Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkeinginan membangun masjid di kantor gubernur, Balaikota Jakarta. Keinginan ini disampaikan Ahok saat melantik 4.800 pejabat di tingkat eselon II, III, dan IV Pemprov DKI di Lapangan Monas, Jakarta. "Saya lagi berpikir, yang Muslim banyak banget. Saya heran gitu, Balaikota begitu besar, saya tidak temukan ada masjid. Biasanya semua kantor, kantor wali kota masjidnya lebih bagus. Saya pikir musholanya (Balaikota) perlu kita bikin sayembara desain, apa 2 lantai, kita bangun," ujar Ahok, Jumat (2/1/2015). Ahok mengusulkan biaya pembangunan masjid tidak diambil dari APBD, tapi sumbangan dari pegawai Pemprov DKI, termasuk dirinya. "Kalau 2 ribu, 3 ribu orang, sebulan sumbang Rp 500 ribu, Rp 1 miliar lho kita bisa bangun. Saya akan ikut nyumbang. Sy samain atau lebih tinggi," jelas Ahok. Pembangunan masjid, lanjut dia, penting agar pegawai Pemprov DKI selalu ingat bahwa Tuhan Maha Mengetahui. Adapun gereja, ucap Ahok, tidak perlu dibangun di lingkungan balaikota, karena penganut agama Kristen di Pemprov DKI sedikit. "Nggak usah bangun. Doa aja di rumah, orang gereja kan nggak usah jumatan." Ahok menceritakan, sebagai politikus banyak yang menyarankan dia untuk menjadi mualaf atau memeluk agama Islam untuk memudahkan jalannya menjadi bupati atau gubernur. Tapi jawab Ahok, "Saya bilang nggak bisa agama dimainkan untuk jabatan. Hidayah milik Allah, bukan urusan kita. Saya lebih baik tidak dipilih siapapun, tapi saya tidak mempermainkan Tuhan yang maha mengetahui

Sumber