Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

haperuzakAvatar border
TS
haperuzak
[Benarkah ???] Rizal Ramli: Jokowi Dapat Warisan Busuk dari SBY
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat "warisan busuk" dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jokowi tidak beruntung atas warisan quatro- deficits oleh SBY (defisit perdagangan, defisit neraca berjalan, defisit neraca pembayaran dan defisit anggaran). "Sayangnya, sampai saat ini tidak ada kejelasan strategi utk mengurangi quatro defisit dengan cepat, sehingga rupiah akan terus terombang-ambing," tulis ekonom kawakan Rizal Ramli, dalam grup media sosial Projo and Friends, Minggu (14/12). Rizal Ramli, ekonom yang "ditakuti" SBY, memaparkan, selama 9 tahun SBY, ekonomi makro tertolong booming komoditas terpanjang dalam sejarah dan arus modal besar ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Ekonomi makro Indonesia bisa berjalan mulus, walaupun nyaris auto-pilot. Tapi ekonomi rakyat, jika diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tidak banyak berubah, malah terendah di ASEAN. Satu setengah tahun terakhir Pemerintahan SBY, harga komoditas rontok, stabilitas makro mulai terganggu. Menurut Rizal Ramli, tiga Menko Perekonomian yang terakhir, sesungguhnya mengerti business, korporasi dan legal, tetapi tidak paham makro ekonomi. "Bagaikan pilot yang tidak terlatih dalam kokpit yang banyak tombol, sering salah pencet. Akibatnya, rupiah makin oleng. Stabilitas rupiah lebih banyak dijaga oleh Bank Indonesia, ketimbang upaya pemerintah," ungkap Rizal, aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kemudian menjadi ekonom. Masalah yang dihadapi Indonesia sekarang ini cukup sulit, karena kualitas tim hukum, politik dan ekonomi, kurang memadai. Apalagi secara idiologis, semakin ke kanan, semakin berpihak kepada kepentingan internasional, dan pada saat bersamaan semakin tidak berpihak kepada golongan menengah ke bawah. "Kabur" untuk Sekolah Semasih mahasiswa Teknik Fisika ITB, Rizal Ramli sudah dikenal sebagai pemikir cerdas. Sejak mahasiswa, ia akrab dengan data statistik kemiskinan, anak-anak yang tidak tertampung di SD Negeri. Pada masa-sama 1980- an, karena kepintaran dan konsistensinya, Rizal menjadi "anak emas" Amartiwi saleh, yang waktu itu sebagai Direktur LBH Bandung. Tahun 1978 Rizal Ramli ditangkap diadili Orde Baru. Begitu selesai menjalani hukuman penjara, ia langsung "kabur" ke luar negeri, mengambil pendidikan ekonomi di Boston University (Amerika Serikat). Kala itu, tak mudah "kabur" ke luar negeri, hanya dengan bantuan berbagai pihak ia bisa menyelinap. Hingga kini, Rizal masih aktif, tidak segan- segan ikut turun ke lapangan unjuk rasa. Berikut profil Rizal Ramli dalam Rubrik Tokoh Merdeka.com: Dikenal sebagai orang yang tak suka pada penindasan, nama Rizal Ramli adalah nama salah satu politikus yang sempat merasakan hawa hotel prodeo lantaran ia menentang terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden berkuasa pada rezim Orde Baru. Lahir di Padang, 10 Mei 1953, Rizal Ramli meniti karir di bidang politik bermula dari kegemarannya dalam berorganisasi sejak duduk di bangku kuliah. Kecintaannya terhadap organisasi bahkan ia kembangkan dengan melahirkan organisasi yang didominasi oleh para ekonom dalam menanggapi kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah Orde Baru. ECONIT Advisory Group adalah nama organisasi ekonom yang didirikan Rizal bersama dengan ekonom lain seperti Laksamana Sukardi. Organisasi tersebut terkenal dengan organisasi yang sering mengkritisi perekonomian pemerintahan Oerde Baru. Pekerjaan yang mudah didongkrak dan menghasilkan pertumbuhan yang drastis membuktikan bahwa kinerja Rizal tidak bisa dianggap main-main. Berani, cepat, dan tanggap adalah ungkapan simbolis bagi sosok suami dari mendiang Marijani ini. Bahkan, tak segan- segan, saat Gus Dur menjabat sebagai presiden menggantikan BJ Habibie, lulusan Boston University ini lantas ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selama hampir satu tahun sebelum akhirnya diserahi tanggungjawab sebagai Menteri Keuangan menggantikan Prijadi Praptosuhardjo. Saat menjabat sebagai Menteri Perekonomian, Rizal juga menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan. Kinerjanya dinilai menguntungkan banyak pihak lantaran geliat semangatnya mampu mempengaruhi pemasukan devisa negara, terbukti dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor Indonesia hingga mencapai 27%. Tak hanya itu, saat menjadi Kabulog, ia juga berhasil membawa keuntungan bagi Bulog meski ia hanya memimpin selama 15 bulan. Selama menjadi Kabulog, Rizal berhasil memberikan terobosan baru yang seketika mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan. Di bawah tangan dinginnya, ia membuat Bulog menjadi sebuah instansi yang lebih transparan dan accountable, misalnya dengan penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Jelas saja itu merupakan suatu prestasi setelah krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998. Mei 2001, saat mantan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana UI menjabat sebagai Menteri Perekonomian ini juga membuat terobosan lain dengan mendorong penghapusan cross- ownership dan cross- management antara PT Telkom dan PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators. Lewat terobosannya tersebut, banyak pihak menilai bahwa langkah yang dilakukan Rizal adalah langkah yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi negara. Masih mempunyai semangat yang membara demi kesejahteraan rakyat, pada 1 Mei lalu Rizal turut serta dalam demo buruh yang meluber ke jalanan Saat itu, ia menyatakan bahwa aksi demo para buruh ini menunjukkan tersumbatnya saluran aspirasi rakyat ke pemerintahan, sehingga terjadilah demo yang kini meluber ke pusat kekuasaan dan wilayah publik. Lebih lanjut, Rizal menambahkan bahwa demo ini menuntut jaminan sosial segera direalisasi, penghapusan outsourcing serta dicabutnya Peraturan Kemenakertrans nomor 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Menurutnya, Indonesia hingga kini tidak ada bedanya dengan masa lalu, masih saja neolib dalam mengeluarkan kebijakan yang selalu menguntungkan kapitalis, sekaligus menginjak nasib rakyat dan buruh



http://m.baranews.co/web/read/27930/rizal.ramli.jokowi.dapat.warisan.busuk.dari.sby
0
5.4K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan