similikititAvatar border
TS
similikitit
Surat Terbuka untuk mas Anang Hermansyah
Dear Mas Anang yang fangkeh, Perkenalkan, nama saya Agus Mulyadi, 23 tahun. Asli Magelang. Saya pengagum Mas Anang. Bukan, bukan… bukan karena suara Mas yang serak-serak
berat itu, sama sekali bukan. Saya kagum karena
Mas Anang saya anggap sebagai representasi pria
yang cemerlang dalam perkara wanita. Betapa
tidak, Mas Anang sudah pernah menaklukkan hati
wanita secantik Krisdayanti, terus mampu mendekati dan bahkan mem-PHP wanita semontok
Syahrini, dan terakhir bisa menikahi wanita seimut
Ashanty. Sungguh prestasi yang sangat luar binasa. Beberapa waktu yang lalu, saya sudah mendengar
tentang rencana persalinan istri Mas Anang yang
cantik itu, persalinan yang akan disiarkan live di
salah satu TV swasta nasional. Dan saya yakin, Mas
Anang pasti sudah dapat banyak mensyen dari
follower yang tidak setuju dengan rencana tersebut karena dianggap sebagai perampasan hak
frekuensi publik. Saya yakin, sebagai anggota dewan, tentu Mas
Anang bisa berpikir untuk lebih berpihak pada
khalayak-isme. Tapi sayang, ternyata Mas Anang
ndak peduli sama perkara frekuensi publik itu. Mas
Anang tetap melanjutkan rencana
tayangan persalinan. Entah karena memang sudah kadung teken kontrak atau memang Mas Anang
yang keras kepala. Saya ndak tahu, apa tendensi Mas Anang ataupun
RCTI sampai-sampai proses persalinan istri
njengengan tercinta harus disiarkan secara
langsung agar khalayak tahu. Entah sekadar
perkara rating atau hanya sekedar sensasi. Tapi
yang jelas, siaran live sebuah proses persalinan di stasiun TV adalah pembodohan yang seasu-
asunya, Mas. Merampas hak publik atas tayangan
siaran yang bermutu dan bermanfaat. Saya kok ndak habis pikir dengan jalan pikiran Mas
Anang. Buat apa, gitu, persalinan sampai perlu
dibikin live? Kok ya selo sekali. Apa memang butuh
sponsor karena lagi ndak ada duit? Semoga tidak
ya, Mas. Tentu naif kalau saya menganggap siaran
persalinan itu karena Mas Anang tidak kuat bayar
biaya persalinan. Welhadalah, bisa kuwalat saya
kalau sampai menganggap Vokalis Kidnap Katrina
hidup berkekurangan sampai ndak mampu bayar
biaya persalinan istrinya. Lha wong sebagai artis merangkap Anggota Dewan, tentu duit yang masuk
ke kocek Mas Anang setiap bulannya bisa sampai
berpuluh atau bahkan beratus juta jumlahnya.
Jangankan cuma biaya persalinan, kalau perlu
rumah bersalin pun pasti bisa Mas Anang franchise-
kan. Mas Anang bilang, persalinan itu dibuat live karena
ada nilai edukasi di dalamnya, terutama karena
istri Njengengan pernah mengalami keguguran dan
bertahan hingga melahirkan bayi perempuan
setelah dua tahun pernikahan. Iya, Mas, saya tahu,
saya turut bersimpati. Ibu-ibu atau bapak-bapak di seluruh penjuru nusantara juga rasanya pasti sama
simpatinya seperti saya. Tapi kan ndak perlu begini
juga, Mas. Ndak perlu pakai acara siaran langsung
persalinan juga. Tapi saya salut lho, Mas, sama njenengan. Ndak
salut bagaimana, di Indonesia ini, hanya Mas
Anang beserta istri lho yang bisa mengubah image
persalinan, dari ritus yang suci dan sakral menjadi
prosesi hingar-bingar yang berisik dan penuh
dengan nuansa showbiz karena dikemas dalam bentuk reality show. Coba, siapa lagi yang bisa
kalau bukan Mas Anang beserta istri? Kalau saya pribadi sih ndak terlalu terganggu, Mas.
Karena saya memang jarang sekali nonton TV. Tapi
kalau yang lain, saya yakin bakal terganggu. Di
twitter dan facebook, buktinya banyak juga yang
mengeluhkan tayangan itu. Bukan apa-apa sih, Mas. Tapi tren
mengkomersilkan momen-momen penting artis
dalam bentuk siaran ini dikhawatirkan akan
memunculkan sekuel-sekuel yang lain. Diawali
dengan pernikahan Raffi-Gigi, lalu Persalinan Ashanty. Lha besok apa lagi? Saya takut, jangan-
jangan nanti sunatannya Sony Wakwaw juga bakal
dibuat siaran live. (Semoga jangan ya, Dek
Sony. Kakak percaya kamu anak baik, semoga
SCTV juga begitu) Walau bagi saya ndak terlalu mengganggu, namun
saya merasa perlu membuat surat terbuka ini.
Apalagi karena njenengan dengan enteng bilang:
“Yang terganggu tinggal pindah channel lain
saja,” sewaktu konferensi pers sesaat setelah
proses persalinan usai. Tinggal pindah channel ndasmu njebluk, Mas. Ini
bukan soal channelnya, Mas. Tapi ini soal hak publik
yang dirampas karena siaran persalinan yang
sangat tidak bermutu itu, Mas. Memangnya Mas
Anang mau, kalau Ashanty saya ganggu, terus
saya colak-colek dan saya cuma perlu bilang: “Nang, kalau sampeyan merasa terganggu
karena istri sampeyan saya colek, cari istri lain
saja!” Jelas tidak mau kan, Mas? Ingat, Mas. Publik sebagai pemilik frekuensi
harusnya berhak mendapatkan siaran bermutu,
atau minimal siaran yang etis dan normatif lah. Ya silakan saja kalau memang berniat untuk
mengedukasi mengenai bagaimana seorang istri
(dalam hal ini, Ashanty) memperjuangkan
kandungannya… TAPI TAK BEEEEEGINIIIIIIIIII!!!


Sumber viatwitter @mojokdotco
0
18.8K
278
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan