Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sseptiaputraAvatar border
TS
sseptiaputra
[IDE] Solusi buat mencegah benih-benih korupsi
[Iseng2 membahas solusi untuk mencegah korupsi]
Jika negara ini tidak ada yang korupsi atau semuanya berlaku jujur dalam membangun negara ini mungkin jalan-jalan tidak ada yang belubang, biaya sekolah dapat murah/gratis, kesehatan dapat terjamin, peneliti dapat dihargai, dll...

Namun bagaimana caranya korupsi dapat diberantas jika benih-benih korupsi tetap dibiarkan atau malah dipelihara?
Seperti kita tahu benih-benih tersebut berasal di masa-masa sekolah. Sekarang UN (ujian nasional) sudah menyimpang dari tujuannya. Menurut pemerintah salah satu tujuan UN adalah untuk dijadikan evaluasi pemerintah untuk pemerataan pendidikan. Apakah tujuan tersebut tercapai? Menurut saya tidak, karena nilai UN tersebut bukan murni dari nilai siswa itu sendiri karena banyak penyimpangan saat pelaksanaan UN. Pertama, bocornya kunci jawaban UN yang kemudian diperjualbelikan oleh oknum sehingga siswa tidak perlu belajar. Kedua, pengawasan saat ujian kurang atau malah apabila ada yang menyotek dibiarkan saja.

Pengalaman saya pada saat mengikuti ujian yaitu membeli kunci jawaban kemudian membawa hp untuk melihat kunci jawaban tersebut. Walaupun pengawas tahu bahwa saya nyontek tapi malah dibiarkan (mengakui). Dengan nilai yang bukan murni itu, apakah bisa untuk dijadikan evaluasi pemerintah untuk pemerataan pendidikan? Tidak, malah dengan pembiaran penyimpangan tersebut menciptakan benih-benih korupsi.
Kemudian esensi dari UN tersebut juga menjadi tidak jelas. Harusnya dengan UN menjadikan siswa peningkatan moral namun malah sebaliknya mengalamin penurunan moral yaitu menghalalkan segala cara untuk lulus atau mendapat nilai bagus. Hal itulah yang dapat menciptankan benih-benih korupsi.
Saya terpikirkan sebuah solusi untuk mencegah terciptanya benih-benih korupsi yaitu dengan menambahkan nilai kejujuran pada nilai ujian nasional maupun ujian sekolah sebesar 50%-60%. Apabila ketahuan mencotek maka langsung dinyatakan tidak lulus. Tujuan dari ini yaitu untuk menciptakan karakter yang jujur. Dan hal yang terpenting untuk berjalanya sistem ini yaitu memperketat pengawasan pada saat dilaksanakan ujian .

Contoh: nilai kejujuran 60% dan untuk lulus 70%, maka untuk lulus diperlukan 10% atau 5 jawaban benar dari 50 soal. Dengan ditambahkan nilai kejujuran maka siswa akan selalu bersikap jujur dalam ujian dan pastinya siswa akan belajar sehingga nilai tersebut benar-benar nilai dari siswa tersebut. Dengan begitu pemerintah dapat menjadikan nilai yang benar-benar valid tersebut untuk pengevaluasi dalam pemerataan pendidikan. Benih-benih korupsi pun dapat dicegah dan tidak akan ada mafia kunci jawaban. Serta subsidi apbn untuk pedidikan tidak terbuang sia-sia.

Apabila penyimpangan dalam ujian nasional masih dilakukan maka yg paling diuntungkan adalah mafia kunci jawaban, terciptanya benih-benih korupsi dan siswa tidak tidak mendapat apa2 selain nilai palsu yang tidak ada gunanya.

Sekian.
Apabila ada yang salah mohon masukannya.
Terima kasih.


Sumber: Ide Sendiri
0
1.5K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan