Motor fairing 150cc DOHC yang konon powernya menembus 21hp tidak bertahan lama di pasar indonesia karena saat itu masih terasa efek krisis dan daya beli masyarakat lemah. padahal motor ini bisa dikatakan melebihi jamannya karena sudah memakai spidometer full digital dan arm banana yang masih jarang digunakan di motor sekarang. Mesinnya bahkan tetap superior hingga kini setelah diturunkan ke suzuki satria.

Satu lagi dari pabrikan suzuki. motor bernama thunder 250 ini bisa dikatakan raja motor turing dijamannya. namun saat itu kubikasi 250cc dianggap terlalu besar sehingga jarang dijumpai di jalanan.

Untuk menandingi pamor honda NSR, yamaha mengeluarkan sport fairing 150cc 2tak bernama TZM 150 sekitar tahun 1998. sayangnya karena masih diterpa krisis motor ini kurang laku di pasaran. padahal power motor ini diklaim mencapai 37hp, hanya kalah dari NSR SP yang memiliki power 39hp. Dengan power super melimpah dan model yang sangat racy kala itu tidak mampu membuat TZM bertahan lama di pasaran.

Bebek super yang benar-benar super buatan yamaha ini sangat langka di indonesia karena tidak lama beredar di indonesia dan harganya yang terlalu mahal untuk ukuran tahun 2000an. Bebek 2tak ini menjadi mahal karena dijual secara CBU dari malaysia. Untuk ukuran bebek power yang dihasilkan sangat superior dengan 17 hp yang konon bisa lari diatas 150km/jam.

Yamaha ini yang menjadi yang paling langka. dengan mesin 120cc 2 tak powernya lumayan besar meski kalah dari 125Z. model Model ayago layaknya satria F sekarang ini sepertinya kurang diminati kala itu.

Pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2001, motor ini hanya mendapat apresiasi dingin dari para konsumen. Apa sebab karena pada waktu itu kebanyakan mindset konsumen akan motor import alias CBU adalah performa yang gahar dengan tampang sporti abissss…okelah untuk urusan tampang memang sudah bisa dibilang memenuhi kualifikasi, bisa dilihat sendiri…dengan model ayam jago yang kala itu lagi booming sehingga sempat menusuk mindset konsumen untuk sedikit menoleh akan motor keberadaan ini. Tapi kalau melihat performa….nanti dulu…jangan tertipu oleh modelnya.


Dengan menyandang mesin 4 langkah, hampir serupa dengan Supra XX 100cc series produk lokal AHM, berkapasitas 109cc SOHC, berpendingin udara, berkarburator Keihin 18mm, bore x stroke adalah 50.0 x 55.5mm, berkompresi 9:1, kopling manual, aki basah, menganut 4 percepatan, setang clip-on, double stater, shockbreker stereo, berpenghenti laju disk brake pada bagian depan dan belakang…dan hanya sanggunp digeber pada kecepatan maksimal 110kph, sehingga membuat konsumen maniak motor bebek import enggan untuk melirik produk ini.

Dengan banderol harga 16 jutaan yang disetting dibawah produk kompetitor ataupun kedua kakaknya yaitu Honda Dash maupun Sonic pada waktu itupun, tidak bisa mendongkrak hasil penjualan Honda Nice 110 kebanyak konsumen.

Ya…mungkin karena faktor mindset konsumen yang menganalogikan bahwa motor ayam jago CBU Thailand haruslah mempunyai performa rata-rata yang power full, tapi pada kenyataannya hal itu tidak didapat pada motor ini.
Sehingga selang 4 tahun setelah diterbitkan, pada tahun 2004an, motor ini sudah tidak diedarkan lagi oleh para pihak importir umum.