Quote:
Liputan6.com, Jakarta - Setelah tiga hari resmi dilantik awal pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mengumumkan kabinet menteri yang akan menemaninya bertugas selama lima tahun ke depan. Sementara aksi para pelaku pasar kini tengah menanti pengumuman Kabinet Jokowi akhirnya membuat nilai tukar rupiah bergerak melemah.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (23/10/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah tipis ke level 12.034. Rupiah terkoreksi dari level 12.026 pada perdagangan sebelumnya.
Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,19 persen ke level 12.036 pada perdagangan pukul 10:05 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah juga tercatat dibuka melemah di level 12.027 per dolar AS.
Tak bergerak secara signifikan, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 12.027 - 12.040 per dolar AS.
Ekonom dan Analis PT Bank Danamon Tbk Dian Ayu Yustina mengatakan, para pelaku pasar masih menanti pengumuman kabinet menteri yang diusung Jokowi. Pemilihan menteri yang tepat diharapkan dapat mendorong naik nilai tukar rupiah.
"Jika para menteri yang diumumkan dianggap bersih dan memiliki kepemimpinan yang kuat, rupiah masih berpotensi keluar dari level Rp 12.000 per dolar AS," terangnya.
Selain itu, kondisi perekonomian global yang melemah di mana AS menjadi satu-satunya negara yang ekonominya pulih juga turut menjadi perhatian para pelaku pasar. Penguatan nilai tukar dolar akibat cerahnya data ekonomi dapat melemahkan nilai tukar rupiah.
"Nilai tukar rupiah memang belum bisa menguat terlalu signifikan. Masih butuh katalis dan sentimen lain yang lebih kuat untuk mendorongnya naik," tutur dia.
Dian memprediksi, nilai tukar rupiah masih akan bertengger di level Rp 12.000 per dolar AS hingga akhir pekan ini.
Sumur(Sis/Ahm)
ya begini nih kelakuanya, kmaren aja baru 2 hari udh bikin rugi negara 700jt sia-sia di priok