Surabaya - Beberapa keluarga penumpang AirAsia yang menginap di Hotel Halogen di kawasan Juanda terkejut menemukan tas mereka berada di luar kamar. Rupanya pihak hotel mengeluarkan tas mereka karena kamar yang digunakan keluarga korban telah dipesan untuk tahun baru.

Kondisi ini membuat keluarga yang baru kembali dari Crisis Center emosi. Mereka marah ke pihak hotel dan AirAsia karena merasa tidak dihargai.

"Kita kan patokannya dari AirAsia jika malam ini sampai besok tetap menginap di hotel sekitar bandara. Tapi begitu sampai, saya terkejut melihat tas, koper dan barang kita dikeluarkan dan ditaruh dekat pintu keluar," kata salah satu keluarga penumpang QZ8501, Rosiman pada detikcom di lobi Halogen, Jalan By Pass Juanda, Surabaya, Rabu (31/12/2014).

Padahal beberapa jam lalu, Presdir AirAsia Indonesia Sunu Widiatmoko dalam jumpa pers di Crisis Center mengatakan pihaknya kesulitan mencari hotel pada malam pergantian tahun di sekitar Crisis Center RS Bhayangkara Polda Jatim.

"Untuk keluarga tetap ada di sekitar sini (Bandara Juanda) karena kita sulit mencari hotel di malam tahun baru. Besok baru akan kita pindah," ujar Sunu beberapa waktu lalu.

Sementara Cintia, resepsionis Hotel Halogen, mengatakan proses pengeluaran barang keluarga penumpang sudah mendapat persetujuan dari AirAsia. Bahkan saat mengeluarkan seluruh tas dan barang dibantu oleh petugas AirAsia.

"Kita sudah beritahukan untuk AirAsia habis malam ini dan harus check out dan tidak bisa diperpanjang karena sudah ada rombongan lain yang akan masuk dan sudah booking jauh hari," jelasnya kepada seorang petugas AirAsia.

Cintia menambahkan, saat mengeluarkan barang dan tas keluarga penumpang disetujui oleh Agus, petugas AirAsia. "Bahkan setelah menyetujui kita juga dibantu Pak Agus mengelurakan seluruh tas dan barang," pungkasnya.


(ze/vid)

http://m.detik.com/news/read/2014/12...an-pihak-hotel