Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

3L33T3Avatar border
TS
3L33T3
[Polisi] Mabuk dan Mengacau Ibadah Misa Kanit Reskrim Tewas Diamuk Massa
Polisi Tewas Dikeroyok Pemuda


berita sebelumnya
[Polisi] Mabuk dan Mengacau Ibadah Misa Kanit Reskrim Tewas Diamuk Massa
[OKNUM] Polisi & Brimob ini ber-"BISNIS" disela - sela Tugas Negara
[Ksatria] Duel Brimob vs Guru = Tebak siapa PEMENANGnya???
[Brimob] Arogan & Tembaki Warga, Brimob dihakimi massa
[To Protect and Serve] Mengacau tempat karaoke, Polisi dihakimi massa
(To Protect and Serve) Disela Tugas Negara, Polisi - Polisi OKU ini Pesta Sabu
[Polisi] Marah Arogansi Polisi, Warga rusak dan Hancurkan Warung Miras Milik Polisi
[Polisi] Rakyat Marah & Muak, 5 orang Polisi ditembak Orang Tak Dikenal 1 Tewas
[Polisi] Lindungi Pembacok Suami Kades, Mobil Polisi diamuk Massa
[Polisi vs Brimob] Panik Rumahnya dibakar Massa, Polisi Tembaki Warga & Brimob
[To Protect and Serve] Disela Tugas Negara, Polisi ini rudapaksa Karyawati
[To Protect and Serve] "WAJAR" Polisi pasang Tarif Biaya CABUT BAP minimal 5 juta

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan Ajun Inspektur Satu Paulus Lekatompessy dari Kepolisian Sektor Nusaniwe, Ambon, tewas dipukuli massa karena membuat kerusuhan di gereja. Menurut laporan dari Komando Daerah Militer XVI Pattimura di Ambon, Fuad mengatakan saat itu Paulus sedang mabuk.

"Polisi tersebut sempat diusir oleh sekumpulan orang, tetapi kemudian dia balik lagi. Akhirnya dia dikeroyok," kata Fuad saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 Oktober 2014.

Paulus tewas pada Senin, 29 September 2014. Pengeroyokan diduga melibatkan warga dan anggota TNI dari Kodam XVI Pattimura, Sersan Mayor Yopi Laturake. Saat terjadi pengeroyokan, kata Fuad, di gereja sedang ada upacara pelepasan seorang warga yang meninggal. (Baca: 7 Oktober, Hasil Investigasi Bentrokan TNI-Polri Diumumkan)

Polisi telah memeriksa sembilan warga dan menetapkan tiga tersangka pada Kamis malam, 2 Oktober 2014. Ketiga tersangka itu yakni Ferdy Rupidara alias Berti, Jefry Serhalawan, dan Demianus Wenhenusun.

Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Sompie, mengatakan Polisi Militer Komando Daerah Militer XVI Pattimura telah menetapkan Serma Yopi sebagai tersangka. Sedangkan polisi masih menyelidiki motif pengeroyokan ini. "Investigasi perkara dilakukan bersama Polda Maluku dan TNI," kata Ronny ketika dihubungi.

Namun kabar ini dibantah Fuad. Menurut dia, Yopi masih berstatus terperiksa. Perkara Yopi yang diselidiki Pomdam XVI Pattimura belum beranjak ke penyidikan.

TNI belum memberikan informasi resmi ihwal keterlibatan Yopi dalam pengeroyokan Paulus. "Yopi masih diperiksa. Informasi resmi keluar jika pemeriksaan selesai. Saat ini kami hanya dapat laporan dari Kodam Pattimura," kata Fuad.

Sementara itu, kabar bahwa Paulus dipukuli karena membuat keributan dibantah Polri. Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Komisaris Besar Agus Rianto, Paulus dipukuli begitu saja ketika sedang dalam perjalanan untuk melayat kerabatnya yang meninggal.

To Protect and Serve

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Letkol Setia Jiwa mengatakan, Kanit Reskrim Polsek Nusaniwe Aiptu Paulus Lekatompessy yang tewas sedang mabuk saat dikeroyok.

Menurut dia, saat mabuk itu Paulus lalu membentak sejumlah warga yang tengah menjalankan ibadah misa atas meninggalnya salah seorang warga di kawasan Benteng. Karena tak terima, para pemuda yang ada di lokasi kejadian langsung mengeroyok dia.

“Saat itu sedang dilakukan misa setelah sore ada pemakaman seorang warga di situ. Saat ada misa datanglah korban dalam kondisi mabuk, dia meminta agar permainan musik gitar dihentikan dan dalam kondisi mabuk itu dia juga membentak mereka,” ujar Setia Jiwa.

Menurut Setia Jiwa, saat membentak tersebut, ada seorang oknum anggota TNI JL yang langsung menampar korban. Beberapa saat kemudian korban langsung dikeroyok sejumlah pemuda di kawasan tersebut.

“Lokasi pengeroyokan itu ada juga warga sipil jadi di situ bukan cuma anggota TNI tapi juga ada warga sipil yang tinggal di situ,” ujar dia.

Terkait dengan insiden itu, dia mengakui jika Pangdam XVI Pattimura, Mayjen Meris Wiryadi dan Kasdam XVI Pattimura telah berkoordinasi dengan Kepala Polda Maluku, Brigjen Murad Ismail untuk mencegah ekses yang timbul dari insiden tersebut.

“Sudah Pak Panglima dan Kasdam telah menelepon Kapolda Maluku terkait insiden itu,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana mengatakan masih menyelidiki apakah korban Aiptu Paulus Lekatompessy saat itu dalam keadaan mabuk ataukah tidak. ”Kalau soal itu masih kita selidiki,” ujar Bintang.

To Protect and Serve
To Protect and Serve

berita sebelumnya
[Polisi] Mabuk dan Mengacau Ibadah Misa Kanit Reskrim Tewas Diamuk Massa
[OKNUM] Polisi & Brimob ini ber-"BISNIS" disela - sela Tugas Negara
[Ksatria] Duel Brimob vs Guru = Tebak siapa PEMENANGnya???
[Brimob] Arogan & Tembaki Warga, Brimob dihakimi massa
[To Protect and Serve] Mengacau tempat karaoke, Polisi dihakimi massa
(To Protect and Serve) Disela Tugas Negara, Polisi - Polisi OKU ini Pesta Sabu
[Polisi] Marah Arogansi Polisi, Warga rusak dan Hancurkan Warung Miras Milik Polisi
[Polisi] Rakyat Marah & Muak, 5 orang Polisi ditembak Orang Tak Dikenal 1 Tewas
[Polisi] Lindungi Pembacok Suami Kades, Mobil Polisi diamuk Massa
[Polisi vs Brimob] Panik Rumahnya dibakar Massa, Polisi Tembaki Warga & Brimob
[To Protect and Serve] Disela Tugas Negara, Polisi ini rudapaksa Karyawati
[To Protect and Serve] "WAJAR" Polisi pasang Tarif Biaya CABUT BAP minimal 5 juta

Menghukum 1 Mendidik 100 emoticon-Kiss

Quote:
Diubah oleh 3L33T3 03-10-2014 10:34
0
4.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan