- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Offical Thread] All About Gubernur Tandingan
TS
jimmi.k2
[Offical Thread] All About Gubernur Tandingan
kumpulan berita gubernur DKI tandingan
Tekan shift + X supaya lebih cepat bacanya
[Fahrurrozi@JKT-Tandingan]$
Spoiler for disponsori oleh:
Spoiler for 'Segala Keputusan Ahok, Pokoknya Salah':
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur versi Front Pembela Islam (FPI) Fahrurrozi Ishaq mengatakan semua keputusan yang diambil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama salah. "Segala keputusan Ahok, saya tak setuju pokoknya," kata Fahrurrozi saat ditemui Tempo di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Ahok Bangun LRT Kebayoran-Kelapa Gading)
Sejumlah keputusan Ahok yang dianggap salah, antara lain melantik Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, melarang sepeda motor melintas di Bundaran HI sampai Medan Merdeka Barat, dan pengetatan aturan peredaran minuman keras melalui legalisasi. (Baca: Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?)
Fahrurrozi menilai yang lebih pantas menjadi wakil gubernur adalah orang Jakarta asli. Adapun dia telah memilih dan melantik wakilnya Umar Mohd. Al-Hamid. Umar adalah Presiden Direktur PT Dejemas Jaya Hutan, perusahaan yang bergerak di bisnis kayu gaharu. (Baca: Ini Kata Ahok Saat Djarot 'Absen' ke Balai Kota)
Mengenai larangan sepeda motor di HI sampai Jalan Medan Merdeka Barat, Fahrurrozi menilai tindakan Ahok itu bodoh. "Dia (Ahok) menyengsarakan warga," kata Fahrurrozi. Menurut dia, kebijakan ini membuat masyarakat rugi besar, padahal mereka juga membayar pajak. (Baca: Mengapa Ahok Emoh Pakai Swasta untuk Keruk Sungai?)
Perihal pengetatan aturan peredaran minuman keras melalui legalisasi, Fahrurrozi mengatakan kebijakan tersebut dapat membuat lebih banyak orang mabuk dan melakukan kejahatan di jalanan. "Seharusnya turis disuguhkan keaslian yang dimiliki suatu daerah, misalnya Jakarta punya minuman lokal bir pletok atau bandrek. Ini yang harus dilestarikan," ujar Fahrurrozi. "Saya tak ingin Jakarta jadi tempat maksiat." (Baca juga: Ahok: Bicara Saya Sering Off Side, Jokowi...)
tempo
Sejumlah keputusan Ahok yang dianggap salah, antara lain melantik Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, melarang sepeda motor melintas di Bundaran HI sampai Medan Merdeka Barat, dan pengetatan aturan peredaran minuman keras melalui legalisasi. (Baca: Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?)
Fahrurrozi menilai yang lebih pantas menjadi wakil gubernur adalah orang Jakarta asli. Adapun dia telah memilih dan melantik wakilnya Umar Mohd. Al-Hamid. Umar adalah Presiden Direktur PT Dejemas Jaya Hutan, perusahaan yang bergerak di bisnis kayu gaharu. (Baca: Ini Kata Ahok Saat Djarot 'Absen' ke Balai Kota)
Mengenai larangan sepeda motor di HI sampai Jalan Medan Merdeka Barat, Fahrurrozi menilai tindakan Ahok itu bodoh. "Dia (Ahok) menyengsarakan warga," kata Fahrurrozi. Menurut dia, kebijakan ini membuat masyarakat rugi besar, padahal mereka juga membayar pajak. (Baca: Mengapa Ahok Emoh Pakai Swasta untuk Keruk Sungai?)
Perihal pengetatan aturan peredaran minuman keras melalui legalisasi, Fahrurrozi mengatakan kebijakan tersebut dapat membuat lebih banyak orang mabuk dan melakukan kejahatan di jalanan. "Seharusnya turis disuguhkan keaslian yang dimiliki suatu daerah, misalnya Jakarta punya minuman lokal bir pletok atau bandrek. Ini yang harus dilestarikan," ujar Fahrurrozi. "Saya tak ingin Jakarta jadi tempat maksiat." (Baca juga: Ahok: Bicara Saya Sering Off Side, Jokowi...)
tempo
Jum'at, 19 Desember 2014 | 03:22 WIB
Spoiler for Fahrurrozi Gagal Pahami Ahok Soal Miras:
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Front Pembela Islam (FPI) Fahrurrozi Ishaq mengaku gagal paham dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ingin melegalkan peraturan pemerintah soal minuman keras (miras).
Menurut dia, legalisasi bukan tindakan yang bijak. "Ini bisa membuat lebih banyak orang mabuk dan melakukan kejahatan di jalanan," kata Fahrurrozi saat ditemui Tempo di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Sanksi Camat di Cirebon bila Ketahuan Jual Oplosan)
Fahrurrozi mengatakan sempat mendengar alasan Ahok melegalkan minuman keras agar turis mancanegara lebih banyak berkunjung ke ibu kota. Fahrurrozi tak paham dasar pemikiran Ahok karena seharusnya turis disuguhkan dengan keaslian yang dimiliki suatu daerah. Misalnya, Jakarta punya minuman lokal bir pletok atau bandrek. "Saya tak ingin Jakarta jadi tempat maksiat," kata dia. (Baca: Minuman Oplosan Serang Mata, Berakibat Buta Total)
Terkait dengan isu Ahok yang ingin melegalkan produksi miras, Ahok mengklarifikasinya dengan mengatakan bahwa dia akan memperketat aturan peredaran miras. Ahok mengaku tak ingin anak-anak yang belum punya KTP dapat mengkonsumsi minuman keras. Jadi, ide saya ini bukannya membuat miras mudah beredar, tapi memperkuat kontrol peredarannya," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Bakal Tindak Peredaran Miras Oplosan)
tempo
Menurut dia, legalisasi bukan tindakan yang bijak. "Ini bisa membuat lebih banyak orang mabuk dan melakukan kejahatan di jalanan," kata Fahrurrozi saat ditemui Tempo di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Sanksi Camat di Cirebon bila Ketahuan Jual Oplosan)
Fahrurrozi mengatakan sempat mendengar alasan Ahok melegalkan minuman keras agar turis mancanegara lebih banyak berkunjung ke ibu kota. Fahrurrozi tak paham dasar pemikiran Ahok karena seharusnya turis disuguhkan dengan keaslian yang dimiliki suatu daerah. Misalnya, Jakarta punya minuman lokal bir pletok atau bandrek. "Saya tak ingin Jakarta jadi tempat maksiat," kata dia. (Baca: Minuman Oplosan Serang Mata, Berakibat Buta Total)
Terkait dengan isu Ahok yang ingin melegalkan produksi miras, Ahok mengklarifikasinya dengan mengatakan bahwa dia akan memperketat aturan peredaran miras. Ahok mengaku tak ingin anak-anak yang belum punya KTP dapat mengkonsumsi minuman keras. Jadi, ide saya ini bukannya membuat miras mudah beredar, tapi memperkuat kontrol peredarannya," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Bakal Tindak Peredaran Miras Oplosan)
tempo
Spoiler for Jadi gubernur tandingan, Fahrurrozi siap bekerja tanpa digaji:
Merdeka.com - Hanya dilantik oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Fahrurrozi Ishaaq merasa yakin dirinya telah menjadi seorang gubernur definitif. Merasa ingin beda dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pria yang akrab disapa Bang Rozi ini rela bekerja tanpa digaji.
"Tidak digaji, beda dengan Ahok, Ahok takut enggak makan segala sabetan ilang. Tapi gubernur kami tidak takut, karena dia ikhlas pilihan rakyat tanpa gaji," ujar Bang Rozi saat konferensi pers di kediamannya, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (3/12).
Rozi menambahkan, pelantikan Ahok yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah pelanggaran hukum, atau inkonstitusional. Sebaliknya, dia mengklaim pelantikannya gubernur tandingan di depan Gedung DPRD konstitusional karena dipilih dan ditunjuk oleh rakyat.
"Selama jadi Wagub Ahok gagal," sahut Rozi.
Rozi pun akan mempersiapkan staf pengawal yang dipilihnya sendiri. Tak hanya itu, dia juga akan membuat rumahnya sebagai kantor gubernur.
"Kira-kira wartawan gimana kantor begini? Oleh karenanya menawarkan kalau ada orang memberikan kantor kami, menerima kami, akan melakukan hal ini untuk rakyat yang mohon maaf, kerja sama saya tidak digaji," tandasnya.
merdeka
Spoiler for Ini beda gaya blusukan gubernur Bang Rozi dengan Jokowi:
Merdeka.com - Gubernur tandingan DKI Jakarta Fahrurrozi Ishaq punya cara untuk menyelesaikan persoalan di ibu kota. Termasuk banjir.
Fahrurrozi akan melakukan hal sama seperti Joko Widodo saat menjadi gubernur, yaitu blusukan. Namun, Fahrurrozi menegaskan, gaya blusukan dirinya dengan Jokowi berbeda.
"Jelas beda blusukannya. Blusukan Jokowi hanya cari popularitas. Blusukan Bang Ozi masukan teman diri bawah," kata Bang Ozi dalam keterangan persnya di Jatinegara Jakarta, Rabu (3/12).
Bang Rozi yakin, setiap kali blusukan akan dapat menyelesaikan masalah. Ini akan berbeda dengan yang dilakukan Jokowi.
"Bang Rozi datang sudah berdasarkan hasil kajian di lapangan, bukan cari popularitas, seperti masuk got. Itu bedanya," ujarnya.
Bang Rozi menegaskan, dia mau menjadi gubernur tandingan setelah ada desakan dari masyarakat Jakarta. "Ini gubernur keinginan rakyat Jakarta yang ingin hadir sebagai gubernur baru," ujarnya.
merdeka
Spoiler for visi misi : lengserkan hoak:
Merdeka.com - Setelah sebelumnya menggelar jumpa pers, Gubernur tandingan Jakarta, Fahrurrozi Ishaq langsung mengisi acara pengajian bersama ibu-ibu Majelis Taklim di Yayasan Al Muslimat, Jalan Jatinegara Timur IV No. 29 Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam pengajian yang diikuti puluhan ibu-ibu warga setempat tersebut, Fahrurrozi atau yang akrab disapa Bang Rozi tersebut, meminta restu kepada ibu-ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur tandingan.
"Ini bentuk silaturahmi aja dengan warga yang biasa sehari-hari saya lakukan, bukan blusukan ya, saya lebih menyebutnya silaturahmi. Saya mohon doa restunya," ujar bang Rozi kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/12).
Selain itu, Bang Rozi mengklaim, dirinya telah didukung 40 ribu lebih warga DKI Jakarta.
"Saya minta dukungan, agar Ahok cepat lengser," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang yang mengikuti pengajian tersebut, Maryani (42) warga RW 5, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur menuturkan, dirinya mengenal betuk sosok bang Rozi.
"Setuju banget beliau jadi gubernur rakyat, karena orangnya berilmu pengalaman di agama, di kementerian semua ada," katanya.
Maryani menambahkan, setuju bila Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera lengser dari jabatannya.
"Ahok itu orangnya arogan, suka menindas rakyat kecil, rumah warga digusurin, umat Islam juga enggak dikasih kebebasan, FPI aja mau dia bubarin. Setuju banget kalau dia (Ahok) lengser, kalau perlu enggak usah dilengserin, lengser sendiri aja," harap Maryani. [url]http://www.merdeka.com/jakarta/usai-obral-visi-misi-bang-rozi-minta-restu-ibu-ibu-pengajian.html"]merdeka[/url]
Spoiler for Tetangga anggap aneh Fahrurrozi jadi gubernur tandingan:
Merdeka.com - Saat menggelar aksi demo besar-besaran kemarin (1/12), secara sepihak Front Pembela Islam (FPI) melantik Fahrurrozi Ishaq sebagai Gubernur DKI Jakarta tandingan, acara pelantikan itu pun dilakukan di depan gedung DRPD Provinsi. Dalam sehari, sosok asal Jakarta Timur itupun langsung menjadi perbincangan di media.
Asad (48), tetangga Fahrurrozi, terkejut mendengar ustaz Fahrurrozi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sembari tersenyum, Asad mengaku aneh mendengarnya, apalagi Jakarta saat ini sudah memiliki gubernur.
"Memang sebenernya secara kontitusional itu Pak Ahok, tapi karena dari warga banyak yang enggak suka timbullah Gubernur tandingan. Saya sebagai tetangga dukung saja, beliau juga kan asli Betawi, dia massanya juga banyak, dan bisa merekut orang juga," kata Asad, saat ditemui di Jalan Jatinegara Timur 3, RT 4 RW 4 Kelurahan Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/11).
Asad mengungkapkan, rumah Fathurrozi kerap dipakai sebagai pusat kegiatan Majelis Taklim. Tak hanya itu, kediamannya juga sering dikunjungi tokoh dari salah satu partai.
"Kadang liat, orang partai ke rumahnya. Kalau enggak salah orang PPP," katanya.
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 04 RW 4, Kelurahan Rawabunga, Jatinegara, Muti (56) mengaku terkejut bahwa salah seorang warganya menjadi Gubernur DKI. Pak RT pun mengaku hal itu tidak masuk akal dan melanggar aturan.
"Iya, saya baru tahu. Kan sudah ada pak Ahok," jelasnya.
Seperti diketahui, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Fahrurrozi Ishaq terpilih menjadi 'Gubernur Tandingan' pilihan Front Pembela Islam (FPI). Fahrurrozi menyatakan kesiapannya untuk memulai harinya sebagai pemimpin DKI Jakarta dan melakukan blusukan seperti Jokowi.
Meski diangkat sebagai gubernur tandingan kediaman Fahrurrozi di Jalan Jatinegara Timur, Rawabunga, Jakarta Timur, nampak terlihat sepi. Tidak ada aktivitas apapun di rumah bercat coklat tersebut. Tidak terlihat juga adanya sepanduk atau ucapan selamat di rumah yang terlihat sederhana ini.
"Bapak sedang keluar sama keluarga. Tidak ada selamatan apapun, terkait dipilihnya bapak," kata salah satu murid Fahrurrozi bernama Habib, saat ditemui dikediamannya, Selasa (2/11).
Habib menjelaskan, rencanan gurunya tersebut berencana akan melakukan blusukan setalah acara keluarganya tersebut sudah selesai. Menurut Habib, Ustad Fahrurrozi juga akan mengadakan kenprensi pers.
"Hari ini kayaknya ustaz gak pulang. Nanti katanya kalau udah pulang mau konprensi pers," ujarnya.
merdeka
Spoiler for Kinerja gubernur tandingan tolak disamakan dengan Jokowi-Ahok:
Meski hanya dilantik sekumpulan ormas, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrurrozi, sudah cukup merasa sah menjadi gubernur DKI Jakarta. Dia ditunjuk menjadi gubernur tandingan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap tak layak memimpin ibu kota karena menganut agama yang berbeda kepercayaan mayoritas penduduk di Jakarta.
Hari ini, sudah sepekan Fahrurrozi, dilantik sebagai gubernur tandingan DKI Jakarta. Kala itu, sambil mendemo kepemimpinan Ahok, Ormas FPI yang dipimpin ketuanya, Habieb Rizieq, melantik pria paruh baya itu di depan Gedung DPR DKI Jakarta.
Meski cuma gubernur tandingan, Fahrurrozi juga tak mau kalah membuat sejumlah visi misi. Dia mengaku kinerjanya sangat berbeda dengan Ahok maupun Jokowi dulu. Padahal secara garis besar sangat mirip dan terkesan menyontek.
Berikut rancangan kinerja gubernur tandingan yang tak mau disamakan dengan Jokowi maupun Ahok:
Spoiler for 1. Buat blusukan tapi namanya jabat erat dengan rakyat:
Agar dekat warga Jakarta, Fahrurrozi juga siap blusukan seperti yang dilakukan Jokowi terdahulu dan kini dilakukan Ahok. Sejak dilantik pada 1 Desember lalu, dia sudah satu kali melakukan kunjungan warga.
Fahrurrozi, menemui ibu-ibu pengajian Majelis Taklim di Yayasan Al Muslimat, Jalan Jatinegara Timur IV No. 29 Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam pengajian yang diikuti puluhan ibu-ibu warga setempat tersebut, Bang Rozi, sapaannya, meminta restu kepada ibu-ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur tandingan.
"Ini bentuk silaturahmi aja dengan warga yang biasa sehari-hari saya lakukan, bukan blusukan ya, saya lebih menyebutnya silaturahmi. Saya mohon doa restunya," ujar Bang Rozi.
Spoiler for 2. Di tangannya, Jakarta menjadi contoh kota se-Indonesia:
Setelah ditunjuk jadi gubernur tandingan dan melakukan blusukan perdana, Fahrurrozi segera menyusun dan menyiapkan struktur jabatannya. Seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Fahrurrozi akan menunjuk nama-nama untuk menjadi kepala dinas di satuan yang dibentuknya.
"Nanti ada timnya, bagian penerangan, kesehatan, perbaikan jalan dan lain sebagainya. Lihat nanti dan tergantung di lapangan," jelas Pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, Amir.
Lebih jauh, lanjut Amir, di bawah kepemimpinan Fahrurrozi, Jakarta akan menjadi kota percontohan bagi kota-kota lainnya. Dengan slogan 'Jabat erat dengan rakyat', masalah banjir dan lainnya diyakini dapat segera diatasi. Terlebih bilamana sejumlah kepala bagian telah dibentuknya.
"Bang Rozi akan mengonsolidasikan pemetaan wilayah, implementasi ke bawah jalan terus. Nanti tinggal menunggu pelantikan di DPRD," tuturnya.
Spoiler for 3. Seperti Jokowi, Bang Rozi juga mau jadi gubernur sederhana:
Saat masih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Joko Widodo, menolak menerima gajinya. Serupa dengan Ahok, Fahrurrozi, pun memilih tak mau menikmati gaji pokok.
Mirip dengan Ahok, gubernur tandingan ini juga siap bekerja tak digaji. Walaupun sebenarnya, agak sedikit aneh dari mana anggaran penggajian dan siapa yang menggaji seorang gubernur tandingan.
"Tidak digaji, beda dengan Ahok, Ahok takut enggak makan segala sabetan ilang. Tapi gubernur kami tidak takut, karena dia ikhlas pilihan rakyat tanpa gaji," ujar pria yang akrab disapa Bang Rozi ini.
Rozi menambahkan, pelantikan Ahok yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah pelanggaran hukum, atau inkonstitusional. Sebaliknya, dia mengklaim pelantikannya gubernur tandingan di depan Gedung DPRD konstitusional karena dipilih dan ditunjuk oleh rakyat.
"Selama jadi Wagub Ahok gagal," sahut Rozi.
merdeka
Spoiler for Gubernur FPI Ngaku Pernah Jadi Penasihat Wapres:
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta versi Front Pembela Islam, Fahrurrozi Ishaq, mengaku memiliki hubungan erat dengan mantan wakil presiden Hamzah Haz. Kedekatan itu terjalin karena dia aktif berorganisasi di Partai Persatuan Pembangunan sebagai Wakil Ketua Majelis Syariat sejak 1999. "Saya menjadi penasihat Hamzah Haz saat dia menjadi Wakil Presiden," kata Fahrurrozi di Jalan Percetakan Negara, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2014. (Baca: Jadi Gubernur FPI, Berapa Gaji Fahrurrozi?)
Menurut Fahrurrozi, mantan Ketua Umum PPP itu meminta bertemu dengannya setelah terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku tahu persis peristiwa politik pascareformasi itu karena Hamzah Haz bersaing dengan Akbar Tandjung. "Saya diminta menjadi penasihat spiritual dan keagamaan untuk wakil presiden," ujarnya. (Baca: Fahrurrozi Gubernur FPI Tiru Moto Jokowi)
Sebagai penasihat wapres, tutur Fahrurrozi, dia diberi fasilitas di Istana Wapres. Fasilitas itu antara lain ruangan khusus di Istana yang menjadi tempat konsultasi. Bahkan, kata Fahrurrozi, dia punya akses khusus ke Istana Wapres. "Saya juga dapat insentif dari Hamzah Haz yang dia rogoh dari koceknya sendiri," ujarnya.
Nama Fahrurrozi mencuat setelah jadi gubernur yang dipilih oleh kelompok yang menamakan diri Presidium Penyelamat Jakarta. Dia enggan disebut sebagai gubernur tandingan. Dia mengklaim dirinya adalah gubernur yang sah karena dipilih rakyat."Pelantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak sah karena melanggar konstitusi," katanya. Sayangnya, dia enggan mengurai beleid mana yang dilanggar saat pelantikan Ahok.
tempo
Spoiler for Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga:
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta versi FPI, Fahrurrozi Ishaq, mengklaim dirinya mendapat dukungan penuh dari rakyat Jakarta. Dengan adanya dukungan itu, dia optimistis tidak akan kesulitan menjalankan program kerja yang sudah disusun. "Saya ini didaulat rakyat, jadi rakyat pasti mau menyumbangkan dananya," katanya. (Baca: FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?)
Luthfi Hakim, Ketua Presidium Penyelamatan Jakarta yang menjadi juru bicara Fahrurrozi, mengatakan organisasinya memang mengandalkan sumbangan dari masyarakat. "Program kerja ini untuk rakyat, jadi rakyat harus ikut bantu," ujarnya, Rabu, 3 Desember 2014.
Menurut Luthfi, besarnya sumbangan yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan program kerjanya. Misalnya, untuk membetulkan saluran air di kampung-kampung, dananya akan dikumpulkan dari masyarakat ditempat itu. Jumlah dana yang terkumpul nantinya digunakan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Amir Ralli, pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, menambahkan, selain dari sumbangan warga, mereka juga mendapat bantuan dari pejabat-pejabat tertentu. Namun dia tidak mau menyebut pejabat yang dimaksud. (Baca juga: Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga)
tempo
Lanjut dibawah
Diubah oleh jimmi.k2 05-01-2015 12:34
0
6.1K
Kutip
64
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan