- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
France, Im In Love
TS
syafamay
France, Im In Love
Quote:
Quote:
Halo ade, kakak, mimin, momod, kaskuser, poko'e semuanya deh
Ane disini pengen share kisah nyata yang udah dimodifikasi (ya kali mobil) sehingga tidak dapat dikenali (buat yang kenal ane)
Oke, ada beberapa peraturan disini
Nah, sebelumnya ane mau ngenalin beberapa pemain yang ada di cerita ini sama gambaran orangnya. Belum semua sih, tapi nani juga nyusul Catatan juga, deskripsi pemain akan berubah sesuai dengan alur cerita. Jadi apdet juga ya yang disini Para gambaran ini sepenuhnya milik diri mereka sendiri, ane cuman minjem
Ane disini pengen share kisah nyata yang udah dimodifikasi (ya kali mobil) sehingga tidak dapat dikenali (buat yang kenal ane)
Oke, ada beberapa peraturan disini
- Ini bukan , kalo ada kesamaan salahkan tukang baso dekat rumah anda
- Masalah posting cerita gimana ane, karena ane asrama sama mau UN jadi agak repot
- buat yang ngerasa kenal ane, segera PM ya
- Peraturan lain menyusul ya
Nah, sebelumnya ane mau ngenalin beberapa pemain yang ada di cerita ini sama gambaran orangnya. Belum semua sih, tapi nani juga nyusul Catatan juga, deskripsi pemain akan berubah sesuai dengan alur cerita. Jadi apdet juga ya yang disini Para gambaran ini sepenuhnya milik diri mereka sendiri, ane cuman minjem
Quote:
Spoiler for A. Hawa Azzahra:
(Gambaran dari : Keiko Kitagawa)
Sempurna, cantik, baik, sopan, prestasi baik, ramah, wah keren deh. yah sayang cuman agak dingin, cuke plus jutek gitu. Seorang perwakilan Duta Besar untuk Prancis diusia yang muda. Walau terlihat bijak dan berkepala dingin saat menanggapi masalah, dia punya masa lalu yang
Quote:
Spoiler for Amira Larashinta:
(Gambaran : Tatjana Saphira)
Mahasiswi yang baru setahun ada di Prancis. Cantik, berprestasi, baik, pokoknya idaman deh! yaa walau agak ceroboh dan polos, tapi dia tetap baik kok. Bertemu dengan Hawa saat dikenalkan oleh ayahnya yang kerja di Paris
Quote:
Spoiler for Zamzam Arifin:
(Gambaran : Verrel Bramasta)
Masa Lalu Hawa, dia seorang pelukis yang hijrah ke Bali lalu Yogyakarta untuk melukis dan mengejar studi sebagai arsitektur.
Quote:
Spoiler for Naufal Rizatul Hakim:
(Gambaran : Ferly Putra)
Biasa dipanggil Nara, kakak tingkatnya Hawa waktu kuliah dulu. Orangnya baik, dan kebetulan nyambung sama Hawa karena dia juga seorang gamers dan tau sedikit soal IT
Quote:
Spoiler for Genta Pambudi:
(Gambaran : Fauzan Nasrul)
Kakak tingkat Hawa juga, dia jurusan psikologi. Lumayan deketlah sama Hawa, dan dia juga sempet suka sama Hawa.
Quote:
Spoiler for Deona:
(Gambaran : Chelsea Islan Elizabeth)
Keterangan belum dimunculkan, karena emang belum ada dicerita
Quote:
Spoiler for Puput:
(Gambaran : Prisia Nasution)
Teman Zamzam, dan dia juga perempuan cerdas.
Quote:
Spoiler for Harun:
(Gambaran : Arifin Putra)
Keterangan belum dimunculkan, karena emang belum ada dicerita
Quote:
Nah Pemirsah, ini index alur cerita utamanya
Spoiler for #1:
Pemain Catur
Serangan Jantung
Cafe La Tulip; Taman Cibodas
Cafe La Tulip; Kanjinya Gara
Cafe La Tulip; Oetama Djaya
Cafe La Tulip; Kenyataan Pahit
Cafe La Tulip; Good Bye
Kamu, Si Genit
Zahra, How Are U?
Paradise Island
Quote:
Nah kalo ini Index "Side Story" yang isinya tentang sisi lain dari para tokoh. Bisa jadi masa lalunya, resiko pekerjaan, atau yang lainnya. Bisa jadi nyambung sama cerita utama loh
Spoiler for Side Story:
Good Girl, But ..... [On Going]
Keterangan Tanda :
- On Going itu masih proses penulisan, tapi alur dan konsepnya udah jelas kok
- 18+ itu bukan cerita porno atau apalah, tapi emang cerita gaya hidup bebas ala metropolitan gitu deh
- Kebanyakan kisah asli TS sih (sape yang nanya )
Spoiler for Pemain Catur:
"Sederhananya, Cinta itu ketika kau siap melepas orang tersebut bahkan sebelum kau mengenalnya lebih dalam, semenjak matamu terjatuh ke dalam jurang, sejak matamu tak bisa mengalihkan padangan, dan sejak matamu teduh ketika memandang orang yang kau cinta" (Syafa N. Nafsah
)Kepulan asap kopi yang berada di depanku kini sedikit berkurang, lembayung tampak malu-malu menampakkan dirinya diatas menara romantis itu. Burung merpati yang biasa kulihat dari jendela mulai mengepakkan sayapnya entah kemana, kaki-kaki turis yang lelahpun duduk di kursi kayu jati taman umum itu. Sebagai penikmat ketenangan aku menyukai suasana ini, apalagi ketika lagu jazz yang biasa di putar di cafe ini sedang menari-nari di telingaku. Tapi sayangnya mereka berhalangan hadir.
Tatapanku mulai beralih kepada sesosok wanita cantik di depanku, tampak sempurna. Baju kaus longgar putih panjang dengan celana panjang, juga rambutnya yang tertutup oleh kain hitam itu sedang tersenyum memandangku. Tak ada yang lebih aku sukai selain menikmati sore dengan dia, Mba Hawa. Kadang dia datang dengan petuah manis juga asam, namun kehadirannya kali ini bukan untuk itu. Senyumannya kali ini pun berbeda, seperti ingin menertawakanku jika aku tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkannya kali ini.
“Kenapa kau tiba-tiba seperti ini meninggalkan Indonesia? Apa disana bukan tempat yang aman?” tanya Mba Hawa dengan santai sambil menyeruput kopi di depannya.
Nafasku terasa berat, sifat Mba Hawa yang to-the-point membuatku kesal untuk kali ini. Dia ahli membuat orang lain terkejut dan tak bisa berbicara apa-apa, walau terkadang aku menyukai caranya. Namun tidak untuk kali ini.
“Tak perlu aku jelaskan seperti apa, Mba tentu lebih tahu. Tentang para mafia, pembobol keuangan negara, dan lainnya sudah menjadi makanan pokok layaknya nasi” ucapku pada Mba Hawa, sedikit menghindari tatapan matanya.
“Apakah lagi-lagi soal cinta? Kau dikecewakan lalu pergi ke sini untuk menenangkan diri?”
Checkmate! Pertanyaan Mba Hawa memang membuatku tak bisa berkutik. Kali ini aku tak bisa menjawabnya dengan kata, tapi dengan seruput kopi yang sudah mulai dingin dan senyuman masam yang aku pasang.
Mba Hawa tertawa pelan melihat jawabanku yang tersirat lewat sikap, seolah dia unggul hanya dengan langkah sedikit. Namun tawanya berhenti setelah melihat aku yang tak menggubris tawanya, lalu dengan lembut dia memberiku nasihat.
“Wajar saja kau menjawab dengan senyuman seperti itu, mungkin memang itu masalahnya. Kau masih muda dan sangat berprestasi, sangat disayangkan jika hanya soal cinta kau datang ke tempat ini” Mba Hawa menyeruput kopi yang ada di depannya, lalu kembali menasehatiku
“Jika memang benar kau datang ke sini karena telah dikecewakan oleh cinta dan ingin melupakan masa lalumu, harus kau tahu itu bukan cinta. Karena cinta tidak akan melukai orang yang dicintainya, akan tetapi menjaga dan memeliharanya” Ucap Mba Hawa kepadaku dengan tatapan yang menenangkan.
Aku hampir tidak bisa mencerna apa yang telah Mba Hawa katakan tentang si merah jambu, apakah benar itu bukan cinta? Ah, Mba Hawa memang sangat ahli membuat orang mengkerutkan keningnya, tapi justru itu titik kekuatan dia. Aku hanya tersenyum dan melihat pemandangan taman yang mulai sepi juga merpati yang telah ditelan lembayung, memikirkan apa yang diinginkan Mba Hawa terhadapku setelah dia mengucapkan nasihat itu. Sesekali tangannku memutar sendok yang berada di cangkir kopi yang sudah dingin ini.
Minta kripik dan sambalnya dulu yaa
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
Pada akhirnya, ane pilih siapa ?
Zamzam, Kakak kelas yang jadi pelukis
33%Nara, Kakak tingkat jurusan tehnik
0%Genta, Kakak tingkat jurusan psikologi
0%Other man, yaa belum muncul tapi mungkin nanti :D
67%Diubah oleh syafamay 28-11-2014 04:35
anasabila memberi reputasi
1
8.6K
Kutip
62
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan