Baru saja menemukan berita unik tentang jasa penulisan PR atau tugas Matematika bagi pelajar di Jogjakarta. Subagyo namanya, membuka jasa ini di daerah Kota Gede, Jogjakarta. Simak wawancara khusus dengan sosok yang mengidolakan Susi Pudjiastuti ini, seperti dikutip dari Beritajogja.co.id.

Berita Jogja (Bejo): Kenapa bisa kepikiran membuat jasa matematika ini Pak Bagyo?

Subagyo: Awalnya saya buka usaha advertising, tapi sepi. Sementara itu saya harus menghidupi dua anak yang masih sekolah. Satu di SMA dan satu di SD. Desakan ekonomi lah, selain itu yang saya bisa ya matematika ini, ya itu yang saya kerjakan. Penerjemah bahasa aja ada jasanya, jadi saya pikir mungkin matematika juga perlu.

Bejo: Wah keren betul, berati waktu muda dulu emang jago matematika ya Pak?

S: Waktu EBTANAS SMP saya dapat nilai 9. Nggak nyangka juga, hahaha.. saya ini juga cuma lulusan lulusan SMA YUB (Yayasan Universitas Buruh) di Jogja tahun 70an. Lalu lanjut ke Fakultas Teknik Kimia UGM. Pengennya saya dulu masuk MIPA tapi gagal dalam tes. Itu juga saya nggak sampai selesai kuliahnya, kalau selesai tentu nggak begini nasibnya.

Bejo: Tiga minggu buka, banyak nggak Pak yang minta bantuan Pak Bagyo?

S: Lumayan, hari ini masih satu. Nanti hari minggu ada yang mau nganterin soal juga. Mungkin karena musim liburan ya. Ada juga yang minta les privat tadi. Satu soal Rp10 ribu. Kalau yang lebih susah, ya nanti harganya beda. Ada juga kemarin yang telpon dari Tangerang, haha padahal saya di Jogja.

Bejo: Mantep Pak, ngomong-ngomong, Apa tidak pernah menemui kesulitan ketika mengerjakan soal matematika anak-anak SD sampai SMA?

S: Saya persiapan dulu sebelum merintis usaha ini, jadi nggak asal buka saja. Misalnya saya tiap hari membaca ulang buku-buku matematika dan latihan soal. Saya baca juga buku-buku paket pelajaran dan kuliah saya dulu. Untuk latihan soal ini bisa sampai lupa waktu, 20 buku habis saya pakai buat latihan. Kebetulan di rumah banyak buku anak-anak saya. Kan mereka sering juara kelas jadinya banyak dapat buku tulis.

Bejo: Penjelasan dan soal dalam buku matematika dari zaman dulu sampai sekarang banyak perbedaan nggak Pak setelah membaca buku paket anak-anak sekarang?

S: Isinya sebenarnya gampang cuma bertele-tele penjelasannya. Anak-anak sekarang ini malas membaca buku jadi menilai soal-soal ada yang sulit. Padahal jika diperhatian seksama, soal-soal latihan di buku-buku paket sangat mudah. Kadang ada soal yang sudah dijelaskan, kemudian dilatihannya ada lagi, sama soalnya tapi ya nggak tahu, itu dasarnya malas baca buku.

Bejo: Berarti ada yang salah sama sistem pendidikan kita Pak?

S: Ada Mas! Kita terlalu banyak ganti-ganti menteri dan kurikulum. Kemarin mengikuti soal kurikulum 2013, itu sudah mau diganti, padahal jalan saja belum, baru sedikit yang terapkan, tapi saya lihat beliau sudah melunak. Saya ingin Pak Anies Baswedan juga memperhatikan fasilitas belajar anak-anak di Indonesia. Terutama dengan penyediaan buku-buku pelajaran dan penunjang yang murah dan terjangkau sama orang yang tidak mampu. Meski sudah ada buku paket, tapi itu nggak cukup.

Bejo: Target ke depan apa Pak?

S: Cita-cita punya bimbingan belajar kayak Primagama dan Ganesa, tapi ya nggak mahal. Saya kalau ada anak yang tidak mampu minta bantuan saya akan berikan gratis. Saya sudah niatkan, akan saya jalani ini sampai menghasilkan. Wong Bu Susi Menteri saja bisa berhasil, padahal dia juga nggak sarjana saja bisa sukses, masa saya nggak bisa.