Dia pikir, dengan memegang kamera DSLR dia bisa ditolerir untuk mendesak-desak maju ke depan panggung.
Dia pikir, dengan modal kamera DSLR dia bisa naik-naik ke panggung
Dia pikir dengan ngangkat-ngangkat kamera tanpa permisi ke orang yang dibelakangnya itu nggak apa-apa?
F***uck. Fotografer penghalang pandangan itu sama kayak pengendara motor yang knalpotnya nyemprot. Sama-sama terkutuk! Kalau ada fotografer P! yang kayak gitu kelakuannya jewer aja yah.

Jatah siap-siap dan checksound sebelum perform lima belas menit. Tapi di menit ke 15 si kru masih ribet nggak tau ngapain: masih tarik-tarik kabel lah, ngecek-cek mik nggak abis-abis. Personel band juga belum ada yang naik panggung, MC mulai kehabisan bahan obrolan.
Dan sialnya, sering juga kejadian, setelah lama siap-siap dan check sound muncul seseorang ke atas panggung yang gelap. Dia mulai mengambil gitar dan nyetel-nyetel efek. Semua penonton ngira itu adalah personel band, taunya, dia cuma seorang kru. krupuk!!!!!
Dan yang paling menyebalkannya lagi adalah kalau ternyata durasi performnya nggak lebih lama dari durasi checksoundnya.
Band kayak gini sih biasanya disebelin juga sama panitia, rundown jadi molor kan jadinya. Soalnya, udah pasti durasi performnya nggak bisa dipotong. Rasanya pengen jadi hulk terus ngelempar-lemparin soundsystem ya kan?!

Mungkin si MC belum nyiapin materi obrolan; atau mungkin bahan lawakannya dicomot dari buku ASBAK yang cuma ngetren di tahun 90an; atau mungkin dia biasa ngeMC di acara kampanye; hmm atau dia cuma soundman yang sial disuruh ngeMC sama panitia karena bandnya kelamaan checksound.
Pokoknya, nggak jarang juga terjadi nih masalah kayak gini. Penonton dibuat jadi jangkrik yang cuma bisa krik krik krik ngedenger MC yang garing itu.

Kejadian kayak gini biasanya sih di gigs-gigs kecil, Yang tempatnya kecil dan tanpa panggung. penampilan NAIF di Ruangrupa kemarin contohnya. Penonton yang kedapetan posisi di barisan belakang pasti geram, mereka berceloteh:
"wooy duduk woy!"
"Yah, ini mah cuma nontonin leher orang doang."
Celotehan itu masih nggak mempan. Sampai ada penonton yang teriak:
"SEMUA PENONTON DUDUK ATAU SAYA HANCURKAN TEMPAT INI." *diteriakkan dengan nada becanda*
Baru deh, penonton pada duduk

Headbang- Body surf-Ngajak orang-orang bikin lingkaran-Sraduk-sruduk-Buka baju terus di lempar asal-Lompat sana, lompat sini
*Padahal yang di atas panggung tuh Kahitna*
Selain salah lagu, penonton yang moshing nggak karuan emang bikin resah sih, terutama bagi penonton-penonton yang halus lembut yang emang beneran pengin nonton Kahitna.

Yah, udah pasti ini mah. kalau ketemu rasanya pengin di jemur di atas atas panggung.

Aqyua 15 ribu
Gorengan 5 ribu
Tisu 10 ribu
kebab sosis 42 ribu
Ternyata, nggak cuma cewek cakep doang yang suka jual mahal, pedagang di venue konser juga. Iya sih, kita ngerti, sharing profit atau biaya sewa boothnya emang gede, tapii.. tetep aja, kadang harganya menyiksa isi dompet.

Yah, ini nggak semua orang sih yang sebel, kayaknya cuma tipe-tipe kayak gini aja
1. jomblo
2. pasangan kekasih yang masih baru. Mau peluk tapi masih malu-malu
3. pasangan kekasih yang nonton konser sama keluarga pacarnya. Mau peluk tapi takut kena peluk sama bokapnya terus digiring ke belakang terus di pak pok pak pok gaplok!
Bikin iri!

Di panggung, Glenn Fredly udah nyanyiin Januari. Kamu udah meleleh banget nih. Butuh sandaran, kalau bisa sih pelukan dari belakang, atau genggaman tangan juga nggak apa-apa. Tapi si pacar kamu malah stay cool. Dia malah sibuk videoin panggung. Jreeeng. Rasanya jadi pengin lari ke belakang terus minta peluk sama mas-mas soundman kan?