Pilih kami! Maka kami akan perjuangkan hak-hak anda!”



Begitulah janjinya. Setiap menjelang pemilu, pasti itu lagi kata-kata yang dipakai oleh mereka. Ironisnya, ketika terpilih, sebagian besar dari mereka seolah lupa dengan janji-janjinya. Rakyat dianggap sebagai sumber daya uang, yang nantinya akan mereka pergunakan semaunya.

Tiap tahun rakyat patungan, tapi sayangnya, uang patungan rakyat yang tujuan awalnya untuk memenuhi kebutuhan negara, malah disalahgunakan. Banyak kegiatan wakil rakyat kita yang terkesan buang-buang uang. Rapat di luar kota, studi banding ke luar negeri, dan yang baru terkuak lagi, website DPR.

Mungkin banyak yang belum tau tentang keberadaan website dpr.go.id. Meskipun terkesan ‘cuma website’, konon katanya, untuk membuat website ini negara kita merogoh kocek sebesar 9,7 M! Iya, itu miliar! Bukan meter!



Kalau diamati, apa iya, website kayak gitu doang harganya sampai em-eman? Nggak main-main lho, 9,7 miliar! Iya, 9,7 miliar! Bayangin kalau 9,7 miliar ini uangnya dibeliin benang layangan. Beuh, layangannya bisa nembus merkurius. Bahkan Bekasi.

Kalau dirinci, katanya dari 9,7 miliar ini 8,4 miliarnya buat biaya provider website pertahun, dan 1,3 miliarnya lagi, buat biaya pemeliharaan website. Pertanyaannya: ITU SATU-KOMA-TIGA MILYIAR BUAT MELIHARA WEBSITE ITU WEBSITE-NYA DIAPAIN YA??!

Apa website-nya disalonin? Dikasih Whiskas? Tiap tahun ikutan DWP? Banyak pertanyaan yang mengganjal di pikiran kita. Dan begitu ada salah satu forum internet yang menanyakan tentang kasus ini, perwakilan tim developer website-nya pun menjawab:



Dan yang anehnya lagi, perusahaan yang membuat dpr.go.id, CV. Insani Sarana Mandiri, keberadaannya meragukan. Hasil penelusuran tentang perusahaannya, nggak ketemu.


Apa ini hanya perusahaan-perusahaanan? Terus, dikemanain ya uangnya?


Hayolooo… hayolo…

Tanggapan agan gimana nih? Rela uang pajak agan dipake buat yang gini-ginian?