Jumpa Pers di Yogya, Sitok: Upaya berdamai dan Temui RW Selalu Dipotong Pengacara



Sitok Srengenge menyatakan siap bertanggungjawab atas anak yang telah dilahirkan oleh RW. Namun upaya untuk bertemu dan berdamai dengan RW tidak pernah terlaksana karena selalu dipotong dan dihalangi oleh pengacara dan pendampingnya.

"Upaya berdamai tidak pernah dikabulkan dan dihalang-halangi oleh pengacaranya," ungkap Sitok Srengenge kepada wartawan di di RM Sederhana, Timoho, Yogyakarta, Kamis (9/10/2014).

Sitok mengatakan selama ini dirinya juga tidak bisa berkomunikasi dengan RW. Komunikasi lewat SMS, BBM juga tidak pernah dibalas sampai sekarang ini.

"Saya bingung dengan kemauan RW itu apa dan tidak ada komunikasi sama sekali karena selalu dipotong pengacaranya," katanya.

Menurut dia, dirinya mengajukan tes DNA untuk mengetahui kebenaran bila anak yang telah dilahirkan dari RW itu benar anaknya. Dirinya juga mengetahui kalau anak RW lahir dengan jenis kelamin perempuan itu juga dari media.

"Saya ingin, kalau benar itu anak saya, jangan diputuskan nazabnya," kata Sitok didampingi istrinya Farah Maulida.

Sitok juga membantah bila dirinya dianggap menghindar. Dirinya justru ingin bertanggungjawab. Dia juga mengakui kalau berhubungan dengan RW di tempat kosnya, namun bukan rudapaksaan.

"Hubungan itu dilakukan berkali-kali ditempat kos saya. Benar berhubungan tapi tidak merudapaksa. Saya siap bertanggungjawab," katanya.

Dia juga bersedia merawat anak yang dilahirkan dari RW tersebut. "Berikan hak perwalian kepada saya. Jangan diputus apalagi anak itu perempuan. Saya dan keluarga mau merawatnya hingga dewasa," pungkas Sitok.

Sementara itu tim penasehat hukum Sitok, Feryan H. Nugroho menambahkan sampai sekarang ini RW tidak pernah memberikan pernyataan apapun langsung kepada Sitok. Kliennya juga tidak tahu keberadaan RW, padahal ingin bertemu dengan RW dan keluarganya.

http://news.detik.com/read/2014/10/0...tong-pengacara

Tok Si Tok....ditetapkan tersangka baru bilang bertanggung jawab...kemaren kemane aje ente...