pekerjaan ini sangat sering kita lihat, benda yang mungkin gak berharga dan biasa kita buang ini sangat dicari oleh para pemulung . mereka tak kenal malu karena himpitan ekonomi yang suram pastinya
Jika kita lihat dari segi kesehatan, pekerjaan ini memiliki resiko yang sangat tinggi untuk tertularnya penyakit. Dengan lingkungan yang tidak kondusif dan kotor, kemungkinan besar mereka bisa terjangkit berbagai macam penyakit misalkan saja : batuk pilek, gata-gatal, diare dan lain-lain. Selain itu dipengaruhi juga dengan gizi yang kurang serta akses pelayanan kesehatan yang sangat minim. Belum lagi cemooh yang didapatkan pemulung dari warga karena kehadirannya yang sering menimbulkan keresahan dan ketidaktenteraman masyarakat, namun hal ini tidak terlepas dari sebagian Pemulung yang sering melakukan tindakan kurang terpuji.

nah ini sebenarnya pekerjaan yang cukup membuat malu karena disamping ia adalah mainan untuk fans ataupun tim bahkan jadi olokan serta suruhan dan sering dikerjai , orang yang mengambil pekerjaan ini pasti tidak ada jalan lain

nah pekerjaan ini pasti lah sangat berat dan melelahkan , dengan bayaran yang minimal dari apa yang dikerjakan membuat pekerjaan ini sangat terlihat menyedihkan , orang orang yang bekerja seperti ini tidak tau lagi mau kemana mencari yang lebih baik , sehingga menggunakan ototnya dalam mencapi nafkah

rela bawa gerobak banyak mencari botol, besi bekas atau barang barang yang sudah tidak dipakai dengan dibeli dengan harga murah, untung dari pekerjaan ini pun tak menentu , pekerjaan ini pun diambil karena sulitnnya ekonomi orang tersebut bisa dipastikan

pekerjaan ini menunggu sepatu orang yang rusak , walau mulai kurang laku tapi ini masih ada , dengan harga relatif murah sol sepatu dapat ditunggu sampai selesai , serasa jongos dengan bos terlihat antara tukang sol dan penerima jasa (fakta)

panas lalu lintas tak menghalangi pengamen untuk mencari rezeki , naik turun bus, di lampu merah , di rumah makan , rasa malu pasti ada melakukannya, tapi perut butuh makan dan itu yang paling penting

di jaman serba modern ada banyak angkutan yang bisa mencapai tujuan dengan cepat , tapi buka berati bacak tak mlagi jadi alat transportasi masih ada yang menggunakannya , bayangkan mengantar seseorang denga kekuatan tubuh yang adaa batasnya , sangat melelahkan , tapi ya inilah hidup

siapa sih yang gak jijik liats elokan penuh kotoran dan sampah tapi demi uang dan keluarga , ada yang rela mengorbankan tubuhnya, uang tujuannya

ada pepatah hujan adalah berkah , bagi segaian anak anak ini mereka rela hujan hujanan dan tidak akan sakit demi satu kata , uang

ya kadang kita selalu tutup hidung apabila mencium bau sampah dan sejenisnya , sebagian orang sesuatu yang menjijikan itu dapat menghasilkan uang , terlihat orang mereka tak peduli asal bisa melanjutkan hidup , salut gan

dilihat sekilas semua pengemis adalah orang yang paling malas karena hanya meminta , tapi jika di flash back menjadi pengemis berati membuang harga diri , mebuang ego ,membuang eksitensi diri membuang rasa malu dan siap dipandang hina , sanggup kah kita begitu, mereka melakukan itu bukannya tanpa alasan pastinya

kalo agan ada orang lagi disemir sepatu , seperti jongos dengan majikan, tapi mereka sang penyemir masa bodoh dengan itu yang penting bisa hidup

dari subuh nunggu operan koran turun, dijual tergantung nasib bisa seharian dan bis gak laku , upah yang diterima per jualan koran sangat gak setimpal dengan pekerjaannya

siapa yang gak butuh tenaga kerja satu ini , kerjanya berat dan capek , tes aja agan ngecat satu dinding aja rasanya mau patah tapi mereka mau dengan bayaran yang murah gan , demi hidup pastinya

abis ngadain rapat, pesta,jejak sepatu kotor ,barang barang berantakan setelah semua itu berakhir mulai nih gan sapu jagat atau office boy gan mulai nih sapu jagat beres beres dari nyapu angkat piring serta nyuci dan lain lain, walau kadang dilihat tamu yang datang mereka cuek sudah , yang penting saya dapat uang

ini sebenarnya perkejaaan yang sangat membantu orang rumah, tapi pasti pembantu dianggap rendah dan mereka menyadari itu , seperti budak di jaman penjajahan bedanya dibayar , sangat sulit tekanan batin di pekerjaan ini , gajinya standar dengan pekerjaan yang variatif dan kadang jadi korban kekesalan majikan