BERITA RIAU (ROKAN HULU),situsriau.com-Anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI), Kabupaten Rokan Hulu, Rian Alfian mengaku sangat kecewa terhadap Pemkab Rokan Hulu, karena dinilai tidak memberikan kontrol terhadap perizinan rumah makan BPK, sebab memasang merek sebesar-besarnya.

" Ini Negeri Seribu Suluk, Negeri Berdzikir, jadi tolonglah sama-sama menghargai, tidak apa-apa buat rumah makan yang spesial non muslim, tapi hargailah sedikit masyarakat sekitarnya, janganlah buat palnk merek sebesar- besarnya," sebut Riyan Alfian, Rabu (22/10).

Riyan Alfian yang juga Ketua Laskar Anti Korupsi Pejuang (LAKIP) 45 Kabupaten Rokan Hulu, semula menyangka dengan melihat merek BPK itu disangkanya palnk tersebut Badan Pemeriksa Keuangan, rupanya "Babi Panggang Karo" " Kami minta pihak berwenang dari Pemkab Rokan Hulu supaya menertibkan itu, karena kita tidak ingin menodai marwah Negeri Seribu Suluk," tutur Alfian.

Diakuinya, sudah masyarakat yang mengeluh terkait tersebut, bahkan sudah sering disampaikan, " Kami berencana akan mendatangi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Rokan Hulu untuk meminta pendapat supaya lembaga ini mengambil sikap terhadap rumah makan BPK," ujarnya. Paling mencolok diakui Riyan itu rumah makan yang berada di KM 6 Kota Pasir Pangaraian, Kecamatan Rambah dan Desa Batas, Kecamatan Tambusai.

" Sekali lagi kami minta Pemkab Rokan Hulu tegas, khusunya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rokan Hulu yang menerbitkan izinnya," pungkas Riyan (pal)

http://m.situsriau.com/read-16304-20...kan-hulu-.html






Nggak cuma di jawa.. di riau juga babi jadi masalah..

Padahal resto kuliner paling enak ini sudah ada ijinnya..

ada orang riau nggak disini