Selangor FA Tunggak Gaji Pemain, Dibantu Pemerintah Negara Bagian 7 Miliar
Estu Santoso on December 19 ,2014
Krisis keuangan lalu berefek gaji terlambat tak hanya menimpa klub-klub Indonesia, tapi juga kontestan Liga Malaysia. Selangor FA salah satunya.

Awal Desember lalu, Amirudin Shari, yang merupakan komite eksekutif Pemerintah Negara Bagian Selangor, mengungkapkan bantuan ke klub itu. Pria yang membawahi bidang pemuda, olahraga, budaya dan pengembangan kewirausahaan mengungkap, Selangor dapat bantuan 2 juta ringgit atau sekitar 7 miliar rupiah.

Uang itu merupakan bantuan dari pemerintahan di mana klub berjuluk Gerasi Merah itu berada, menurut laporan Malaysia Insider. Pemerintah Negara Bagian Selangor pada Selasa (2/12) berjanji untuk membayar sejumlah uang itu ke manajemen Selangor FA, agar gaji pemain yang terhutang dilunasi.

Menurut Amirudin Shari, pembayaran itu adalah bagian dari dana 7,5 juta ringgit bantuan pemerintah negara bagian itu. Dana itu dialokasikan untuk pengembangan olahraga dan masuk anggaran negara bagian atau yang biasa disebut APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) di Indonesia.

”Sebagai pemerintah yang bertanggung jawab, kami lakukan ini untuk membantu para pemain, bukan melakukan pengelolaan badan olahraga,” kata Shari, ketika memberikan komentar di depan majelis negara bagian itu.

Meski memberikan bantuan dana melalui anggaran negara bagian, pemerintah negara bagian itu tak mau campur manajemen Selangor FA. Jelang bergulirnya musim 2015, klub ini melakukan sejumlah reshuffle manajemen.

”Kami sadar dan prihatin atas masalah yang menimpa Selangor FA. Tapi, kami tak akan berpindah sikap dan tetap memberikan mereka kebebasan menyelesaikan persoalan, termasuk suksesi kepengurusan,” lanjutnya.

Namun, Shari mengatakan, pemerintah negara bagian memiliki harapan agar gaya dan kinerja manajemen Selangor FA ke depan lebih baik. ”Kami berharap mereka bisa meniru pengalaman Jepang dan Korea Selatan (Korsel),” tandas Shari.

http://sportsatu.com/2014/12/19/sela...gian-7-miliar/

Hmm, ane kira liga kita doang yang kena masalah gaji gini, rupanya liga negara tetangga pun juga kena masalah yang sama...