Hmm.. test-test bikin trit dari HP..

Semua orang pasti mengangguk setuju bahwa kita manusia adalah makhluk sosial. Beda dengan saudara jauh kita yang berada di Ragunan dan Taman Safari. Mereka tidak sampai disebut makhluk sosial.

Jadi kamu tahu kan apa itu makhluk sosial?

Yes, semua pasti tahu. Jadi saya tidak akan menjelaskan lagi apa itu makhluk sosial.

Yang akan saya tulis dalam trit ini adalah bagaimana cara menjadi makhluk sosial yang baik. Itu saja. Maksud saya, selama ini orang hanya berhenti pada sebatas 'what' saja, mengenai 'how' seringkali mereka lupa.

Nah, sekarang 'How' menjadi makhluk sosial yang baik itu seperti apa?

Mari kita simak satu-satu..

1. Setiap orang itu penting

Hmm maksudnya apa?

Begini, buat kamu yang memang orang penting dan selalu dipentingkan orang lain, itu bagus. Namun point saya bukan itu. Maksud saya, anggaplah semua orang itu penting. Karena setidakpenting apapun seseorang, jauh di lubuk hatinya yang terdalam, dia ingin dianggap penting. Kamu boleh gak percaya akan hal ini, tapi jika maslow percaya ini, kamu masih gak percaya? ya ter laaa lu. Heu heu..

Nah, dari konsep ini maka akan melahirkan jiwa yang simpati atau bahkan empati terhadap orang lain. Kamu akan akan lebih banyak mendengarkan ketimbang mendominasi pembicaraan. Oh ya, pernah gak kamu menyadari kenapa ketika seorang cewek curhat, dia minta solusi kepada kita, namun pada akhirnya tetap tidak melakukan, itu karena mereka memang tidak butuh solusi, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang ingin mendengarkan. Karena jauh sebelum mereka bertanya akan solusi, mereka sudah mempunyai solusi. See?

2. Bicarakan Minat Mereka

Anggaplah kamu sekarang ini penyuka sepak bola, kamu adalah seorang pengamat sejati, bahkan saking jagonya mengenai sepakbola kamu dikaruniai anugerah dapat menebak score tepat setelah pertandingan usai (ya iyalaaah).. ya anggaplah begitu. Nah, katakanlah kanu mempunyai sahabat yang suka film bokep.

Di suatu malam yang diterangi bulan purnama, terlibatlah kalian dalam suatu obrolan. Dengan gagahnya kamu bercerita mulai dari mas ronaldo, hingga bebep guardiola. Tebak score lagi. Ah apapunlah. Pertanyaan saya, apakah teman kamu antusias mendengarkan? NO. Secara kan hobi dia dunia perbokepan.

Nah, daripada kamu terus ngoceh tentang sepak bola, mending kamu mulai saja dari pertanyaan, "Eh bro, lu suka sora aoi atau julia perez?" segitu aja udah cukup, sisanya biar dia yang ngoceh. Tahan dulu kebosanan kamu saat dia ngoceh, gak usah nyela atau judge. Fokus ngedengerin aja, pada saatnya teman kamu akan bilang begini, "Gile lu bro, asyik banget lo.." padahal lu belum ngomong apa-apa. Itulah keajaiban dari mendengarkan.

3. ....

rrrr lanjut nanti deh..

Oia, konsep ini saya adaptasi dari pemikirannya Kakek Dale Carnegie.

Thanks ya agan-agan, moga manfaat.