kizarumanAvatar border
TS
kizaruman
Pembodohan publik melalui acara televisi di indonesia
Agenda tersembunyi pemerintah indonesia untuk membodohkan masyarakat lewat tayangan pertelivisian



Quote:


Quote:


Berikut ini ane rangkum modus pemerintah Indonesia dalam memperbodoh masyarakat, semakin bodoh maka semakin mudah masyrakat kita dikendalikan smoga thread ini bisa membuka mata kita semua,



1. acara di televisian yang mengumbar aurat
Acara televisi yang mengumbar aurat tentu bukan merupakan hal yang baru. Modus seperti ini sudah seringkali dipakai. Nyatanya memang penonton akan lebih tertarik bila melihat bumbu-bumbu seperti itu. Sayang tampaknya produsen lupa mengenai tata krama dan budaya tanah air yang mengusung semangat sopan.
Spoiler for awasBB:


2. acara di televisi yang diisi oleh orang2 sampah

Begitu banyak artis yang sebenarnya tidak pantas menjadi "role model" bagi generasi muda malah mendadak tenar dan digilai oleh kaum muda. Sebut saja ariel "peterpan" atau sekarang yang sudah berubah jadi noah.


-raffi: tersangkut kasus narkoba


-luna maya:video mesum bersama ariel
Spoiler for awas:

- artis-artis yang lebih mengedepankan sensasi lewat gaya hidupnya yang nyeleneh



3. berita politik yang tidak berimbang

Acara politik di tanah air dengan konflik internal yang tidak kunjung henti, saling sikut sana-sini. Pemberitaan yang tidak berimbang saling memojokkan antara golongan yang satu dengan yang lain.
Metro tv mengumbar secara mendetail mengenai presiden jokowi secara tidak objektif. Seolah-olah jokowi adalah dewa yang tidak pernah salah. Ketika BBM naik, metro tv terus menerus menyiarkan 1001 alasan kenapa BBM naik itu bagus, tapi mereka lupa menyiarkan keburukan BBM naik.



Perlu diingat bahwa indonesia masih belum maju, sistem kartu indonesia sehat,kartu indonesia pintar sampai sekarang belum terealisasi dan tidak jelas penggunaannya. Korupsi dari dalam negeri dan luar negeri juga masih terjadi. Utang luar negeri yang luar biasa besar.


4. Lucu = menghina kelemahan orang




"hei bang x loe jangan sok ganteng muka loe kayak babi ngepet"
Lelucon tidak lucu itu sering diucapkan oleh banyak pelawak. Entah karena apa mereka menghina fisik seseorang, mungkin mereka berpikir hal itu lucu. Orang yang diejek hanya tertawa-tawa seperti menikmati hal itu.
Acara-acara yang sering menampilkan celaan, host yang saling menjatuhkan atau mem-bully, sepertinya lebih digemari masyarakat tanah air.

Nilai-nilai kesopanan dan kurangnya rasa hormat sering kali muncul di sinetron. Aktor atau aktris yang sering menggunakan kata-kata kasar atau anak yang tidak hormat pada orang tuanya sudah seperti menjadi hal yang lumrah dalam dunia sinetron tanah air ini. Di sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, tokoh-tokoh sentral seperti Zacky(Aldy Taher), Ocit (Ucup Nirin) dan Koret (Bobby Maulana) selalu memanggil satu sama lain dengan kata-kata kasar atau yang dikhususkan untuk hewan seperti “kutu kupret” dan “kodok sawah”. Lebih parahnya lagi, Mancung (Misca Fortuna) yang masih berusia 5 tahun juga sering kali dipanggil dengan panggilan yang sama. Apakah ini budaya yang ingin kita wariskan kepada anak-anak kita?



5. Ajang pencarian bakat yang aneh dan dibuat-buat

Saya ingat Klanting yang jadi juara IMB 1. Jadi prihatin menyebut nama tersebut. Dimana sekarang mereka berada?mungkinkah turun lagi ke jalan seperti sebelumnya? kualitas vokal dan performancenya tidak kalah dengan penyanyi karbitan. Lihat saja di tivi, justru penyanyi yang tidak ikut audisi ajang pencarian bakat bisa cemerlang di industri hiburan tanah air hanya dengan menjual goyangan, wajah dan penampilan.


Beberapa keanehan lain adalah dari segi pemilihan juri. Berikut ini ulasannya:

Juri yang jadi pedagang
INI juga terjadi di hampir setiap musim. Juri, dengan kesombongan pengalamannya mengenali pasar, menggunakan klaim pertimbangan pasar dalam menilai kontestan.Padahal, juri seharusnya menilai kontestan dari aspek kualitas suara. Sebab klaim selera pasar, atau lebih tepat persepsi pasar, sering subjektif, menyimpan kepentingan, dan tak selalu benar. Juri harus paham, menempatkan pasar sebagai ukuran tertinggi berkesenian adalah dosa kreativitas. Pasar adalah setan penggoda iman berkesenian, dan kontestan tak boleh dilihat sebagai komoditas.

Juri yang jadi penonton
SELALU terjadi pada setiap musim. Juri gagal mencegah diri untuk tidak bertingkah layaknya penonton.Banyak juri yang refleks bereaksi menggoyang-goyangkan kepala saat seorang kontestan tampil memikat. Tak cukup itu, beberapa juri bahkan bangkit dari tempat duduk dan bergoyang.Reaksi lugu juri-juri yang over-acting itu tentu akan membuat kontestan tampil lebih bersemangat. Tapi juga sebaliknya. Jadi seharusnya, reaksi juri ditunjukkan setelah penampilan kontestan berakhir.

Juri yang jadi juru tebak
JURI bertugas menilai kualitas kontestan, memvonis siapa penyanyi terbaik di tiap babak secara profesional, dan memberi pendapat yang mungkin bisa memengaruhi preferensi penonton.Itulah yang dilakukan saat menilai kontestan, tapi tidak saat jadi juru tebak siapa yang tersingkir. Saat menebak, juri acap berada pada situasi tarik-menarik dengan hasil-hasil voting sebelumnya.


Menerima emoticon-Cendol (S) dan tidak menerima emoticon-Mad (S) BATA !!! Sekian
THE END
0
31.5K
376
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan