Salam Bpk Dinas Pendidikan kota Denpasar,

Pada tanggal 13 sept 2014 jam 2 siang, SMKN 4 Denpasar mengadakan pertemuan wali murid.

Pada pertemuan ini pihak sekolah membahas masalah biaya renovasi gedung, taman, pengadaan komputer (10 buah), renovasi lantai, perbaikan pintu, dll. dengan biaya Rp.660.000.000 dan semua itu dibebankan/diwajibkan ke wali murid. yang kami sayangkan adalah kenapa biaya tersebut tidak dicantumkan pada saat awal pendaftaran? alasan pihak sekolah dikarenakan rancangan tersebut baru selesai tahun ini dan langsung diterapkan pada tahun ini juga. masuk akal tidak??

seharusnya rancangan anggaran dibuat dan rampung minimal 1 tahun sebelum anggaran tersebut di publikasikan ke publik. jika pihak sekolah baru selesai tahun ini membuat rancangan tersebut, maka tahun depan rancangan tersebut baru bisa di terapkan.

alasan lain kenapa pihak sekolah membebankan anggaran bangunan ke pihak wali murid dari hasil rapat wali murid kemarin adalah menurut pihak sekolah : DINAS PENDIDIKAN TIDAK MENANGGAPI PERMINTAAN PIHAK SEKOLAH. hal inilah yang membuat pihak sekolah membebankan biaya baru/mendadak ke wali murid.

Serta pihak sekolah memberikan surat pernyataan bahwasanya wali murid wajib membayar dan juga pihak sekolah memaksa kami untuk menanda tangani surat pernyataan tersebut.

Bapak kepala dinas.. tujuan kami menyekolahkan anak-anak kami di SMK Negeri dengan harapan biaya yang ditawarkan murah. Akan tetapi, kenyataan yang kami terima berbeda. Adanya pungutan-pungutan iuran yang dibebani oleh pihak sekolah dengan tidak menyertakan surat iuran tersebut ke wali murid serta tidak memberikan bukti pembayaran atas iuran tersebut (iuran ini diluar dari iuran gedung yang saya bahas diatas).

contohnya:
- pungutan pada saat masa orientasi sebesar 65rb (tidak jelas pungutan apa ini)

- pungutan pada saat pembikinan nametag 40 rb (40rb untuk ukuran nametag siswa sangatlah mahal. nametag paling mahal di bali sampai saat ini masih diharga 15rb-25rb)

- pungutan pada saat menonton film di bioskop sebesar 45rb (ketika kami compare dengan salah satu SMA negri di denpasar, mereka hanya membayar 20rb dan kondisi 20rb tersebut tidaklah semua siswa yang membayar, hanya siswa yang ingin menonton saja yang membayar)

- pungutan les WAJIB bahasa inggris sebesar 300rb. (pungutan ini belum berjalan tetapi siswa diwajibkan untuk membayar walaupun siswa tersebut sudah mengikuti les di tempat lain)

mohon tanggapan bapak dinas pendidikan denpasar dan mohon di cancel acara pemerasan oleh pihak sekolah SMKN 4 Denpasar