HINGGA Sabtu (25/10) waktu setempat, polisi terus menyelidiki motif Jaylen Fryberg, siswa baru di Marysville-Pilchuck High School, arah utara dari Kota Seattle, Washington, memuntahkan peluru hingga menewaskan seorang siswa perempuan sekelasnya dan melukai empat siswa lainnya di kafetaria. Fryberg lantas mengakhiri hidup dengan menembak dirinya sendiri.

Lagi-lagi, sekolah disorot sebagai lokasi ‘'tidak aman'' untuk kekerasan senjata. Debat nasional tentang kontrol senjata api kemungkinan bakal muncul lagi ke permukaan meskipun masih susah diharapkan ada solusi pasti yang membuat remaja steril dari senjata mematikan itu, kapan pun dan di mana pun.

Banyak yang keheranan dalam tanya, mengapa Fryberg senekat itu?

Semasa hidup ia dikenal sebagai siswa yang baik, berperilaku normal, juga tidak jarang terlihat periang kala berkumpul bersama rekan-rekan sekelas, rekannya di kegiatan gulat maupun sepak bola (football).

‘'Ia muncul dari belakang dengan senjata di tangan dan memuntahkan delapan peluru. Beberapa di antaranya (diarahkan) ke rekan-rekannya sendiri, jadi ini bukan acak. Ia kemudian menatapku dan pacarku, seperti menatap kami sinis, lalu berbalik dan menembakkan lebih banyak peluru di luar,'' tutur Jordan Luton, seorang siswa, kepada CNN.

baca selanjutnya: http://goo.gl/tv2P7q

wahhh ngeri gan