Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

centilluqueAvatar border
TS
centilluque
[Rindu Zaman SBY] Ternyata Sih Puenakk Zaman SBY yg Turunkan Harga BBM sampai 3 kali


Rekor Jokowi, Harga BBM Naik Saat Harga Dunia Turun
Tuesday, 18 November 2014, 08:08 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 2.000 per liter. Dampaknya, mulai hari ini, masyarakat yang antre ke SPBU wajib membayar harga premium sebesar Rp 8.500 dan solar Rp 7.500 per liter.

Politikus Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla secara pribadi mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi. Hanya saja, ia menyindir sikap PDIP yang tahun lalu menolak kenaikan lantaran memiliki cara lain yang tertuang dalam Buku Putih.

"Jadi ke mana buku putih tentang penolakan kenaikan harga BBM yg diterbitkan partai itu dulu?" ujarnya melalui akun Twitter, @ulil. "Saya mendukung kebijakan Jokowi menaikkan BBM. Itu sikap saya sejak dulu. Yg saya jengkel, kenapa partai pendukungnya dulu menolak?"

Kendati begitu, Ulil juga mengkritik para pengkritik yang dulu lantang menolak kenaikan BBM pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nyatanya, sambung dia, setiap pemerintah akan selalu dibelenggu hukum ekonomi untuk menaikkan harga BBM.

"Hukum besi fiskal: Siapapun yg memerintah akan dipaksa menaikkan harga BBM. Ini pelajaran untuk semua partai politik, termasuk partai itu," ujarnya. "Pendukung2 Jokowi yg suaranya dulu "moralistik-nyebelin" menentang kenaikan harga BBM di era SBY, ada suaranya ngga sekarang?"

Ulil juga menyindir Ketua Bappenas Andrinof Chaniago yang dulu menolak kenaikan BBM, sekarang berbalik arah mendukung. "Termasuk yg gigih menentang kenaikan harga BBM dulu adalah Ketua Bappenas sekarang."

Dengan kenaikan yang serba tanggung, ia tidak yakin penyelundupan akan hilang. Pasalnya, harga keekonomian BBM ada dikisaran Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per liter. "Kalau mau berantas mafia migas ya naiknya jangan segitu doang dong. Lepas harga BBM ke harga keekonomian. Baru sundap-selundup hilang," ujar Ulil.

"Kenaikan BBM di pemerintahan2 sebelumnya terkait dg naiknya harga minyak dunia. Ini u/ kali pertama BBM naik saat harga dunia turun. Rekor!"
http://nasional.republika.co.id/beri...ga-dunia-turun

SBY Ingatkan telah Tiga Kali Turunkan Harga BBM
Minggi, 1 Apr 2012

inilah..com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan Usulan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan untuk menyengsarakan rakyat. Tetapi untuk menyelamatkan perekonomian dari pengaruh global.

Kebijakan kenaikan harga BBM tersebut sudah dilakukan sebanyak 38 kali sejak Indonesia merdeka tahun 1945. Bahkan di era reformasi pun harga BBM subsidi telah naik tujuh kali sejak era Presiden Gusdur dan Presiden Megawati.

"Dalam era pemerintahan saya (periode pertama) tiga kali terjadi kenaikan dan 3 kali pula penurunan. Saya yakin bahwa setiap presiden dan pemerintah yang dipimpinnya yang dinaikkan BBM pastilah bukan untuk sengsarakan rakyatnya," katanya dalam pidatonya saat rapat kabinet dengan jajarannya di Istana Negara, Sabtu (31/3/2012).

Dengan perubahan kondisi ekonomi global maka harus dilakukan beberapa penyesuaian dalam APBN 2012. Hal ini untuk memastikan sasaran dalam APBN tersebut dapat tercapai.

"Barangkali ada yang bertanya kenapa asumsi dalam APBN berubah. Memang terjadi perubahan dan perubahan itu terjadi karena faktor global, regional dan nasional sendiri. Dan kalau kita tidak ubah maka yang terjadi sasaran yang telah kita tetapkan tidak dapat tercapai," jelasnya.

Namun dalam perubahan APBN 2012, rencana kenaikan harga BBM subsidi tidak terwujud pada 1 April sesuai rencana sebelumnya. DPR hanya mengijinkan kenaikan harga BBM apabila harga Indonesia Crude Price (ICP) mengalami kenaikan 15% dalam kurun waktu enam bulan. Saat ini harga premium masih Rp4.500 per liter.
https://id.berita.yahoo.com/sby-inga...175300668.html


Ibas: Saat Naikan Harga BBM, SBY Tak Salahkan Pemerintahan Sebelumnya
Senin, 17 November 2014 21:17 WIB

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Ketua fraksi partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) angkat bicara soal tudingan politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka bahwa kenaikan harga BBM karena salah urus anggaran zaman SBY. Menurut Ibas sapaan akrabnya, pengurangan subsidi BBM dilakukan sebagai tantangan dalam pemerintahannya. "Tapi apakah kemudian Pak SBY menyalahkan pemerintah sebelumya? Tidak. Itu jadi problematik dan tantangan di masa pemerintahan beliau," kata Ibas di Gedung DPR, Senayan, Senin (17/11/2014).

Lebih lanjut Sekjen Partai Demokrat itu mengatakan, tak bijak jika ada yang menyebutkan bahwa kendala pemerintahan Jokowi menyalahkan pemerintahan sebelumnya. "Lihat saja secara fokus, jawab dengan seksama dan solusi untuk jalankan pemerintahannya dengan baik," kata Ibas.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa SBY tidak hanya menaikkan, tapi juga pernah menurunkan harga BBM. Selain itu, lanjut Ibas, SBY sama sekali tidak pernah menyalahkan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
"Pak SBY melakukan politik yang bisa dikatakan merugikan citra beliau. Masyarakat, pers bisa melihat Pak SBY pernah menaikkan tapi juga tidak sedikit menurunkan. Apakah pernah Pak SBY menyalahkan pemerintahan sebelumnya," kata Ibas. Untuk itu, Ibas meminta kepada pemerintahan pimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla untuk menjelaskan kepada rakyat mengapa harga BBM harus dinaikkan. Selain itu, perlu dipaparkan juga apa yang akan dilakukan pemerintah sebagai dampak kenaikan harga BBM tersebut.

"Pemerintah jelaskan saja alasannya, apa bentuk kontribusi bilamana dinaikkan, apakah bentuk bantuan sementara atau langsung," lanjutnya.
Sebelumnya Rieke mengatakan, pihaknya tak mau kenaikan ini disalahkan kepada pemerintahan Jokowi. "Betulkah kas negara kosong (defisit)? Berapa angka defisit yang ditinggalkan pemerintahan SBY? 80 T atau 109 T? Jika defisit benar adanya, artinya di akhir pemerintahannya SBY telah menegaskan salah urus negara plus keuangannya," kata Rieke dalam siaran persnya, Rabu (5/11/2014).
Namun Rieke tak ingin langsung berburuk sangka soal kesalahan SBY di masa lalu itu. Dia meminta SBY sendiri yang klarifikasi atau mantan menteri keuangannya Chatib Basri.

Hal ini penting dilakukan, kata dia, bukan untuk menjelek-jelekkan pemerintah yang lalu, tapi agar jelas kondisi keuangan negara. Menurut Rieke, SBY harus sampaikan ke publik, transparansi kondisi kas negara penting. "Agar pemerintah Jokowi bisa berjalan tanpa beban masa lalu dan tidak dipecundangi para pemburu rente, yang sepertinya bersembunyi di balik topeng subsidi penyebab negara bangkrut," imbuhnya.
http://sumsel.tribunnews.com/2014/11...han-sebelumnya

Quote:


-----------------------------

Sih puenak zaman eyang Harto ... emoticon-Big Grin
0
7.2K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan