- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenang TUPAREV, Korban Kekejian Partai Komunis Indonesia


TS
big.han
Mengenang TUPAREV, Korban Kekejian Partai Komunis Indonesia

Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Mengenang Jasa-jasa para Pahlawannya
Bukti No Repost
Spoiler for "bukti":
Quote:
PKI merupakan partai Stalinis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Sovyet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), Organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.
Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah kejadian yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 di mana tujuh pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha pemberontakan yang disebut sebagai usaha kudeta yang dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia. Berikut ini adalah para korban yang kemudian disebut sebagai TUPAREV, Tujuh Pahlawan Revolusi.
Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah kejadian yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 di mana tujuh pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha pemberontakan yang disebut sebagai usaha kudeta yang dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia. Berikut ini adalah para korban yang kemudian disebut sebagai TUPAREV, Tujuh Pahlawan Revolusi.
Berikut adalah para pahlawan yang gugur akibat kekejaman PKI
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani (Purworejo, 19 Juni 1922]]-Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Pendidikan formal diawalinya di HIS (setingkat Sekolah Dasar) Bogor, yang diselesaikannya pada tahun 1935. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke MULO (setingkat Sekolah Menegah Pertama) kelas B Afd. Bogor. Dari sana ia tamat pada tahun 1938, selanjutnya ia masuk ke AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B Afd. Jakarta. Sekolah ini dijalaninya hanya sampai kelas dua, sehubungan dengan adanya milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Achmad Yani selalu berbeda paham dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).Ia menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Oleh karena itu, ia menjadi salah satu target PKI yang diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI Angkatan Darat melalui Pemberontakan G30S/PKI (Gerakan Tiga Puluh September/PKI). Achmad Yani ditembak di depan kamar tidurnya pada tanggal 1 Oktober 1965 (dinihari). Jenazahnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur dan dimakamkan secara layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.Achmad Yani gugur sebagai Pahlawan Revolusi.Pangkat sebelumnya sebagai Letnan Jenderal dinaikkan satu tingkat (sebagai penghargaan) menjadi Jenderal.
Achmad Yani selalu berbeda paham dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).Ia menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Oleh karena itu, ia menjadi salah satu target PKI yang diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI Angkatan Darat melalui Pemberontakan G30S/PKI (Gerakan Tiga Puluh September/PKI). Achmad Yani ditembak di depan kamar tidurnya pada tanggal 1 Oktober 1965 (dinihari). Jenazahnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur dan dimakamkan secara layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.Achmad Yani gugur sebagai Pahlawan Revolusi.Pangkat sebelumnya sebagai Letnan Jenderal dinaikkan satu tingkat (sebagai penghargaan) menjadi Jenderal.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Letnan jendral TNI amuerta R. Suprapto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni1920 – meninggal di Lubang buaya, Jakarta, 1 Oktober1965 pada umur 45 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu korban dalam G30SPKI dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Di awal kemerdekaan, ia merupakan salah seorang yang turut serta berjuang dan berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Selepas itu, ia kemudian masuk menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto. Itulah awal dirinya secara resmi masuk sebagai tentara, sebab sebelumnya walaupun ia ikut dalam perjuangan melawan tentara Jepang seperti di Cilacap, namun perjuangan itu hanyalah sebagai perjuangan rakyat yang dilakukan oleh rakyat Indonesia pada umumnya.
Di awal kemerdekaan, ia merupakan salah seorang yang turut serta berjuang dan berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Selepas itu, ia kemudian masuk menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto. Itulah awal dirinya secara resmi masuk sebagai tentara, sebab sebelumnya walaupun ia ikut dalam perjuangan melawan tentara Jepang seperti di Cilacap, namun perjuangan itu hanyalah sebagai perjuangan rakyat yang dilakukan oleh rakyat Indonesia pada umumnya.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, 20 Januari 1924 merupakan salah satu dari dari Tujuh Pahlawan Revolusi, sebelumnya memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum). Setamat dari HBS, ia sempat masuk Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang) di Jakarta, namun tidak sampai tamat. Seorang perwira yang fasih berbicara dalam bahasa Belanda, Inggris, dan Jerman.Kemampuannya itu membuat dirinya menjadi perwira penyambung lidah yang sangat dibutuhkan dalam berbagai perundingan.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono bersama enam perwira lainnya yakni: Jend. TNI Anumerta Achmad Yani; Letjen.TNI Anumerta Suprapto; Letjen.TNI Anumerta S Parman; Mayjen.TNI Anumerta D.I. Panjaitan; Mayjen.TNI Anumerta Sutoyo S; dan Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean berhasil diculik kemudian dibunuh secara membabi buta dan jenazahnya dimasukkan ke sumur tua di daerah Lubang Buaya tanpa prikemanusiaan. M.T. Haryono yang tewas karena mempertahankan Pancasila itu gugur sebagai Pahlawan Revolusi. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, pangkatnya yang sebelumnya masih Mayor Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono bersama enam perwira lainnya yakni: Jend. TNI Anumerta Achmad Yani; Letjen.TNI Anumerta Suprapto; Letjen.TNI Anumerta S Parman; Mayjen.TNI Anumerta D.I. Panjaitan; Mayjen.TNI Anumerta Sutoyo S; dan Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean berhasil diculik kemudian dibunuh secara membabi buta dan jenazahnya dimasukkan ke sumur tua di daerah Lubang Buaya tanpa prikemanusiaan. M.T. Haryono yang tewas karena mempertahankan Pancasila itu gugur sebagai Pahlawan Revolusi. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, pangkatnya yang sebelumnya masih Mayor Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Letjen Anumerta Siswondo Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918.Dia merupakan salah satu dari tujuh pahlawan revolusi dan korban kebiadaban PKI. Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah ini merupakan perwira intelijen, sehingga banyak tahu tentang kegiatan rahasia PKI karena itulah dirinya termasuk salah satu di antara para perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Penolakan yang membuatnya dimusuhi dan menjadi korban pembunuhan PKI.Pendidikan umum yang pernah diikutinya adalah sekolah tingkat dasar, sekolah menengah, dan Sekolah Tinggi Kedokteran.Namun sebelum menyelesaikan dokternya, tentara Jepang telah menduduki Republik sehingga gelar dokter pun tidak sampai berhasil diraihnya.
Sebagai perwira intelijen, S. Parman sebelumnya sudah banyak mengetahui kegiatan rahasia PKI. Maka ketika PKI mengusulkan agar kaum buruh dan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan Angkatan Kelima. Ia bersama sebagian besar Perwira Angkatan Darat lainnya menolak usul yang mengandung maksud tersembunyi itu. Dengan dasar itulah kemudian dirinya dimusuhi oleh PKI.
Sebagai perwira intelijen, S. Parman sebelumnya sudah banyak mengetahui kegiatan rahasia PKI. Maka ketika PKI mengusulkan agar kaum buruh dan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan Angkatan Kelima. Ia bersama sebagian besar Perwira Angkatan Darat lainnya menolak usul yang mengandung maksud tersembunyi itu. Dengan dasar itulah kemudian dirinya dimusuhi oleh PKI.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di Balige, Sumatera Utara, 19 Juni1925 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober1965 pada umur 40 tahun) adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925.Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar, kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Ketika ia tamat Sekolah Menengah Atas, Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sehingga ketika masuk menjadi anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun. Selesai latihan, ia ditugaskan sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Pada jam-jam awal 1 Oktober1965, sekelompok anggota Gerakan 30 September meninggalkan Lubang Buaya menuju pinggiran Jakarta. Mereka memaksa masuk pagar rumah Panjaitan di Jalan Hasanudin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, lalu menembak dan menewaskan salah seorang pelayan yang sedang tidur di lantai dasar rumah dua lantai dan menyerukan Panjaitan untuk turun ke bawah. Dua orang pemuda yaitu Albert Naiborhu dan Viktor Naiborhu terluka berat saat mengadakan perlawanan ketika D.I. Panjaitan diculik, tidak lama kemudian Albert meninggal.Setelah penyerang mengancam keluarganya, Panjaitan turun dengan seragam yang lengkap sambil menyerahkan diri kepada Yang Maha Esa untuk memenuhi panggilan tugas yang dimanupalasi oleh gerombolan PKI dan ditembak mati, mayatnya dimasukkan ke dalam truk dan dibawa kembali ke markas gerakan itu di Lubang Buaya.
Pada jam-jam awal 1 Oktober1965, sekelompok anggota Gerakan 30 September meninggalkan Lubang Buaya menuju pinggiran Jakarta. Mereka memaksa masuk pagar rumah Panjaitan di Jalan Hasanudin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, lalu menembak dan menewaskan salah seorang pelayan yang sedang tidur di lantai dasar rumah dua lantai dan menyerukan Panjaitan untuk turun ke bawah. Dua orang pemuda yaitu Albert Naiborhu dan Viktor Naiborhu terluka berat saat mengadakan perlawanan ketika D.I. Panjaitan diculik, tidak lama kemudian Albert meninggal.Setelah penyerang mengancam keluarganya, Panjaitan turun dengan seragam yang lengkap sambil menyerahkan diri kepada Yang Maha Esa untuk memenuhi panggilan tugas yang dimanupalasi oleh gerombolan PKI dan ditembak mati, mayatnya dimasukkan ke dalam truk dan dibawa kembali ke markas gerakan itu di Lubang Buaya.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1922 di Kebumen.Mulai pendidikannya dari HIS, di AMS tahun 1942 di Semarang, lalu melanjutkan pendidikannya di Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta. Sebelum mulai karirnya selaku seorang prajurit, Sutoyo muda bertugas di Kabupaten Purworejo, sebagai Pegawai Menengah/III.
Menjelang pemberontakan G 30 S/PKI yang ternyata menculik dan membunuh beliau, Pak Toyo mengalami beberapa hal yang dirasakan kurang enak seperti udara yang panas walaupun ruang sudah ber-AC, dan bahkan memerintahkan untuk membuat rencana peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965 secara cermat kepada Ajudannya. Terbukti bahwa semua firasat yang dialami Brigjen TNI Sutoyo ini ada artinya yaitu tanggal 1 Oktober jam 04.00 Brigjen TNI Sutoyo diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI.
Menjelang pemberontakan G 30 S/PKI yang ternyata menculik dan membunuh beliau, Pak Toyo mengalami beberapa hal yang dirasakan kurang enak seperti udara yang panas walaupun ruang sudah ber-AC, dan bahkan memerintahkan untuk membuat rencana peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965 secara cermat kepada Ajudannya. Terbukti bahwa semua firasat yang dialami Brigjen TNI Sutoyo ini ada artinya yaitu tanggal 1 Oktober jam 04.00 Brigjen TNI Sutoyo diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI.
Spoiler for "Tuparev':

Quote:
Kapten Pierre Andreas Tendean, Tanggal Lahir: 21 Februari 1939,Tempat Lahir: Jakarta, Wafat: Jakarta, 1 Oktober 1965. Kapten Anumerta Pierre Tendean lahir pada tanggal 21 Februari 1939 di Jakarta. Beliau merupakan salah satu korban pada peristiwa Gerakan 30 September dan merupakan pahlawan nasional Indonesia. Putera dari DR. A.L Tendean yang berasal dari Minahasa, sedang ibunya seorang berdarah Perancis bernama Cornel ME.Pierre adalah anak kedua dari tiga bersaudara.Kakak dan adiknya semua wanita, sehingga sebagai satu-satunya anak lelaki dialah tumpuan harapan orang tuanya.
Di saat gerombolan G 30 S/PKI masih dan berusaha menculik Pak Nas pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Pierre yang saat itu sedang tidur di paviliun rumah pak Nas, segera bangun, karena mendengar kegaduhan di rumah pak Nas. Ketika ia keluar, ia ditangkap oleh gerombolan penculik yaitu oleh Pratu Idris dan Jahurup. Ketika Pierre menjelaskan bahwa dialah Ajudan Pak Nas, maka pihak gerombolan salah dengar bahwa dialah pak Nas.Kemudian dia diikat kedua tangannya dan dibawa dengan truk ke Lubang Buaya. Di lubang Buaya Pierre besama dengan Brigjen TNI Sutoyo dimasukan ke dalam rumah yang terletak dekat sumur tua.Setelah disiksa secara kejam oleh anggota-anggota G 30 S/PKI berdasarkan giliran paling akhir dibunuh dan dimasukan ke dalam Lubang Buaya bersama Pimpinan TNI AD lainnya.
Di saat gerombolan G 30 S/PKI masih dan berusaha menculik Pak Nas pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Pierre yang saat itu sedang tidur di paviliun rumah pak Nas, segera bangun, karena mendengar kegaduhan di rumah pak Nas. Ketika ia keluar, ia ditangkap oleh gerombolan penculik yaitu oleh Pratu Idris dan Jahurup. Ketika Pierre menjelaskan bahwa dialah Ajudan Pak Nas, maka pihak gerombolan salah dengar bahwa dialah pak Nas.Kemudian dia diikat kedua tangannya dan dibawa dengan truk ke Lubang Buaya. Di lubang Buaya Pierre besama dengan Brigjen TNI Sutoyo dimasukan ke dalam rumah yang terletak dekat sumur tua.Setelah disiksa secara kejam oleh anggota-anggota G 30 S/PKI berdasarkan giliran paling akhir dibunuh dan dimasukan ke dalam Lubang Buaya bersama Pimpinan TNI AD lainnya.
Mereka semua adalah korban kekejaman PKI, mereka yang berjuang menjadikan negara kita lebih baik pasca kemerdekaan
Mari bersama-sama kita tundukkan kepala sejenak, mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan bagi Mereka yang telah gugur, sebagai bentuk pengingat atas kekejaman PKI
Mari bersama-sama kita tundukkan kepala sejenak, mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan bagi Mereka yang telah gugur, sebagai bentuk pengingat atas kekejaman PKI
Kaskuser yang bijak selalu meninggalkan apresiasi, baik berupa:
Spoiler for " ":


Sumber:
Spoiler for "Sumber":
Wikipedia sama buku sejarah ane
Mampir Juga ke Thread ane yang lain:
Quote:
Diubah oleh big.han 30-09-2014 07:11
0
38.1K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan