Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

veiilaAvatar border
TS
veiila
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Janji Gelar Aksi Lanjutan



Solopos.com, JAKARTA — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2014) dini hari. Aksi spontan itu muncul sebagai reaksi atas pengumuman harga baru BBM oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam.

“Kami menolak kenaikan harga BBM, dan sangat menyayangkan tidak adanya solusi yang konkret dari pemerintah atas hal ini,” kata petugas humas GMKI Jakarta, Wira.

Berdasarkan laporan kantor berita pelat merah, Antara, unjuk rasa yang digelar tepat di depan Sekretariat GMKI Jakarta itu berlangsung sekitar satu jam, dan berakhir sekitar pukul 00.20 WIB. Dalam aksi itu, para anggota GMKI selain menyampaikan orasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan, juga melakukan pembakaran kayu dan ban bekas.

Para pengunjuk rasa berencana melakukan aksi lanjutan dalam waktu selanjutnya. “Kami akan mengkoordinasikan aksi lanjutan terkait penolakan kenaikan harga BBM dengan organisasi lain,” ujar Wira.

Jajaran Polsek Senen terlihat berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan demonstrasi itu kendati berakhir damai. Antara menambahkan unjuk rasa tersebut membuat arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke kawasan Matraman tersendat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter, serta solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter, yang berlaku sejak Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB. Penyesuaian harga tersebut diklaim Jokowi dilakukan dalam rangka mengalihkan belanja subsidi yang selama ini bersifat konsumtif ke sektor produktif.
http://www.solopos.com/2014/11/18/ke...anjutan-552924

Jelang Tengah Malam, Puluhan Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Demo BBM di Ciputat

detikNews - Jakarta, Aksi demonstrasi menentan‎g kenaikan harga BBM bersubsidi oleh mahasiswa, masih terus terjadi di sejumlah daerah. Di Ciputat, aksi demonstrasi ini dilakukan malam hari di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah.

Aksi digelar oleh sekitar 30-an mahasiswa yang mengatasnamakan diri kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat. Aksi digelar di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jl Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (18/11/2014).

Dalam aksinya, ‎para mahasiswa menolak keras kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan oleh Presiden Joko Widodo kemarin malam. Kebijakan itu dinilai, berimbas langsung pada menaiknya harga kebutuhan pokok yang makin menyulitkan warga.

"Pemerintah berdalih subsidi BBM telah menguras habis APBN, nyatanya defisit anggaran tak lain sebagai hasil dari berkuasanya mafia migas," kata koordinator aksi Reza dalam orasinya.

Para mahasiswa yang kompak berjas merah itu, juga menilai kenaikan harga BBM bukan satu-satunya solusi yang bisa ditempuh oleh pemerintah atas defisit APBN.‎ Selain berantas mafia migas, bisa melalui penghematan anggaran kementerian dan lainnya.

Soal kompensasi melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), mereka menilai tidak akan menyelesaikan masalah.

"Anggaran kartu-kartu itu saja nggak jelas!," kata Reza yang mencoret wajahnya dengan warna merah putih.

"Kami menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM‎ dan menuntut pemerintah mengembalikan harga kebutuhan pokok seperti sediakala," tegasnya. (iqb)
http://analisadaily.com/news/read/je...710/2014/11/18

Mahasiswa Unas Bakar Foto Jokowi
JAKARTA - Gelombang penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus berlangsung hingga malam ini. Seperti dilakukan puluhan Mahasiswa Universitas Nasional (Unas), Selasa (18/11/2014) malam.

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'Turunkan Harga BBM', massa menuntut Jokowi untuk merealisasikan janji-janjinya untuk menyejahterakan rakyat.

"Jokowi harus berani turunkan harga BBM, dia tidak boleh mengingkari janjinya saat kampanye, mana janjinya yang akan selalu pro rakyat?," teriak salah seorang massa dalam orasinya di depan kampus Unas, Jalan Sawo Manila, Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).



Humas Unas Bergerak, Puteranegara Batubara, mengatakan berbagai solusi yang dikeluarkan Jokowi dengan program-program kartu saktinya bukanlah jalan keluar yang tepat.

"Memberikan solusi kartu-kartu seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar janganlah dianggap sebagai pembelaan Jokowi dengan menaikan harga BBM. Dengan tidak menaikkan harga BBM itu pun juga harus dilakukan oleh rezim Jokowi," jelas Putera.

Menurut Putera, aksi ini merupakan awal dari pergerakan mahasiswa Unas sebelum melaksanakan aksi yang lebih besar lagi. Mereka berjanji akan melaksanakan aksi unjuk rasa yang lebih besar sehingga Jokowi-JK dapat mendengar aspirasi-aspirasi rakyat dan mahasiswa.



"Aksi ini awal untuk pergerakan sebelum melakukan aksi yang lebih besar. Tidak hanya aksi, kami juga akan rutin membuat diskusi-diskusi untuk mengkaji kebijakan pemerintah," jelas Putera.

Dalam aksi ini tidak terlihat aparat Kepolisian yang mengawal aksi unjuk rasa ini. Massa yang menutup separuh jalan ini juga membakar ban dan membakar foto Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
http://news.okezone.com/read/2014/11...ar-foto-jokowi

Buku Putih ^_^

Pengamat: Ada 1000 Cara Kurangi Subsidi BBM tanpa Naikkan Harga

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat Ekonomi Ekonomi The Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Srihartati menilai pemerintah memang perlu mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, ia mengatakan pemerintah tidak harus menaikkan harganya karenakan masih ada cara memangkas subsidi yang lebih efektif dan murah.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kita ingatkan pemerintah. Mengurangi subsidi BBM, Yes, tapi caranya dengan tidak menaikkan harga BBM," kata Enny saat diskusi di Sekretariat Humanika, Jalan Mampang Prapatan 10, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).

Menurut dia, sebelum menaikkan harga BBM seharusnya pemerintah mengerjakan langkah-langkah strategis lainnya terlebih dahulu. Ini berguna untuk mengurangi resiko dan bisa memiliki dampak paling minimal.

"Ini sebenarnya sudah ditulis di buku putih PDIP, ada 1000 cara mengurangi subsidi BBM tanpa menaikkan harga BBM," imbuh Enny.

Menurut Enny, langkah yang tertuang dalam buku putih PDIP tersebut seharusnya menjadi solusi masalah subsidi BBM. Selain itu, pmerintah perlu menyiapkan antisipasi dari dampak kenaikan BBM.

"Dampak yang paling berat dari kenaikan BBM adalah inflasi. Kuncinya mudah, kestabilan harga bahan pokok," ujar Enny.

Upaya menstabilkan harga bahan pokok, lanjut dia, diperlukan untuk menjamin kebutuhan masyarakat terkait bahan pokok. Namun, kenaikan BBM justru telah menimbulkan kekacauan karena harga bahan pokok sudah naik terlebih dahulu.

"Kalo pemerintah antisipasi, seharusnya harga bahan pokok tidak naik sebelum kebijakan ini muncul," pungkas Enny.
OGI
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/...-naikkan-harga

============
Ternyata semua element ^_^ minor dan major emoticon-Smilie
Diubah oleh veiila 18-11-2014 17:20
1
3.5K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan