maaf sebelumnya untuk semua oknum polisi yg ada di sini, saya sama sekali tidak berniat untuk memojokan pihak manapun.

di masyarakat kita nungkin bukan suatu rahasia umum lagi tentang istilah "polisi cinta damai " lalu siapa yg harus di persalahkan?

ditmpt saya tinggal, setiap ada polisi di pinggir jalan, entah itu oprasi zebra, ketupat dll. masyarakat pasti bilang " halah polisi lagi cari duit"
sebebarnya klo dilihat lg, siapa yg memulai?
ini semua dimulai dari masyarakat itu sendiri, krn tdk mau menaati peraturan, dan ketika ditilang, budaya males ribetnya indonesia keluar, makanya gmn caranya biar gk kena sidang? iia minta damai di tmpt, dr sinilah budaya damai di tmpt dimulai..
setelah damai masyarakat pasti menggerutu, tp coba klo kita punya kelengkapan surat2 dan taat peratura, apa kita msh kena tilang?
tapi tak jarang juga keadaan ini dimanfaatkan oleh oknum2 yg tidak bertanggung jawab.
lantas siapa yg salah?

dulu saya punya paman seorang perwira polisi dngn pangkat AKBP dan jabatanya di polres adalah kabagmin, perincian tugasnya saya kurang paham, katanya sich buat mindah2in anggotanya. klo ada yg bermasalah ditugasin ketempat terpencil.

saya sering diajak beliau berpergian, selama diperjalanan, kami gk akan pernah kelaparan atau kekurangan rokok.
setiap waktu makan, kami selalu diajak kerumah makan yg kumayan mewah, tp setiap kami hampir selesai makan beliau pasti menelpon polisi2 yg kira ada di sekitar tmpt kami makan dan tak lama kemudian polisi tersebut datang dan polisi itu yg membayar makanan tersebut sekalian ngasih rokok.
suatu hari juga pernah paman saya tersebut bikin "gubuk" disawahnya.
untuk material yg laen saya kurang tau darimna datangnya tp yang saya tau, saya diajak paman untuk menemui seorang kapolpos dan beliau meminta kapolpos tersebut untuk mengadakan genteng dngn jumlah yg lumayan banyak, trus bagaimana kapolpos tersebut memenuhi permintaan sang atasan?
yang saya tau beberapa jam dari itu ada razia surat2 kendaraan dll yg dilakukan sang kapolpos dan bawahanya.

lalu polisi cinta damai salah siapa?