapat diisi oleh 200 siswa untuk studi di Jerman dan 100 siswa untuk studi di Prancis tapi apabila quota pendaftaran sudah terisi sebelum dari batas waktu yang telah ditentukan maka penerimaan siswa akan ditutup.

http://euromanagement.co.id/index.ph...murah-ke-eropa
0
10.2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan