aganfajriAvatar border
TS
aganfajri
Kisah KopraL TNI yang Memilih Jadi Tukang Ojeg Daripada Jadi 'Backing'
[img][/img]
Sosok pria berbadan tegap itu duduk santai di atas sepeda motornya, lantas kemudian ia bergegas ketika ada seseorang yang memanggilnya, "ojeg bang.."

Kopral Agus (bukan nama sebenarnya) buru-buru menyalakan motornya dan mendatangi penumpang yang memanggilnya tadi. Kalo nggak gitu bro-sis, pastinya disambar oleh tukang ojeg lain.

Melibas kemacetan di kawasan Cawang, Jakarta Timur nampaknya jadi kegiatan sang korpal setiap sorenya. Maklum, paginya ia bertugas sebagai tentara aktif di kesatuan TNI Angkatan Darat.

Selesai tugas, Agus memilih ngojek demi memenuhi kebutuhan keluarganya, mulai pukul 4 sore hingga jam 8 malam, dia mangkal di Cawang.

Ironis memang, seseorang yang berprofesi mengamankan negara harus mencari sampingan guna memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarganya. Saat ditanya kenapa ia lebih memilih jadi ojeg dibanding melakukan hal lain, jawabannya cukup mengagetkan.

"Enak ngojek Mas. Nggak ada risikonya, selain halal juga membantu orang yang mau berpergian," kata Kopral Agus seperti dilansir dari Merdeka.com.

Menurut pengakuannya, pendapatannya sebagai kopral di TNI AD tidaklah besar seperti yang orang-orang bayanglan selama ini. Mendapatkan gaji, lalu dipotong pinjaman dan cicilan sana-sini, hampir rata-rata uang yang diberikan untuk keluarganya kurang dari satu juta rupiah.

"Kalau ngojek, saat ramai bisa dapat Rp 150.000. Kalau sepi Rp 50.000. Lumayan nambah-nambah," tambahnya lagi.

Ketika ditanya kenapa mengambil profesi tambahan sebagai pengojek, ia memberi alasan sebagai tukang ojek lebih baik daripada jadi 'Backing' di pub malam atau bisnis ilegal. Selain melanggar hukum juga berpotensi ribut antar sesama anggota.

"Saya nggak mau gitu-gituan. Biar ngojek saja. Memang uangnya nggak banyak, tapi kalo jadi backing malu-maluin nama tentara," terangnya.

Ia juga menceritakan kalau ada beberapa rekannya di kesatuan ada juga yang mencari tambahan sebagai sopir angkot.

"Teman saya ada yang kalau malam bawa angkot. Nyupirin angkot punya orang gitu. Ya buat tambah-tambah saja," tandasnya lagi.

Saat Kapuspen TNI Mayor Jenderal Fuad Basya yang ditanyakan perihal jhal ini, beliau mengakui masih ada prajurit TNI terpaksa 'ngojek' untuk menambah penghasilan. Walau secara aturan dilarang, tapi Fuad memakluminya.

"Secara aturan tidak ada yang mengizinkan itu. Terutama para perwira karena sudah dicukupi dari tunjangan. Kalau prajurit kan tidak punya tunjangan jabatan, mungkin cari waktu bisa-bisa saja," Terangnya kepada Merdeka.com .
0
9.2K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan