JAKARTA - Pemerintah resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) premium menjadi Rp7.600 per liter dan solar menjadi Rp 7.250. Namun, pemerintah juga dituntut dapat menurunkan harga pokok yang sudah terlanjur naik.

Pengamat energi Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa menuturkan, bahwa dampak kenaikan BBM pada bulan November lalu ikut mengerek sejumlah harga sembako. Biasanya, kenaikan harga sembako itu sulit untuk diturunkan, walaupun harga BBM kembali turun.

"Pemerintah harus jamin menurunkan inflasi, Pemerintah juga harus meyakinkan harga-harga sembako juga ikut turun," tuturnya saat dihubungi Okezone, Rabu (31/12/2014).

Selain itu, Pemerintah juga harus memberikan kepastian untuk kesejahteraan masyarakat. Terutama karena kebijakan terkait harga BBM yang berubah-ubah akan mengganggu kestabilan ekonomi nasional.

"Dalam waktu satu bulan itu berubah-ubah, apa kita mau begitu terus. Harus ada kepastian, kepastian usaha, kepastian hidup. Pemerintah itu harus berikan keamanan perekonomian," tandasnya.

Sumber : okezone.com