Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bung001jakaAvatar border
TS
bung001jaka
MENHAN TEGASKAN SEMUA PEMBELIAN ALUTSISTA SESUAI PROSEDUR
Saya agak tergelitik membaca sebuah artikel yang di tulis oleh harian The Jakarta Post. Yang Menurunkan sebuah tulisan Di balik tembok besar kerahasiaan di Kementerian Pertahanan mengenai pengeluaran uang pembayar pajak, di katakan bahwa ada dokumen bocor yang di dalamnya telah memberikan sebuah snapshot dari anggaran ketidak teraturan sekitarnya pembelian sistem senjata untuk tentara. Pdahal Jelas kemhan telat mendapatkan apresiasi dari BPK sebagai laporan keunagan terbaik.

Katnya Pelayanan diduga telah overspent beberapa AS$ 134.9 juta dalam pengadaan sistem multi peluncur roket (MLRS) senilai $405 juta dari Brasil Avibras Industria Aeroespacial.

Avibras, menurut Inspektorat, tidak dapat memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan oleh pengadaan tender, seperti penyediaan delapan sistem pengendalian kebakaran. Selain itu, perusahaan hanya dapat memberikan tujuh diperlukan kendaraan pasokan amunisi 38 dan dua dari tujuh kendaraan mobile lokakarya yang diperlukan untuk mendukung MLRS infrastruktur. Masa iyah sih ???


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa semua pengadaan alutsista yang di buat oleh pendahulunya di ekemntrian pertahanan sudah di lakukan sesuai prosedur. Ia juga mengakui akan memeriksa semua pengadaan yang telah dibuat oleh pendahulunya dan akan membatasi peran perusahaan broker yang dilibatkan secara teratur dalam mengamankan transaksi biaya tinggi untuk pembayar pajak.

Dirinya menegaskan bahwa pegawai yang bekerja di kementrian pertahan sangat bertanggung jawab dalam pengeluaran uang publik dan memperingatkan mereka bahwa tidak akan membela mereka jika mereka tertangkap oleh KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi]. Sementara itu kepala pusat pengadaan badan fasilitas Pertahanan (Baranahan), Letjen Ediwan Prabowo, yang bertanggung jawab untuk pengadaan MLRS, membantah telah melakukan kesalahan.

Ediwan, yang dipromosikan pada bulan Mei untuk menjadi Sekretaris Jenderal Departemen, berpendapat bahwa pengadaan yang sempat di permasalahakan dan di tulis oleh The Jakarta Post telah disahkan meskipun catatan dari inspektorat umum.


Ediwan mengatakan bahwa masalah ini dipublikasikan secara umum karena perusahaan kehilangan menolak untuk menerima hasil Penawaran. Seperti ada kesenjangan dan kecemburuan sepertinya yah pembaca ???

Menurut Ediwan, Masalah ini ditiup keluar dari proporsi oleh perusahaan yang tidak terima kekalahan. Avibras' MLRS Skor lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh Roketsan. Menurutnya Avibras' combat-terbukti, memiliki kapasitas multi-kaliber, memiliki cakupan yang lebih luas destruktif dan dapat diangkut dengan pesawat C-130 Hercules.


Seperti di ketahui Selama lima tahun, Kementerian Pertahanan telah menerima anggaran yang lebih besar daripada lembaga lainnya telah pernah diterima. Di sekitar Rp 95 triliun ($7.72 milyar) telah disiapkan untuk tahun depan, hingga 7,2 persen dibandingkan dengan tahun ini. Di jamin penggunaan ini akan sangat transparan untuk pertahanan Bangsa Indonesia.



http://www.thejakartapost.com/news/2...arms-deal.html


0
1.8K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan