PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Prima Layanan Nasional (PLN) Engineering berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) sebesar 10 Megawatt (MW) di Morowali, Sulawesi Tengah. Pembangkit senilai Rp 30 miliar tersebut dibangun bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Morowali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri setempat.

Zainal Abidin, Direktur Utama PLN Engineering menjelaskan tidak seperti pembangkit listrik pada umumnya yang mengandalkan batubara atau gas sebagai tenaga penggeraknya, pembangkit di Morowali akan memanfaatkan kayu kaliandra merah yang banyak tersedia di daerah tersebut.

"Pembangunannya memakan waktu sekitar dua tahun. Kalau dibangun tahun depan, 2017 atau 2018 bisa selesai. Pembangkit tersebut untuk menjamin ketersedian listrik bagi masyarakat dan industri smelter atau pabrik pengolahan biji mentah mineral disana," ujar Zainal di Jakarta, Senin (10/11).

Zainal berharap setelah mulai beroperasi nanti, pelaku industri di Morowali tidak lagi mengalami kekurangan pasokan listrik seperti yang terjadi saat ini. "Ini pilot project pertama PLTB kami di Indonesia Timur," kata Zainal.

Sementara Bupati Morowali Anwar Hafidz meyakini kehadiran PLTB dapat meningkatkan produksi nikel pig iron (NPI) yang akan berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah. Ini dikarenakan banyak perusahaan smelter NPI di Morowali masih kesulitan listrik karena kurangnya pasokan.

"Di Morowali banyak daerah remote sehingga listrik sulit masuk. Saya menginginkan proyek ini bisa jalan dan bisa menjamin pasokan," kata Anwar.


SUMBER