Ane punya adik perempuan yg bekerja sekaligus kuliah di salah satu pendidikan akademi swasta dengan waktu kuliah sore - malam.

Saat ini dia sedang menjalani skripsi atau tugas akhir di Kampus tersebut untuk yg kedua kalinya, untuk skripsi periode 1 kira-kira pertengahan tahun 2014 dia sudah menyelesaikan bahan yg akan diuji, namun ditolak karena dia telat datang 5 menit sesudah jadwal penutupan pendaftaran sidang skripsinya.

Adik saya merasa tertekan dan stress berat ketika dia tidak boleh masuk pada saat itu, ya saya ikut merasakan karena dia benar-benar sudah berusaha. Dia hampir putus asa karena hal tersebut & memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi.

Setelah selang waktu berlanjut, saya memotivasi dia untuk terus semangat meneruskan skripsinya, dan dia pun mau karena dia mau banggain bapak dan ibunya. Maklum gan dia kuliah biaya sendiri jadi gak mau sia2,
SKIPP

Dia lalu mendaftar untuk periode berikutnya, dengan harapan janji terhadap orang tua bisa terpenuhi. Beberapa bulan setelah mendaftar dan membayar administrasinya, ternyata belum ada tanggapan dari dosen pembimbingnya (Beda dosen dengan periode sebelumnya) saya sampai harus ke kampusnya waktu itu untuk mewakilinya karena dia terbentur jadwal kerja dan jadwal dosen pembimbingnya (pagi).

Ketika saya sampai kampusnya dan bertemu dosennya untuk meminta dispensasi atau keringanan waktu bimbingan, dosen tersebut memberikan keringanan untuk bimbingan hari sabtu di tempat dosen tersebut kuliah.
Pada saat itu saya tidak meminta kontak karena beliau akan memberikan ke alamat akun adik saya.

Namun setelah 2 minggu, dosen tersebut baru memberikan informasi kontak ke adik saya, adik saya bilang dosennya tidak bisa menyediakan waktu dengan alasan kesibukan seperti yg telah dijanjikan pada saya setelah dia kontak melalui Whatsapp dan sms (dosen tersebut tidak mau terima panggilan telepon).