Bahan:

500 gram beras, cuci bersih
1750 cc santan dari 1 butir kelapa (aku 1500 cc)
3 lembar daun pandan
3 lbr daun salam (tambahan dari aku)
1 sendok teh garam
Daun pisang secukupnya


Isi Oncom:

1 gram oncom (kayaknya yang punya resep salah nulis, aku pake 4 potong oncom mentah)
1 batang daun bawang merah, iris tipis
5 butir bawang merah, iris-iris (aku 8 btr)
2 siung bawang putih, iris-iris
8 buah rawit merah (tambahan dari aku)
1 sendok teh garam
1 sendok teh lada bubuk (gak pake)
1 sendok teh penyedap rasa (gak pake)
1 sendok makan gula pasir
Minyak goreng secukupnya untuk menumis

Beberapa buah rawit utuh untuk door prize di dalam lontong(tambahan dari aku karena special request)

Cara Membuat :

- Masak santan, daun pandan, daun salam dan garam sampai mendidih.
- Masukkan beras, aduk sampai kental atau keket. Angkat, buang daun2nya, sisihkan
- Tumis bawang merah, bawang putih dan cabe yang telah dihaluskan hingga harum.
- Masukkan oncom, daun bawang, garam, dan gula pasir Aduk rata, angkat, dinginkan.
- Ambil daun, beri adonan beras, isi oncom dan 1 buah cabe rawit, lipat.
- Ikat dengan tali supaya tidak lepas sewaktu direbus.
- Rebus air sampai mendidih. Masukkan lontong yang sudah diikat (terendam). Rebus kurang lebih dua jam, angkat, tiriskan.

Note:
- Rebus sebentar daun untuk pembungkus, supaya daun lemas dan tidak melawan ketika digulung.


Sambel kacang ala Dapur Dyah:

- 20 buah rawit merah (kalau kurang suka pedas ganti dengan 10 buah cabe keriting)
- kurang lebih 1 genggang kacang tanah goreng
- 5 siung bawang putih
- 3 sdm gula pasir (kalau kurang suka manis gula 2 sdm saja)
- garam secukupnya
- 1 buah jeruk nipis (ambil airnya)
- 150 cc air panas untuk mengencerkan sambal kacang

Cara membuat:
- Goreng cabe rawit dan bawang putih,
- Haluskan cabe, bawang putih, garam, gula pasir dan kacang
- Pindahkan ke mangkuk, tambahkan air dan jeruk nipis, cicipi rasanya sampai pas

Lontong Isi Oncom Pedas Paling Laris di Bekasi

TEMPO.CO, Bekasi - Penganan tradisional lontong isi oncom pedas merupakan hidangan paling laris selama Ramadan di Bekasi. Kebanyakan warga Kota Bekasi, saat berbuka puasa tak luput dari menu yang satu ini. Lontong ini dimakan dengan sambal kacang.

Tak heran jika hampir semua pedagang takjil di wilayah pinggiran Jakarta itu menjual lontong isi oncom pedas. Seperti di pasar takjil yang buka sekali setahun setiap Ramadan di kawasan tandon air Perumnas I, Kota Bekasi. Makanan yang dibungkus daun pisang itu selalu kita jumpai di atas meja pedagang.

Salah seorang pedagang takjil, Ambar Suprihatin, menjelaskan di antara makanan yang ia jual, paling banyak adalah lontong isi oncom. "Soalnya paling diminati," kata dia kepada Tempo, Rabu, 3 Agustus 2011.

Lontong isi oncom pedas memang menggugah selera setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Saat menggigitnya, minyak tumisan oncom berwarna kemerahan menetes. Pedasnya berasa di lidah.

ONCOM- SI BURUK RUPA YANG BEGIZI JUARA (BAG. 1)


Apabila Anda melihat bentuk makanan ini mungkin akan mengira bukanlah suatu jenis makanan. Namun memang sepertilah bentuk oncom, dengan adanya fermentasi pada proses pembuatannya membuatnya menjamur dengan perpaduan warna putih, kuning, dan oranye. Pembuatan oncom hampir sama dengan tempe, yaitu melalui proses fermentasi yang berasal dari ragi.
Oncom merupakan jenis makanan tradisional Urang Sunda (Jawa Barat). Pada umumnya oncom digunakan sebagai bahan tambahan pada berbagai masakan, terutama masakan Jawa Barat. Beberapa jenis masakan tersebut diantaranya olahan toping serabi, ulukutek leunca, nasi tutug oncom, gorengan oncom, pepes oncom, dan sebagai bahan sambal, seperti sambal oncom. Sambal oncom sering digunakan pada toping serabi, nasi kuning, dan sambal cocol untuk ulen atau ketan bakar. Selain itu olahan oncom pedas biasanya dijadikan sebagai isian pada lontong atau combro. Nama combro sendiri bermakna ‘oncom ning jero’ atau oncom yang berada didalam.
Terdapat dua jenis oncom, yaitu hitam dan merah. Bahan yang digunakan dalam pembuatan oncom diantaranya kacang kedelai, kacang tanah, kelapa, dan singkong. Setiap bahan tersebut akan menanamkan tekstur dan rasa yang sedikit berbeda. Pada pembuatan oncom hitam lebih digunakan ampas kacang, sehingga memilki tekstur yang lebih lembut dan daripada jenis lainnya.
Sama seperti pembuatan tempe, oncom melalui tahap fermentasi selama sehari penuh. Namun penggunaan ragi yang digunakan pada tempe dan oncom berbeda. Hal inilah yang menjadikan tampilan hasilnya sangat berbeda. Berdasarkan proses fermentasi, oncom memiliki endapan serbuk berwarna oranye yang merupakan hasil dari peragian di seluruh permukaan oncom. Sehingga tampilannya pun sangat berbeda dengan tempe, yang memiliki permukaan putih halus. Butiran kacang pada oncom mengalami proses fermentasi dan menghasilkan karakter rasa yang lebih kompleks, sehingga cenderung lebih kuat. Sedangkan jika dibanding tempe, oncom biasanya diolah menjadi makanan basah, karena teksturnya yang kering dan mudah hancur. Sebenarnya pun hampir sama, tempe pun dapat diolah dalam bentuk kering maupun basah, hanya saja tempe masih akan terlihat bentuknya ketika diolah, sedangkan oncom akan hancur dan bercampur dengan bahan masakan lainnya. Namun jika berbicara kandungan gizi, oncom justru memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibanding tempe. Jadi dibalik tampilannya yang kurang elok justru memiliki nilai gizi yang juara.

Tapi.. yang jualan ginian makin dikit gan , ane dapet ginian karena ada OB kantor ane jualan kesukaan ane