Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

semangatgarudaAvatar border
TS
semangatgaruda
Ini Harapan Papua Untuk Kabinet Jokowi
Ribuan orang yang berkumpul di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, bersorak sembari mengacungkan tiga jari saat Joko Widodo mengucapkan sumpah jabatan nya sebagai Presiden RI ketujuh. Mereka menyaksikan acara pelantikan presiden dan wapres melalui layar besar yang dipasang di bawah tugu Monas dengan harapan pemerintahan baru nanti dapat melakukan pemerataan pembangunan terutama untuk wilayah Indonesia Timur dan di luar Pulau Jawa, dengan harapan pemertintahan baru dapat memberikan solusi atas masalah yang tidak berkesudahan di Papua.

Masalah Papua akan selesai jika diberi porsi yang tepat. Masalah Aceh, Ambon dan Poso bisa selesai dengan aman dan baik. Pasti masalah Papua juga demikian, harapannya orang Papua tidak lagi berteriak merdeka karena masalahnya didengar dan diberikan solusi. Hal ini juga tentunya menjadi harapan besar rakyat Papua untuk Jokowi dan JK selain harapan-harapan besar mereka lainnya.

Konflik di Papua ibarat konflik yang terjadi dalam rumah tangga, dimana Papua adalah ibu, dan Indonesia adalah Ayah, integrasi Papua ke Indonesia adalah perkimpoian Ayah dan Ibu, dengan rakyat Indonesia adalah anaknya. Ketika Ayah dan Ibu berkonflik dan menyebabkan perkimpoian mereka terguncang, si anak lah yang menjadi korban. Hal tersebut tentu menjadi beban bagi si anak bila harus memilih, karena memilih antara Ayah atau Ibu, bukanlah pilihan yang mudah, semudah memilih makanan karena pilihan tersebut merupakan pilihan tentang batin dan masa depan. Kita semua tentunya berharap, pilihan “Ayah atau Ibu” itu janganlah sampai terjadi, karena sesungguhnya juga memang itu bukanlah pilihan, anak sudah pasti butuh keduanya.

Mengulas sedikit tentang apa yang sering didegung-degungkan para perusak dan provokator asing di Indonesia untuk memisahkan Papua dari NKRI. Hubungan antara Papua dengan Indonesia, apakah layak untuk berpisah? apakah yang sudah dilakukan Indonesia untuk Papua? apa hal yang paling berharga yang diberikan Indonesia untuk Papua. Kalau kita bias berpikir dengan jernih, kalau kita benar-benar tumpah darah dari bangsa Indonesia ini tentu hal yang terpenting dan tak tergantikan yang telah diberikan Indonesia kepada Papua adalah Bahasa Indonesia, bukan pembangunan, bukan kesejahteraan, bukan Otsus bukan juga UP4. Papua terdiri atas ratusan suku dengan ratusan bahasa.

Suku-suku tersebut berdiri sendiri dengan bahasanya masing-masing. Namun Bahasa Indonesia lah yang membuat antar suku bisa berkomunikasi, bahasa Indonesialah yang membuat mereka terhubung satu sama lain, bahasa Indonesialah yang membuat orang Papua menjadi orang Papua selain orang dari suku mereka.

Berdasarkan uraian diatas apa yang perlu kita yakini sebagai putra-putri NKRI adalah, Ayah dan Ibu memang tak seharusnya berpisah. Papua dan Indonesia memang tidak layak berpisah. Kita semua tahu bahwa Papua adalah provinsi yang sangat kaya sumber daya alamnya, kaya akan keindahan panorama baik di darat maupun di laut dan kaya akan kebudayaan asli dari sejumlah suku bangsa.

Namun semua itu seolah tidak ada gunanya sama sekali, kita seolah dibutakan oleh emosi, provokasi dan ego pribadi sehingga menimbulkan konflik yang berkepanjangan di Papua, muncul berbagai pernyataan tentang orang Papua seperti: Papua gelap, sumber daya manusianya relatif rendah, Papua masih primitif dan miskin, munculnya bendera-bendera aneh bin ajaib seperti bendera kejora, penembakan misterius yang mungkin sengaja dilakukan oleh pihak provokator untuk memperkeruh suasan, pelanggaran HAM yang direkayasa, referendum yang dipaksakam dan yang terparah adalah keinginan untuk merdeka dan lepas dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Itulah sedikit rekaman dari Orang Papua dari bukan Orang Papua tentang Papua; itu adalah sedikit fakta yang ada, dan hampir-hampir menjadi pandangan umum di dunia.
Papua, dan juga Indonesia Timur, lebih banyak menerima janji daripada program pembangunan; kekayaan alamnya lebih banyak dikuras, daripada dipergunakan untuk membangun negeri ini; orang-orangnya lebih sering keluar menuju barat, daripada kembali ke kampung halaman dan memajukannya. Semuanya itu, terus menerus terjadi, dan terus menerus berulang, sejak lama hingga saat ini.

Di lapangan Karang PTC, Jayapura, Jokowi dalam orasinya sempat berkata kepada ribuan massa, bahwa akan menangani semua masalah di provinsi paling timur di Indonesia itu dengan hati. Tidak ingin banyak janji dan yakin persoalan Papua akan bisa diselesaikan dengan hati dan kerja nyata, bukan dengan janji-janji. Karena potensi yang ada di Papua sangat besar sekali, dan potensi yang ada itu harus juga sebesar-besarnya dipakai untuk kemakmuran masyarakat Papua dan untuk Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Semoga dengan terlahirnya pemerintahan yang baru ini, seluruh Rakyat Indonesia khususnya yang berada di Papua menghendaki Pemerintah Jokowi-JK dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang kerap kali terjadi di provinsi paling timur Indonesia itu, baik konflik maupun masalah lainnya. Jokowi-JK diharapkan dapat turun tangan langsung dalam mengatasi permasalahan yang sudah mengakar di Papua, karena sudah cukup kompleks, mulai masalah peningkatan SDM, kesejahteraan, infrastruktur pembangunan, dan kesehatan, hingga konflik antar kelompok warga, serta keinginan mereka untuk merdeka, serta kasus lainnya.

Masalah Papua, jangan hanya dijadikan Pekerjaan Rumah buat pemerintah daerah setempat saja, tetapi harus diposisikan sebagai bagian dari masalah bangsa dan negara Indonesia yang harus diprioritaskan, yang tentunya dilakukan dengan bijak dan rasa kemanusiaan

Tidak berhenti disitu saja, Presiden Jokowi adalah pemegang mandat dari rakyat (yang memilihnya), diharapkan sebisa mungkin ingat pada mereka yang memilihnya serta bertanggungjawab terhadap pilihan tersebut dengan tidak melakukan pembiaran-pembiaran terhadap hal-hal yang bertantangan dengan Undang-undang dan tujuan besar bangsa dan negara. "Revolusi Mental" Jokowi yang juga merupakan suatu strategi untuk membangun karakter bangsa, yang dapat mencegah dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta sikap intoleran terhadap perbedaan, yang selama ini masih ada dalam budaya Indonesia dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan diharapkan. Semoga.

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
0
885
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan